Beberapa badai yang dahsyat dan mematikan sempat menerjang negara ini dengan kerusakan dan korban jiwa yang gak main-main. 13 September 2018, Badai Florence menghantam wilayah Pantai Timur AS dengan kecepatan maksimum 175 km/jam dan menyebabkan banjir di wilayah North Carolina maupun South Carolina. Selain itu, Badai Katrina juga pernah menerjang wilayah Tenggara AS pada 29 Agustus 2005 dengan kecepatan mencapai 280 km/jam. Ada juga Badai Gustav di tahun 2008 dengan kecepatan mencapai 250 km/jam, Badai Sandy di tahun 2012 dyang kecepatan maksimalnya 216 km/jam, Badai Harvey yang muncul pada 17 Agustus 2017 dan berkecepatan hingga 215 km/jam, Badai Irma yang terbentuk pada 30 Agustus 2017 dengan kecepatan maksimal mencapai 295 km/jam, hingga yang terbaru Badai Michael yang mulai terbentuk sejak 7 Oktober 2018.
Kalo di Benua Asia, yang sering jadi korban badai tropis adalah negara Filipina. Topan Mangkhut mendarat di ujung Pulau Luzon pada pertengahan bulan September ini. Topan yang awalnya berkecepatan 255 km/jam ini meluluhlantakkan kawasan Kepulauan Mariana Utara dan Guam. Tak lama setelah itu, diperkirakan badai siklon tropis Paeng akan bergerak menuju Luzon Selatan, Visayas, dan Mindanao. Pada bulan Agustus, Badai Yagi menerjang Filipina saat bergerak menuju Taiwan Utara, sehingga menimbulkan banjir bandang dan membuat lebih dari 54.000 warga harus dievakuasi. Sebelumnya, Topan Haiyan juga menghancurkan daratan Filipina saat bergerak dengan kecepatan maksimum 315 km/jam. Topan super ini menyebabkan lebih dari 5 ribu jiwa melayang. Tahun 2009, Badai Ketsana berkecepatan maksimum 167 km/jam dan Topan Parma berkecepatan maksimum 250 km/jam menerjang daratan Filipina. Topan Bopha pun turut membuat kerusakan di Pulau Mindanao saat melintas dengan kecepatan tertinggi 278 km/jam di tahun 2012. Pada tahun 2014, Topan Hagupit yang berkecepatan maksimum 287 km/jam juga sempat menghantam Filipina.
Selanjutnya ada Meksiko. Negara ini memang bersebelahan sama AS, jadi seringkali badai yang menyapu beberapa wilayah di AS berdampak juga di Meksiko. Salah satunya adalah Badai Michael, yang pada bulan Oktober kemarin menyapu Pantai Meksiko dengan kecepatan mencapai 250 km/jam dan menyebabkan hujan deras serta banjir baik di AS maupun di Meksiko.Selain itu, Badai Gordon juga sempat menerjang Teluk Meksiko di awal September ini dengan kecepatan sekitar 112 km/jam dan menyebabkan setidaknya 27.000 rumah harus mengalami pemadaman listrik. Badai Willa yang berkecepatan 215 km/jam juga menghantam daerah Mazatlan dan Puerto Vallarta pada 23 Oktober 2018 dan menimbulkan banyak kerusakan infrastruktur di Meksiko.Pada 9 September 2017, Badai Katia melanda wilayah Veracruz dengan kecepatan 120 km/jam, padahal saat itu Meksiko masih menghadapi keadaan darurat nasional akibat gempa di wilayah lain.
Tiongkok sering kena imbas dari badai-badai yang mengarah ke utara setelah memporak-porandakan Filipina. Salah satunya Topan Mangkhut yang sehari setelah melintasi Filipina serta mengobrak-abrik Hongkong dan Makau, kemudian menghantam kota pesisir Jiangmen Cina bagian selatan dengan kecepatan 162 km/jam. Oleh karena itu, 2,45 juta penduduk pun dievakuasi. Hujan deras dan angin kencang pun menyebabkan banjir di mana-mana. 11 Juli 2018, Topan Maria juga menerjang pantai timur Cina, tepatnya Kota Dayu, Provinsi Zhejiang. Topan yang berkecepatan hingga 42 m/detik ini membuat 270 ribu warga sekitar terpaksa mengungsi. Tahun 2010, Topan Megi pernah menerjang Laut Cina Selatan dengan kecepatan tertinggi 295 km/jam. Tahun 2016, ada Topan Meranti yang kecepatan maksimalnya 305 km/jam, Topan Nepartak yang kecepatan maksimalnya 287 km/jam, Topan Haima yang kecepatan maksimalnya 270 km/jam, dan beberapa topan lainnya yang muncul dalam siklus topan tahunan.
Terbaru, Topan Mora menghantam Bangladesh pada 30 Mei 2017. Topan berkecepatan hingga 135 km/jam itu melintas di antara pelabuhan ikan Cox's Bazar dan kota Chittagong, sehingga total lebih dari 1 juta orang harus mengungsi. Meski beberapa tahun terakhir Bangladesh jarang terdampak badai, tapi jika menengok ke abad ke-20, kita akan menemukan beberapa badai paling mematikan terjadi di Bangladesh. Pertama ada Topan Bhola yang bergerak dengan kecepatan 185 km/jam dan meratakan Bangladesh pada 12 november 1970, yang diperkirakan memakan lebih dari 500 ribu korban jiwa. Kedua ada topan yang kembali menerjang Bangladesh pada 29 April 1991. Topan berkecepatan 241 km/jam itu menyebabkan banjir bandang setinggi 6 m dan membuat beberapa pulau tenggelam. Sedikitnya, 135 ribu jiwa meninggal dunia akibat bencana ini.