Chen San-Yuan adalah seorang kakek berumur 70 tahun dari Taiwan yang sudah pensiun dari pekerjaannya. Untuk mengisi waktu luangnya ia bermain game Pokemon GO yang dia ketahui dari cucunya. 

San-yuan sempat viral pada bulan Agustus 2018 karena aksinya bersepeda sambil bermain Pokemon GO menggunakan 11 ponsel. Untuk memegang 11 ponsel sekaligus memang mustahil, karena itulah ia menggunakan sepeda dan menempelkan semua ponselnya di sepeda tersebut.



Berdasarkan foto-foto yang beredar di Twitter, saat ini San-yuan sudah tidak lagi menggunakan sepeda untuk meletakkan ponselnya. Ia beralih menggunakan waist-mounted system yang dipasang dibagian pinggangnya. Dengan alat tersebut ia dapat bermain Pokemon GO sambil berjalan kaki.

Berdasarkan keterangan dari berita lokal setempat, San-yuan menghabiskan lebih dari 10 juta rupiah setiap bulan untuk mendanai hobinya ini. Agar tidak kehabisan baterai di semua ponselnya, ia selalu membawa sebuah tas yang berisi powerbank besar untuk mengisi daya.

Pokemon favoritnya adalah Snorlax, pokemon super besar yang memiliki hobi tidur dan menghalangi jalan. Meskipun memiliki 11 akun, San-yuan tidak suka bertarung di gym karena ia merasa hal tersebut akan merugikan pemain lain.



Dalam sebuah video di YouTube, seorang reporter mengetes pengetahuan San-yuan dengan menyuruhnya untuk menebak nama-nama pokemon dalam gambar. Ia ternyata berhasil menjawab sebagian besar pertanyaan dengan benar. 



Reporter tersebut mengerjainya dengan memberi sebuah gambar dari seri digimon dan San-yuan terlihat kebingungan. Ada juga gambar siluet pokemon yang sebenarnya adalah pinsir, namun diedit untuk dipadukan dengan pikachu. San-yuan terheran-heran dengan jenis pokemon tersebut dan menanyakan "kenapa pikachu seperti itu?".


Ketika ditanya motivasinya bermain Pokemon GO, ia menjawab bahwa dengan bersepeda sambil bermain game ia dapat terhindar dari penyakit Alzheimer.

Alzheimer sendiri adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan.



Jangan lupa kunjungi artikel menarik lainnya di KaptenTekno gan
Sumber : KaptenTekno.com