kodomsAvatar border
TS
kodoms
Masih Ada Dia
 




Waktu di Jam dinding menunjukan pukul 17.30 dimana pada jam tersebut biasanya hanya ada beberapa orang yang tampak pada kubikel ruangan sedang membereskan meja kerja untuk segera kembali kerumah, tapi tidak untuk Lisa yang hari itu masih sibuk didepan komputer nya, sesekali dia mengacak tumpukan kertas diatas meja nya. Tampak garis wajah muram dan letih dari Lisa, mata nya sayu mengintip di antara layar komputer untuk memandang jarum jam yg bergerak detik ke detik.

Kenapa bisa begini ?! kenapa berkas nya bisa hilang !! kamu ini kerja tidak becus, perusahaan bisa kehilangan proyek besar karena kamu lalai terhadap data mitra kita !!

Kata-kata dari sang Bos masih terngiang seakan menyesaki ruang kerja Lisa, tidak hanya pekerjaan dan tuntutan dari atasan nya yang membuat Lisa stress hari ini, ada masalah pribadi juga yang mengurangi fokus Lisa dalam bekerja.

Lisa tampak menyerah, dia tidak tahu lagi harus mencari dimana berkas yang hilang itu. Rambut acak-acakan dan mata sembab sudah cukup menggambarkan betapa stress nya Lisa sore itu. Sungguh sore itu sore yang tidak ingin dilalui oleh Lisa.

“Hey, sudah Lis kalau memang tidak ketemu berkasnya, besok kan masih bisa dicari lagi” Ujar Dian mencoba menenangkan Lisa.

“Pak Heru mau nya besok pagi berkas itu sudah di meja nya ian, stres aku”

“Ya aku doain semoa cepat ketemu Lis berkas nya”

Lisa tampak memeluk Dian dan mengurailah lagi air matanya perlahan.

“Boleh aku pinjam Handphone mu sebentar?” tanya Dian.

“Nih”

Lalu Dian coba menghubungi salah satu kontak yang ada di Handphone milik Lisa

“Tut..tut…tut…….

Dian memberikan kembali Handphone itu kepada Lisa.

“Hallo, Neng kenapa?”

“Bunda…..”

“Kamu kok suaranya kaya nangis neng, neng kenapa saying ?”

“Enggak apa-apa Bun, neng kangen bunda”

“Iya bunda juga kangen sama neng"

“Neng mau minta maaf sama bunda kalo selama ini neng terlalu sibuk sama pekerjaan neng, sampai gak tahu kabar bunda, sampai lupa kapan terakhir makan masakan bunda”

Terdengar isak tangis sedu sang bunda samar-samar di Handphone Lisa.

“Neng mau masak makanan bunda, mau bunda suapin, mau banyak cerita sama bunda”, senyum Lisa disertai tetesan air mata dipipi nya.

“Makasih bunda udah selalu nguatin neng, doain neng disini, Cuma bunda yang engga pernah bikin neng sedih, selalu buat neng bahagia dengan cara bunda sendiri, selalu bisa bikin neng senyum” Terisak suara Lisa .

Dan berakhirlah percakapan antar Ibu dan anak sore itu.

Tampak senyum dan ketenangan setelah Lisa mendengar suara dari sang Bunda tercinta.

“Makasih Dian, kamu udah ingetin aku kalo masih ada bunda yang bisa bikin aku tenang”

Sebuah tulisan kecil tertulis di selembar Post it yang Lisa letak kan di meja kerja Dian.

Mungkin kadang kita terlalu sibuk dengan dunia kita sendiri, mungkin kamu tidak sadar bahwa orang tua mu menahan rindu akan dirimu. Sosok Anak yang selalu disayangi nya sepanjang hari, Anak yang manja saat meminta sesuatu, anak yang merengek jika lampu kamar di matikan, anak yang bertanya dengan polos nya di tengah cerita dongeng. Hanya ibu mu lah yang tak akan membebani hidup mu, dia tidak akan menekanmu, tidak akan menambah beban pikiranmu, tidak akan membiarkan anak nya larut dalam kesedihan.

Kapan terakhir kali kamu ucapkan sayang kepada ibumu ?
Diubah oleh kodoms 12-11-2018 04:04
2
1.2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan