- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menteri Yohana Pastikan Kawal Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UGM


TS
shahrani2019
Menteri Yohana Pastikan Kawal Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UGM
Menteri Yohana Pastikan Kawal Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UGM
Antara, CNN Indonesia | Jumat, 09/11/2018 14:40 WIB

Menteri PPPA, Yohana Yembise memastikan akan mengawal kasus pemerkosaan mahasiswi UGM. Foto: CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise memastikan mengawal penyelesaian kasus dugaan pemerkosaan yang dialami mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pemerintah dipastikan memberi perhatian khusus.
"Kami tetap mendampingi proses ini supaya apa pun yang dilakukan yang namanya kekerasan seksual harus berhadapan dengan hukum karena sudah ada undang-undangnya," kata Yohana, seusai memberikan kuliah umum bertajuk "Gender Equality Dalam Era Digital Innovation di Indonesia", di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Jumat (9/11).
Menurut Yohana, pihaknya telah melakukan koordinasi dan pengecekan terkait perkembangan penanganan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan yang ia terima, keluarga terduga pelaku maupun korban serta pihak UGM masih dalam proses mediasi untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya terjadi.
Lihat juga: Setahun Berlalu, Kasus rudapaksaan di KKN UGM Akan Dipolisikan
"Setelah dicek ke korban dan juga keluarga masing-masing kelihatannya masih dalam proses mediasi. Kita lihat nanti apakah dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak," kata dia lagi.
Ke depan, Yohana berharap UGM dapat menjadi universitas yang reponsif gender dan ramah terhadap perempuan dan anak. Kementerian PPA, menurut Yohana, sudah membuat model universitas yang responsif gender. Pada tingkat sekolah, menurut dia lagi, sudah ada 10 ribu sekolah ramah anak.
"Saya nanti mulai meluncurkan beberapa universitas yang responsif gender. Jadi diharapkan dalam universitas tidak boleh ada lagi kekerasan dalam segala bentuk baik terhadap anak maupun perempuan," ujarnya.
Lihat juga: Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual
Seorang mahasiswi Fisipol UGM diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh sesama rekan saat melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), yaitu mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2014.
Peristiwa itu terjadi saat mahasiswi angkatan 2014 ini mengikuti Program KKN di Pulau Seram, Maluku, pertengahan tahun 2017. Peristiwa itu diungkap oleh Balairung Press (Badan Pers Mahasiswa UGM) melalui laporan yang diunggah pada 5 November 2018.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181109140242-12-345242/menteri-yohana-pastikan-kawal-kasus-pemerkosaan-mahasiswi-ugm?
Menristek Minta Rektor UGM Selesaikan Kasus Pemerkosaan Mahasiswi
Sabtu 10 November 2018, 13:50 WIB
Menristekdikti M Nasir (Foto: Nur Azizah Rizqi/detikcom)
Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menanggapi kasus dugaan adanya pemerkosaan mahasiswi UGM oleh rekannya sendiri saat KKN. Menurut Nasir, kasus itu sudah lama terjadi dan sudah ditindaklanjuti.
"Kasus itu sudah 1,5 tahun yang lalu ya, sudah lama. Itu udah 1,5 tahun yang lalu. Sudah saya panggil saat itu dan itu sudah ditindaklanjuti. Kemudian setelah dia selesai katanya ini muncul lagi, loh ada apa lagi, saya pikir," kata Nasir saat ditemui di kantornya, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Baca juga: LPSK Dorong Polisi Usut Kasus Dugaan rudapaksaan Mahasiswi UGM
Nasir menjelaskan saat itu pihaknya sudah memerintahkan Rektor UGM untuk segera menyelesaikan kasus ini. Menurutnya, semua permasalahan yang terjadi di kampus adalah tanggung jawab rektor.
"Pelanggaran semua yang ada di kampus itu adalah rektor lah yang bertanggung jawab. Intinya gitu. Dan rektor ada satu pedoman yang diatur apabila ada pelanggaran di akademik, pelanggaran apapun itu harus ikuti prosedur yang ada. Kalau itu urusan akademik, penyelesaian (secara) akademik. Kalau urusan pidana selesaikan dengan hukum, yaitu polisi dan pengadilan," jelas Nasir.
Baca juga: Rektor UGM Sebut Wisuda Mahasiswa Terduga Pemerkosa Ditunda 1 Semester
Nasir meminta Rektor UGM menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Ia juga meminta Rektor UGM untuk memberikan laporan kepadanya.
"Ini harus diselesaikan semua ini, dan ini rektor lah yang bertanggung jawab. Dan rektor yang biasa memberikan laporan kepada kami," ujarnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi UGM dirudapaksa oleh rekannya sendiri saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN) pada 2017 lalu. Peristiwa ini baru terungkap ke publik setelah Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung UGM mengunggah tulisan terkait peristiwa ini.
Baca juga: Rektor UGM Ingin Terduga Pemerkosa Lulus dan Jadi Orang Lebih Baik
Menanggapi polemik yang muncul, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Aryani menyebut pihak kampus akan segera mengambil tindakan tegas terhadap kasus ini. Bahkan menurutnya, pihak kampus akan mengambil tindakan untuk membawa perkara tersebut lewat jalur hukum.
"UGM akan mengambil langkah-langkah nyata yang diperlukan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum," kata Iva saat ditemui di UGM, Selasa (6/11/2018).
Iva menjelaskan, opsi tersebut akan diambil pihak kampus apabila terduga korban masih tidak puas dengan penyelesaian internal yang dilakukan pihak UGM. Menurut Iva, pihaknya mendukung penuh setiap langkah terduga korban dalam upayanya mencari keadilan.
Baca juga: Menteri Yohana: Kasus rudapaksaan Mahasiswi UGM dalam Mediasi Keluarga
Rektor UGM Panut Mulyono mengklaim bahwa pihaknya sejak awal mampu menyelesaikan kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi KKN. Dia berharap baik terduga pelaku dan korban bisa lulus dari UGM dan menjadi orang yang lebih baik.
"Sehingga, sebetulnya kami ingin dua-duanya (baik terduga pelaku maupun korban) nanti lulus dari UGM menjadi orang-orang yang lebih baik dari yang sekarang, begitu ya, dan kelak bisa menjadi orang-orang berkontribusi bagi masyarakat bangsa dan negara," ucapnya Jumat (9/11/2018).
https://news.detik.com/berita/429589...saan-mahasiswi
Kisah yang menimpa Agni, mahasiswi UGM Jogyakarta yang dirudapaksa, mengingatkan kisah pemerkosaan Sum Kuning ...
-------------------------------
Pemerkosaan kali ini memang ruarrr biasa sehingga sampai memancing reaksi 2 menteri, kalangan anggota DPR, Komnas HAM Perempuan, dan Ombudsman... selain masyarakat luas, terutama kalangan kampus diseluruh tanah air!

Antara, CNN Indonesia | Jumat, 09/11/2018 14:40 WIB

Menteri PPPA, Yohana Yembise memastikan akan mengawal kasus pemerkosaan mahasiswi UGM. Foto: CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise memastikan mengawal penyelesaian kasus dugaan pemerkosaan yang dialami mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM). Pemerintah dipastikan memberi perhatian khusus.
"Kami tetap mendampingi proses ini supaya apa pun yang dilakukan yang namanya kekerasan seksual harus berhadapan dengan hukum karena sudah ada undang-undangnya," kata Yohana, seusai memberikan kuliah umum bertajuk "Gender Equality Dalam Era Digital Innovation di Indonesia", di Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta, Jumat (9/11).
Menurut Yohana, pihaknya telah melakukan koordinasi dan pengecekan terkait perkembangan penanganan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan yang ia terima, keluarga terduga pelaku maupun korban serta pihak UGM masih dalam proses mediasi untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya terjadi.
Lihat juga: Setahun Berlalu, Kasus rudapaksaan di KKN UGM Akan Dipolisikan
"Setelah dicek ke korban dan juga keluarga masing-masing kelihatannya masih dalam proses mediasi. Kita lihat nanti apakah dilanjutkan ke ranah hukum atau tidak," kata dia lagi.
Ke depan, Yohana berharap UGM dapat menjadi universitas yang reponsif gender dan ramah terhadap perempuan dan anak. Kementerian PPA, menurut Yohana, sudah membuat model universitas yang responsif gender. Pada tingkat sekolah, menurut dia lagi, sudah ada 10 ribu sekolah ramah anak.
"Saya nanti mulai meluncurkan beberapa universitas yang responsif gender. Jadi diharapkan dalam universitas tidak boleh ada lagi kekerasan dalam segala bentuk baik terhadap anak maupun perempuan," ujarnya.
Lihat juga: Agar Terhindar dari Pelecehan Seksual
Seorang mahasiswi Fisipol UGM diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh sesama rekan saat melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), yaitu mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2014.
Peristiwa itu terjadi saat mahasiswi angkatan 2014 ini mengikuti Program KKN di Pulau Seram, Maluku, pertengahan tahun 2017. Peristiwa itu diungkap oleh Balairung Press (Badan Pers Mahasiswa UGM) melalui laporan yang diunggah pada 5 November 2018.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181109140242-12-345242/menteri-yohana-pastikan-kawal-kasus-pemerkosaan-mahasiswi-ugm?
Menristek Minta Rektor UGM Selesaikan Kasus Pemerkosaan Mahasiswi
Sabtu 10 November 2018, 13:50 WIB

Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menanggapi kasus dugaan adanya pemerkosaan mahasiswi UGM oleh rekannya sendiri saat KKN. Menurut Nasir, kasus itu sudah lama terjadi dan sudah ditindaklanjuti.
"Kasus itu sudah 1,5 tahun yang lalu ya, sudah lama. Itu udah 1,5 tahun yang lalu. Sudah saya panggil saat itu dan itu sudah ditindaklanjuti. Kemudian setelah dia selesai katanya ini muncul lagi, loh ada apa lagi, saya pikir," kata Nasir saat ditemui di kantornya, Senayan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Baca juga: LPSK Dorong Polisi Usut Kasus Dugaan rudapaksaan Mahasiswi UGM
Nasir menjelaskan saat itu pihaknya sudah memerintahkan Rektor UGM untuk segera menyelesaikan kasus ini. Menurutnya, semua permasalahan yang terjadi di kampus adalah tanggung jawab rektor.
"Pelanggaran semua yang ada di kampus itu adalah rektor lah yang bertanggung jawab. Intinya gitu. Dan rektor ada satu pedoman yang diatur apabila ada pelanggaran di akademik, pelanggaran apapun itu harus ikuti prosedur yang ada. Kalau itu urusan akademik, penyelesaian (secara) akademik. Kalau urusan pidana selesaikan dengan hukum, yaitu polisi dan pengadilan," jelas Nasir.
Baca juga: Rektor UGM Sebut Wisuda Mahasiswa Terduga Pemerkosa Ditunda 1 Semester
Nasir meminta Rektor UGM menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Ia juga meminta Rektor UGM untuk memberikan laporan kepadanya.
"Ini harus diselesaikan semua ini, dan ini rektor lah yang bertanggung jawab. Dan rektor yang biasa memberikan laporan kepada kami," ujarnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi UGM dirudapaksa oleh rekannya sendiri saat menjalani kuliah kerja nyata (KKN) pada 2017 lalu. Peristiwa ini baru terungkap ke publik setelah Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung UGM mengunggah tulisan terkait peristiwa ini.
Baca juga: Rektor UGM Ingin Terduga Pemerkosa Lulus dan Jadi Orang Lebih Baik
Menanggapi polemik yang muncul, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Aryani menyebut pihak kampus akan segera mengambil tindakan tegas terhadap kasus ini. Bahkan menurutnya, pihak kampus akan mengambil tindakan untuk membawa perkara tersebut lewat jalur hukum.
"UGM akan mengambil langkah-langkah nyata yang diperlukan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum," kata Iva saat ditemui di UGM, Selasa (6/11/2018).
Iva menjelaskan, opsi tersebut akan diambil pihak kampus apabila terduga korban masih tidak puas dengan penyelesaian internal yang dilakukan pihak UGM. Menurut Iva, pihaknya mendukung penuh setiap langkah terduga korban dalam upayanya mencari keadilan.
Baca juga: Menteri Yohana: Kasus rudapaksaan Mahasiswi UGM dalam Mediasi Keluarga
Rektor UGM Panut Mulyono mengklaim bahwa pihaknya sejak awal mampu menyelesaikan kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi KKN. Dia berharap baik terduga pelaku dan korban bisa lulus dari UGM dan menjadi orang yang lebih baik.
"Sehingga, sebetulnya kami ingin dua-duanya (baik terduga pelaku maupun korban) nanti lulus dari UGM menjadi orang-orang yang lebih baik dari yang sekarang, begitu ya, dan kelak bisa menjadi orang-orang berkontribusi bagi masyarakat bangsa dan negara," ucapnya Jumat (9/11/2018).
https://news.detik.com/berita/429589...saan-mahasiswi
Kisah yang menimpa Agni, mahasiswi UGM Jogyakarta yang dirudapaksa, mengingatkan kisah pemerkosaan Sum Kuning ...
Quote:
-------------------------------
Pemerkosaan kali ini memang ruarrr biasa sehingga sampai memancing reaksi 2 menteri, kalangan anggota DPR, Komnas HAM Perempuan, dan Ombudsman... selain masyarakat luas, terutama kalangan kampus diseluruh tanah air!

-1
1.3K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan