songgobawukAvatar border
TS
songgobawuk
Emak-emak Amerika Tak Takut Politik Genderuwo Trump, Emak di Sini Juga Jangan Takut


AKURAT.CO Mantan Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penelitian Pendidikan Penerapan Ekonomi dan Sosial Rustam Ibrahim kali ini menyindir lawan politik calon presiden petahana Joko Widodo dengan ucapan "politik genderuwo" yang belum lama ini diungkapkan Jokowi.

"Kaum perempuan AS tidak takut dengan "politik genderuwo" Donald Trump. Mereka mengalahkannya dalam Pemilu Sela. Di sini kaum perempuan Indonesia, emak-emak juga jangan takut dengan politik genderuwo. Percaya sajakanlah kepada Jokowi," kata Rustam Ibrahim melalui akun Twitter @RustamIbrahim.

Rustam Ibrahim juga menyindir kalangan yang selama ini sering membully Jokowi dengan menyebut mereka justru menjadi sensitif dengan ucapan Jokowi.

"Kini mereka yang suka mengejek dan menghina Presiden @jokowi malah jadi sensitif dengan istilah politisi sontoloyo dan politik genderuwo," kata Rustam Ibrahim.

Rustam Ibrahim menambahkan dalam cuitan lain. Dia mengatakan Jokowi selalu memberikan kejutan positif kepada masyarakat menjelang akhir tahun.

"Tampaknya tidak akan henti-hentinya Presiden @jokowi memberikan "kejutan" untuk rakyatnya. Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, 5 tol baru yang akan menyambungkan Pulau Jawa akan rampung. Dan kabarnya Jokowi akan menggratiskan bagi rakyatnya selama musim liburan," kata Rustam Ibrahim.

Presiden Jokowi mengatakan politik dan pesta demokrasi itu sudah semestinya disambut dan dihinggapi rasa gembira oleh masyarakat Indonesia, bukan untuk menakut-nakuti.

Presiden melihat bahwa sekarang ini banyak politikus yang pandai memengaruhi masyarakat, namun yang amat disayangkan olehnya, para pelaku politik cenderung tidak memandang etika berpolitik dan keberadaban.

"Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan dan kekhawatiran. Setelah takut, yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Masyarakat emang digiring untuk ke sana. Dan yang ketiga, masyarakat akan menjadi ragu-ragu," kata Presiden saat acara penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal di Gelanggang Olah Raga Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Presiden memiliki satu istilah khusus untuk menggambarkan perilaku berpolitik tak beretika yang menebar ketakutan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Berangkat dari mitos Jawa mengenai makhluk halus, dirinya menyebut hal itu sebagai "politik genderuwo", politik yang menakut-nakuti.

"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Itu namanya politik genderuwo, menakut-nakuti," ujar Jokowi.

Presiden berharap agar cara-cara berpolitik serupa itu segera ditanggalkan dan selayaknya bagi masyarakat untuk memperoleh contoh politik yang baik dan menghadirkan kegembiraan pesta demokrasi di Indonesia.

Ketika usai meresmikan jalan tol Pejagan-Pemalang dan Pemalang-Batang di Kabupaten Tegal, Presiden kembali mengatakan bahwa dengan kegembiraan itu, masyarakat dapat memberikan suaranya secara jernih dan rasional bagi pemimpin yang dirasa tepat memimpin Indonesia.

Menurut Jokowi, kegembiraan demokrasi ini tentu hanya dapat dicapai dengan cara-cara yang sesuai dengan kesantunan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Politik yang dibiarkan berjalan dengan menihilkan etika sudah sewajarnya harus dihindari.

"Kita harus mengarahkan kematangan dan kedewasaan berpolitik dengan cara-cara seperti itu (santun). Oleh sebab itu, sering saya sampaikan: hijrah dari ujaran kebencian kepada ujaran kebenaran, hijrah dari pesimisme kepada optimisme, hijrah dari kegaduhan ke kerukunan dan persatuan," tutur Presiden. []

[Url]https://m.akuraS E N S O Rid-384029-read-emakemak-amerika-tak-takut-politik-genderuwo-trump-emak-di-sini-juga-jangan-takut-percayakan-ke-jokowi[/url]

Diubah oleh songgobawuk 10-11-2018 00:51
4
3.6K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan