Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adamyvonAvatar border
TS
adamyvon
Usai Sebut Ada 50 Penceramah Radikal, BIN Bantah Mau Gagalkan Aksi Reuni 212

Aksi 212 pada Desember 2016 lalu.

JAKARTA— Badan Intelijen Negara menyebut ada 50 penceramah yang terpapar radikalisme yang mengisi ceramah di masjid. BIN pun mengaku sedang mendalami ini.

Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Heri Purwanto menyatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pendalaman terkait hasil survei lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Nahdatul Ulama (P3M NU).

Survei ini menyatakan terdapat 50 penceramah terpapar radikalisme yang selama ini mengisi kegiatan di 41 masjid di lingkungan pemerintahan.

Baca:
Menurutnya, pendalaman terhadap 50 penceramah yang terpapar radikalisme dilihat dari konten atau isi ceramah yang selama ini disampaikan di lingkungan masjid-masjid pemerintahan.

Sehingga, lanjut Wawan, pihaknya bersama Kementerian Agama, MUI, dan sejumlah ormas-ormas Islam bekerja sama dalam melakukan pembinaan terhadap 50 penceramah yang sudah terindentifikasi tersebut.

“Jadi konten ceramahnya. Kami tidak ingin ada ujaran kebencian, kemudian takfiri yang mengkafir-kafirkan orang lain, kemudian membawa semangat radikal yang juga terkait dengan ideologi Pancasila,” katanya, Selasa (20/11/2018).

“Ini yang kami dorong agar lebih soft, lebih sejuk sehingga tidak berdampak pada tumbuhnya sikap-sikap radikal, apalagi ini di masjid-masjid pemerintah,” katanya lagi seperti dikutip dari viva.

Ketika disinggung apakah pembinaan itu dilakukan karena akan ada kegiatan reuni akbar 212 yang akan berlangsung pada bulan Desember mendatang, Wawan pun menyatakan upaya pembinaan terhadap para da’i atau penceramah itu tidak terkait dengan rencana reuni akbar 212.

Menurut Wawan, isu pembinaan penceramah di masjid lingkungan pemerintahan itu berawal dari hasil survei yang dikeluarkan oleh P3M NU sekitar bulan Juli lalu.

Karena itu, isu itu tidak terkait sama sekali dengan upaya BIN untuk mengaborsi atau menggagalkan gerakan reuni akbar 212.

“Tidak. Kalau ini sebetulnya sudah dilakukan sejak Juli lalu, jadi tidak dilakukan mendadak seperti menjelang reuni, tidak. Dan kebetulan kemarin ada seminar yang mengangkat soal ini, sehingga ini perlu kita sampaikan apa yang terjadi, supaya ini tidak simpang siur,” katanya.

https://jabar.pojoksatu.id/bandung/2018/11/21/usai-sebut-ada-50-penceramah-radikal-bin-bantah-mau-gagalkan-aksi-reuni-212/amp/

Klo gak jadi reuni kasian tukang sablon bakal merugi krn sdh banyak nyablon kaos dan topi Tauhid emoticon-Sorry









JIHAD emoticon-Belgia
0
1.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan