Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

venomwolfAvatar border
TS
venomwolf
Sekaten Digelar Singkat, Daya Beli Turun
YOGYAKARTA – Sejumlah pedagang mengeluhkan singkatnya penyelenggaraan event tahunan yang digelar setiap menjelang peringatan Maulid Nabi Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun 2018.

Mereka menilai waktu penyelenggaraan PMPS yang dipersingkat menjadi hanya 2 minggu dinilai merugikan para pedagang. Pasalnya, para pedagang menjadi tak bisa berjualan dalam waktu lama, yang berdampak pada penurunan omzet mereka.

Saridi (55) salah seorang pedagang bakso tusuk asal Wonosari, mengaku, menyewa lahan untuk berjualan seluas 1,5 x 1,5 meter persegi. Selama 18 hari penyelenggaraan ia mengaku harus membayar uang sewa sebesar Rp1juta ke pihak penyelenggara.


Saridi salah seorang pedagang pasar malam Sekaten asal Wonosari Gunung Kidul – Foto Jatmika H Kusmargana
Besaran uang sewa itu menurutnya tak jauh berbeda dengan Sekaten tahun lalu, meski dari sisi waktu penyelenggaraan lebih lama.

“Kalau pedagang tentu berharap penyelenggaraan dibuat lebih lama seperti tahun lalu. Agar bisa lebih lama berjualan. Walaupun memang pedagang sudah mulai berjualan seminggu sebelum Sekaten resmi dibuka, sampai seminggu setelahnya resmi ditutup,” katanya, Sabtu.

BACA JUGA
Produk PUI Didorong Tembus Pasar Internasional
17 Nov 2018
IRT di Yogyakarta, Sukses Olah Kulit Ceker dan Kakap
13 Nov 2018
Pasarkan Produk, Dekati Selera Konsumen
9 Nov 2018
Jika cuaca sedang bagus dan tidak hujan, dalam sehari Saridi mengaku, bisa mengantongi penghasilan hingga mencapai Rp700 ribu-Rp1,5 juta setiap malam. Namun saat sedang sepi karena turun hujan, paling tidak ia bisa mengantongi pemasukan Rp400-500 ribu.

Sementara itu pedagang lainnya, Rianto, asal Sewon, Bantul, menyebut, penyelenggaraan PMPS yang lebih singkat membuat antusiasme masyarakat untuk datang ke Sekaten tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, ia merasakan dari sisi daya beli, tahun ini cenderung lebih menurun.

“Karena digelar lebih singkat maka tiap malam yang datang banyak. Jadi lebih ramai tahun ini. Tapi daya belinya lebih bagus tahun lalu,” ujarnya.

Berjualan sprei atau alas tempat tidur, Riyanto mengaku, menyewa lahan seluas 2×15 meter persegi dengan tarif Rp1,5 juta selama 18 hari. Selama kurang-lebih sebulan penyelenggaraan Sekaten tahun lalu, ia mengaku, mampu mengantongi pemasukan hingga Rp150 juta kotor. Namun ia tak yakin jumlah itu akan mampu ia ulangi pada tahun ini.

“Tahun lalu selama Sekaten bisa dapat sekitar Rp150 juta. Karena dalam semalam kan paling tidak bisa dapat Rp1,5 juta-Rp5 juta. Tapi kalau tahun ini sepertinya sulit bisa seperti tahun lalu. Karena waktu lebih singkat dan daya beli pengunjung juga turun,” ungkapnya.

https://www.cendananews.com/2018/11/sekaten-digelar-singkat-daya-beli-turun.html


ekonomi meroket kata raja jawa kog daya beli turun? emoticon-Traveller
1
1.7K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan