TRIBUNJOGJA.COM- Wakil Presiden AS, Mike Pence, mengancam jika China tidak membuat perubahan signifikan dalam kompetisi dagang, AS akan melakukan perang dingin secara total.

Ancaman ini diungkapkan Mike Pence kepada media The Washington Post, dikutip Sputniknews, Rabu (14/11/2018).

AS telah menaikkan tarif masuk produk China sebesar 25 persen, sebagai reaksi defisit dagang dengan China.

Pernyataan ini muncul sebelum pemimpin kedua negara superpower, Donald Trump dan Xi Jinping bertemu dalam KTT G-20 di Argentina akhir November ini.

"Trump membuka pintu kesepahaman dengan Xi Jinping di Argentina, tapi hanya jika Beijing mau membuat perubahan masif di bidang ekonomi, militer, aktivitas politik seperti diminta AS. Ini kesempatan terbaik buat China guna menghindari skenario perang dingin dengan AS," kata Pence.

"Kami siap di sini. Jadi lakukanlah," kata Pence menjawab pertanyaan bagaimana jika Beijing tidak menyepakati tawaran ini.

Pekan lalu, Menlu AS Mike Pompeo, mengingatkan AS tetap memberi perhatian atas sejumlah persoalan serius di China, terutama kebijakan agresif militer mereka dan kebebasan beragama.

Namun saat itu Pompeo menegaskan, Washington tidak bermaksud membuka front perang dingin baru dengan Beijing.

"AS tidak mengejar peperangan baru dengan China. Kita hanya ingin yakin China bertanggungjawab dan secara adil menyokong keamanan dan saling percaya di antara kedua negara," lanjut Pompeo.

Perang dagang AS-China memuncak sejak akhir Mei 2018, saat Trump memutuskan menaikkan tarif masuk produk China. Nilainya mencapai 50 miliar dolar AS.

Beijing membalas keputusan ini dengan menetapkan kebijakan serupa, yang membuat AS kehilangan potensi pendapatan sekitar 110 miliar dolar AS.

Jika dalam pertemuan Trump-Xi di Argentina akhir bulan ini tidak menemukan titik temu, keputusan ekstrem ini akan diberlakukan mulai Desember 2018.


Sumber:

http://jogja.tribunnews.com/2018/11/...a-kedua-negara