- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menpora Bantah Kerjai Dahnil Azhar


TS
prabocor69
Menpora Bantah Kerjai Dahnil Azhar
VIVA – Kementerian Pemuda dan Olahraga membantah tudingan bahwa acara kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia dilakukan untuk “mengerjai” Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan acara yang dilakukan tersebut murni dari niat dirinya untuk membangun ukhuwah yang kuat antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor.
Menurut dia, ide acara tersebut justru berasal darinya yang dilaksanakan secara bersama-sama antara Pemuda Muhammadiyan dan Pemuda Ansor.
"Demi Allah tidak ada itu (dikerjai), itu murni niat saya untuk membangun ukhuwah yang kuat antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor," tegasnya kepada VIVA, Sabtu, 24 November 2018.
Lihat juga: Dugaan Korupsi Dana Kemah, Kapolda Metro Jaya Sebut Belum Ada Tersangka
Seperti diketahui, polisi memeriksa Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam kasus dugaan penyelewengan dana acara kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia lantaran tanda tangannya tertera di Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan.
Dalam acara ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan dana sebesar Rp5 miliar. Dana diberikan kepada PP Pemuda Muhammadiyah dan GP Anshor yang mengajukan proposal.
Dana tersebut dibagi menjadi dua proposal, yaitu satu proposal sebesar Rp2 miliar kepada PP Pemuda Muhammadiyah dan sisanya kepada Pemuda Ansor.
Lihat juga: Tanggapi Keheranan Dahnil, Polda: GP Ansor Juga Dimintai Keterangan
Saat diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Dahnil mengungkapkan pihaknya pernah diingatkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, soal acara kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia yang kini disebut ada kerugian negara oleh BPK.
Haedar, menurut Dahnil, menyebutkan mereka harus hati-hati dikerjai. Namun, dia tak tahu maksud hati-hati dikerjai itu oleh siapa.
Hal itu dikatakan Haedar kepada Dahnil saat Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak mereka membuat acara itu bersama dengan GP Anshor.
PP Muhammadiyah kemudian mengajukan acara pengajian akbar di beberapa kota besar di Indonesia. Namun acara yang kemudian dilaksanakan oleh Kemenpora berbeda dari yang mereka ajukan. Kemenpora menggelar kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia di area Candi Prambanan pada Desember 2017.
Lihat juga: Kapolda: Tak Ada Muatan Politis Terkait Pemeriksaan Dahnil
"Di kontrak awal agendanya sebagai kami sampaikan pengajian di beberapa kota. Perubahan realisasi apel akbar itu atas koordinasi dengan Kemenpora," ucap Fanani di video yang sama.
PP Muhammadiyah pun menganggapnya sudah selesai. Mereka baru teringat kembali gelaran itu setelah ada panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya.
Dahnil pun meminta Fanani untuk menggali lagi dokumen-dokumen dengan Kemenpora. Mereka menemukan ternyata acara yang diselenggarakan Kemenpora berbeda jauh dari yang mereka ajukan di proposal.
"Akhirnya diputuskan ada pasal sembilan kontrak tersebut, kalau tidak terealisasi atau tidak terlaksana, pihak kedua (PP Muhammadiyah) harus mengembalikan dananya. Oleh sebab itu, Fanani dkk, PP Muhammadiyah memutuskan mengembalikan tadi dalam bentuk cek sebesar Rp2 miliar ke Kemenpora," kata Dahnil.
Lihat juga: Dahnil Anzar Diperiksa Polisi karena Tandatangani LPJ Kemah Pemuda Islam yang Diduga Bermasalah
Sebelumnya, Kemenpora menyatakan pihaknya menunggu laporan internal terkait dugaan korupsi pada kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia. Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengaku belum bisa menanggapi banyak kasus yang ditangani Polda Metro Jaya tersebut.
"Saya menunggu detail laporan dari rekan kami berapa hari dan lainnya (soal kegiatan itu), saya masih nunggu dari internal kami," ujarnya saat dihubungi.
Gatot menjelaskan, Kemenpora mengadakan acara kemah dan apel dengan mengundang PP Pemuda Muhammadiyah dan Kepemudaan NU dalam hal ini adalah Gerakan Pemuda Anshor. Kegiatan bertujuan untuk konsolidasi dan kebersamaan antara Kemenpora dan kepemudaan.
Lihat juga: Polisi Temukan Dugaan Mark-Up pada LPJ Kemah Pemuda Islam
https://www.viva.co.id/berita/nasion...i-dahnil-azhar
"Akhirnya diputuskan ada pasal sembilan kontrak tersebut, kalau tidak terealisasi atau tidak terlaksana, pihak kedua (PP Muhammadiyah) harus mengembalikan dananya. Oleh sebab itu, Fanani dkk, PP Muhammadiyah memutuskan mengembalikan tadi dalam bentuk cek sebesar Rp2 miliar ke Kemenpora," kata Dahnil.
Bisa ada pasal gitu ya? berarti kudanil sadar dari pihaknya gagal merealisasikan tanggungjawab acara tsb.. trus kenapa satu tahun kemudian baru memutuskan mengembalikan 2M. Kemenpora mana bisa ngurus pengajian akbar nil, pemuda dan olahraga ya bikin kemah untuk membangun ukhuwah yang kuat antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor, dihadiri Jokowi..
Dari pihak dari polisi fakta lapangan bilang dugaan markup di LPJ pihak kudanil, mungkin peserta dari pemuda Muhammadiyah yg datang cuma 500 orang di LPJ ditulis 10 ribu orang, sementara LPJ dari Ansor yg datang lebih dari belasan ribu orang melampau target 10 ribu orang.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan acara yang dilakukan tersebut murni dari niat dirinya untuk membangun ukhuwah yang kuat antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor.
Menurut dia, ide acara tersebut justru berasal darinya yang dilaksanakan secara bersama-sama antara Pemuda Muhammadiyan dan Pemuda Ansor.
"Demi Allah tidak ada itu (dikerjai), itu murni niat saya untuk membangun ukhuwah yang kuat antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor," tegasnya kepada VIVA, Sabtu, 24 November 2018.
Lihat juga: Dugaan Korupsi Dana Kemah, Kapolda Metro Jaya Sebut Belum Ada Tersangka
Seperti diketahui, polisi memeriksa Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam kasus dugaan penyelewengan dana acara kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia lantaran tanda tangannya tertera di Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan.
Dalam acara ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan dana sebesar Rp5 miliar. Dana diberikan kepada PP Pemuda Muhammadiyah dan GP Anshor yang mengajukan proposal.
Dana tersebut dibagi menjadi dua proposal, yaitu satu proposal sebesar Rp2 miliar kepada PP Pemuda Muhammadiyah dan sisanya kepada Pemuda Ansor.
Lihat juga: Tanggapi Keheranan Dahnil, Polda: GP Ansor Juga Dimintai Keterangan
Saat diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Dahnil mengungkapkan pihaknya pernah diingatkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, soal acara kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia yang kini disebut ada kerugian negara oleh BPK.
Haedar, menurut Dahnil, menyebutkan mereka harus hati-hati dikerjai. Namun, dia tak tahu maksud hati-hati dikerjai itu oleh siapa.
Hal itu dikatakan Haedar kepada Dahnil saat Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak mereka membuat acara itu bersama dengan GP Anshor.
PP Muhammadiyah kemudian mengajukan acara pengajian akbar di beberapa kota besar di Indonesia. Namun acara yang kemudian dilaksanakan oleh Kemenpora berbeda dari yang mereka ajukan. Kemenpora menggelar kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia di area Candi Prambanan pada Desember 2017.
Lihat juga: Kapolda: Tak Ada Muatan Politis Terkait Pemeriksaan Dahnil
"Di kontrak awal agendanya sebagai kami sampaikan pengajian di beberapa kota. Perubahan realisasi apel akbar itu atas koordinasi dengan Kemenpora," ucap Fanani di video yang sama.
PP Muhammadiyah pun menganggapnya sudah selesai. Mereka baru teringat kembali gelaran itu setelah ada panggilan pemeriksaan dari Polda Metro Jaya.
Dahnil pun meminta Fanani untuk menggali lagi dokumen-dokumen dengan Kemenpora. Mereka menemukan ternyata acara yang diselenggarakan Kemenpora berbeda jauh dari yang mereka ajukan di proposal.
"Akhirnya diputuskan ada pasal sembilan kontrak tersebut, kalau tidak terealisasi atau tidak terlaksana, pihak kedua (PP Muhammadiyah) harus mengembalikan dananya. Oleh sebab itu, Fanani dkk, PP Muhammadiyah memutuskan mengembalikan tadi dalam bentuk cek sebesar Rp2 miliar ke Kemenpora," kata Dahnil.
Lihat juga: Dahnil Anzar Diperiksa Polisi karena Tandatangani LPJ Kemah Pemuda Islam yang Diduga Bermasalah
Sebelumnya, Kemenpora menyatakan pihaknya menunggu laporan internal terkait dugaan korupsi pada kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia. Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengaku belum bisa menanggapi banyak kasus yang ditangani Polda Metro Jaya tersebut.
"Saya menunggu detail laporan dari rekan kami berapa hari dan lainnya (soal kegiatan itu), saya masih nunggu dari internal kami," ujarnya saat dihubungi.
Gatot menjelaskan, Kemenpora mengadakan acara kemah dan apel dengan mengundang PP Pemuda Muhammadiyah dan Kepemudaan NU dalam hal ini adalah Gerakan Pemuda Anshor. Kegiatan bertujuan untuk konsolidasi dan kebersamaan antara Kemenpora dan kepemudaan.
Lihat juga: Polisi Temukan Dugaan Mark-Up pada LPJ Kemah Pemuda Islam
https://www.viva.co.id/berita/nasion...i-dahnil-azhar
"Akhirnya diputuskan ada pasal sembilan kontrak tersebut, kalau tidak terealisasi atau tidak terlaksana, pihak kedua (PP Muhammadiyah) harus mengembalikan dananya. Oleh sebab itu, Fanani dkk, PP Muhammadiyah memutuskan mengembalikan tadi dalam bentuk cek sebesar Rp2 miliar ke Kemenpora," kata Dahnil.
Bisa ada pasal gitu ya? berarti kudanil sadar dari pihaknya gagal merealisasikan tanggungjawab acara tsb.. trus kenapa satu tahun kemudian baru memutuskan mengembalikan 2M. Kemenpora mana bisa ngurus pengajian akbar nil, pemuda dan olahraga ya bikin kemah untuk membangun ukhuwah yang kuat antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor, dihadiri Jokowi..
Dari pihak dari polisi fakta lapangan bilang dugaan markup di LPJ pihak kudanil, mungkin peserta dari pemuda Muhammadiyah yg datang cuma 500 orang di LPJ ditulis 10 ribu orang, sementara LPJ dari Ansor yg datang lebih dari belasan ribu orang melampau target 10 ribu orang.
0
2K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan