Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ranganuAvatar border
TS
ranganu
mereka yang tak berdaya atas kebijaksanaan pemerintah
JATIMTIMES, BLITAR – Ratusan peternak ayam se-Kabupaten Blitar kembali menggelar aksi unjuk rasa. Demo yang digelar di halaman Pemkab Blitar, Senin (15/10/2018) itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan atas kelangkaan jagung.

Dalam aksi ini para peternak membawa ayam lengkap dengan kandang dan telurnya. Hal ini sebagai bentuk kekesalan mereka kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Sebab, akibat kelangkaan jagung, peternak terpaksa memberi makan ayam petelur dengan nasi aking sehingga kualitas telur menurun.

"Kami menuntut pemerintah menyediakan jagung sesuai kebutuhan peternak dan dengan harga yang wajar," ucap koordinator aksi Sukarman.
Dia menambahkan, aksi ini juga dilatarbelakangi pernyataan Kementerian Pertanian yang menyatakan Indonesia surplus jagung hingga 16 juta ton. Namun kenyataan di lapangan, peternak sulit mendapatkan komoditas jagung. Peternak juga harus mencari stok jagung dari luar kota dengan harga yang lebih mahal. Yakni di kisaran Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kilogram.
Padahal Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58 Tahun 2018 mengatur harga jagung di tingkat petani Rp 3.100 per kilogram. Sementara di tingkat peternak Rp 4.000 per kilogram.

"Kalau benar-benar surplus, bahkan sampai ekspor ke Filipina, kenapa peternak dalam negeri yang benar-benar membutuhkan kesulitan mendapatkan stok jagung," ujar Sukarman.
Sukarman menambahkan, kebutuhan jagung bagi peternak se-Kabupaten Blitar mencapai 1.000 hingga 1.500 ton per hari. Jika jagung tetap langka dan harganya tinggi, peternak terancam gulung tikar.

"Jelas jika tidak segera ditangani kerugian peternak akan semakin besar bahkan terancam gulung tikar. Kami minta dalam seminggu hingga dua minggu kedepan stok jagung kembali normal. Kalau tidak, kami akan bergabung dengan peternak dari daerah lain untuk meluruk ke Istana Negara," tandasnya.
Setelah cukup lama berorasi, para peternak ditemui sejumlah kepala OPD terkait seperti Bakesbangpol, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan Bagian Perekonomian Pemkab Blitar. Kepala Bakesbangpol Pemkab Blitar Dicky Cobandono menegaskan Pemkab Blitar memahami situasi yang dihadapi para peternak. Namun pemkab belum bisa berbuat banyak. Meski demikian, pemkab akan berupaya untuk membantu dengan bersurat kepada menteri pertanian.
"Kami akan menyampaikan hal ini kepada atasan. Selain itu, kami berkirim surat kepada menteri pertanian terkait hal ini," ujarnya.

Aksi demo ratusan peternak di Kantor Pemkab Blitar ini ditutup dengan memberikan ayam dan telur kepada pejabat Pemkab Blitar yang menemui mereka. (*)
0
1.8K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan