- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Sistem Penjualan Istri di Inggris, Sejak Kapan?


TS
brainstrom90
Sistem Penjualan Istri di Inggris, Sejak Kapan?

Dok. Ist
Di era abad ke-18 akhir sebuah tradisi yang cukup aneh berlangsung di Inggris, yakni di mana para suami bebas melelang istrinya di muka umum. Pada peride itu berita yang ramai di dalam koran adalah soal penjualan istri dengan harga yang berbeda-beda. Tercatat pada tahun 1780 hingga 1850 ada sekitar 300 orang wanita yang diperjualbelikan.
Penjualan istri di saat itu dijadikan solusi atas kasus pernikahan yang tak berjalan lancar, karena biaya untuk bercerai sangat mahal pada saat itu. Dicatat dari sebuah sumber bahwa perceraian pertama dilakukan pada tahun 1857 lalu dan proses yang dilalui pun sangat panjang dan menghabiskan biaya yang sangat besar yakni 3 ribu poundsterling (saat ini senilai 15 ribu poundsterling atau Rp 289 juta).
Selain itu mereka harus berhasil mendapatkan restu dari gereja yang juga tak kalah sulit didapatkan sehingga tak mungkin bisa dilakukan oleh warga biasa di masa tersebut. Sehingga mereka lebih memilih untuk menjual istrinya tersebut dalam pasar-pasar umum.
Di kawasan miskin, seorang istri masih dianggap sebagai sebuah komoditas yang bisa diperjualbelikan ataupun di lelang di depan publik. Para suami biasanya membawa istri mereka ke pasar ataupun tempat lelang dan mendaftarkan istrinya itu sebagai barang yang dijual dan mengikatkan tali di leher, pinggang ataupun tangan mereka. Dan mereka pun mulai memberikan harga pertama untuk dilelang.

Dok. Ist
Praktik tersebut termasuk ilegal saat itu namun karena menjadi alternatif satu-satunya dari para warga miskin sehingga banyak penegak hukum saat itu yang menutup mata dengan kejadian tersebut.
Saat harga yang disepakati telah tercapai mereka akan pergi ke pusat kota untuk merayakan transaksi tersebut. Selain itu bahkan hampir seluruh para janda di masa itu menjual diri mereka sendiri dan menentukan harga dan pilihannya kepada siapa mereka akan bersama.
Dalam beberapa kasus, penjualan istri juga dilakukan di koran lokal dan pembayarannya diatur belakangan. Penjualan tersebut menjadi sebuah simbolik dari perpisahan antara sepasang suami istri.
Dari sebuah laporan dicatatkan bahwa penjualan istri pertama kali dilakukan di Birmingham pada tahun 1733, di mana Samuel Whitehouse menjual istrinya, Mary Whitehouse di pasar. Penjualan itu berhasil dimenangkan oleh Thomas Griffiths dengan harga satu poundsterling.
Adapula beberapa kasus lainnya di mana para istri bersikeras untuk dijual karena mereka sudah tak lagi bahagia dengan pasangan mereka itu. Angka penjualan istri paling tinggi terjadi pada tahun 1830 hingga 1830’an dan para suami yang ingin menjual istrinya itu mulai mendapatkan tekanan sosial yang tinggi dan dikucilkan.
Dan kasus penjualan istri terakhir di Inggris dilaporkan terjadi pada tahun 1913 lalu, di mana seorang wanita mengaku dijual suaminya kepada rekan kerjanya dengan harga 1 poundsterling.
Bagaimana dengan Indonesia? Melihat dari berita belum lama ini, sepertinya hal itu masih terjadi ya? Jangan sampai seperti itu ya agan dan sista!
Sumber




tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan