tnopiarAvatar border
TS
tnopiar
PENGGALAN PENGALAMAN MISTIS PENDAKIAN RINJANI


Penasaran ku yang semakin bertambah karena cerita dari salah seorang pemangku adat di salah satu desa yang berada di pulau Lombok tentang bagaimana seharusnya mendaki salah satu gunung tertinggi di Indonesia ini. Sedikit demi sedikit aku bertanya tentang pengalamannya itu dan akhirnya terjadilah pembicaraan penjang tentang hal itu.


Cerita ini berawal dari cerita gunung samalas yang erupsi sangat dahsyat pada kala itu yang mengakibatkan seluruh permukaan dunia diselimuti awan debu dan ledakan tersebut menyisakan kaldera yang sangat luas dan dalam dan salah satunya adalah gunung rinjani. Keadaan desa sekitarnya pun makmur, tanah yang subur, air yang mengalir dari mata air yang rasanya manis, seolah ini bisa melupakan bencana yang telah terjadi ratusan tahun lalu. Adanya mitos sosok perempuan nan rupawan yang dikisahkan menghilang dan merupakan keturunan para bangsawan pulau Lombok yang akhirnya mendiami dan menjaga ketentraman daerah tersebut semakin membuat pembicaraan kami semakin menarik.


Pemangku adat ini pun mulai bercerita tentang tata cara untuk mendaki gunung ini, dengan niat yang bagus dan hati yang bersih dan dalam perjalanan pun jangan pernah berbicara yang kotor atau beerprasangka aneh tentang apapun karena akan menjadi musibah nantinya. Sebenarnya sebelum berangkat pun perlu adanya ritual khusus katanya, “harus ada yang membukakan pintu”. “Pintu kemana saja ya kek” kataku, dan ternyata bukan. Membuka Pintu (dalam bahasa sasak Lawang)  dimaksudkan untuk penghormatan dan meminta keselamatan kepada Tuhan dan apa yang akan menjadi hajat kita nantinya akan tersampaikan. Akupun semakin penasaran tentang cerita yang mungkin akan sangat di luar logika pemikiran akal sehat manusia ini, tapi terlintas sebuah pengalaman aneh waktu aku menuruni lereng yang curam menuju danau Segara Anak yang merupakan peristirahatan yang sangat istimewa di tempat itu. Waktu itu ketika kami enam orang dari satu rombongan berjalan santai karena jalannya sudah agak landai dan cuacanya agak berkabut, seketika itu pula ada pasangan bule yang bertanya tinggal berpa jam untuk sampai ke Danau, dan kami mengatakan kira-kira 1,5 jam perjalanan dengan santai dan merekapun pergi. Kamipun melanjutkan perjalanan setelah 5 menit beristirahat karena perut sudah mulai keroncongan, dan kebetulan aku berada di paling depan membelakangi lima temanku ini, “Hai jalan yang pelan” kata si Andrey menyuruhku pelan, “ia, santai” kataku. Padahal jaraknya baru 5 meter. 15 menit pun berlalu dan aku menoleh ke belakang dan ternyata di luar dugaan teman-teman di belakang tadi tidak kelihatan sama sekali, akupun berinisiatif untuk menunggu di bawah pohon besar nan rindang di tepi pinggir jalan setapak, 30 menit aku menunggu tapi mereka tak kunjung sampai juga dan akupun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke danau seorang diri, sesampai di danau aku duduk melihat dua sejoli yang sedang memancing mendapatkan ikan yang cukup besar. Sepuluh menit  menunggu tiba-tiba dari arah belakang ada orang yang memukul kepalaku, “kenapa kau tinggalkan kami”, “siapa yang ninggalin?, kan aku tunggu di bawah pohon rindang pingir jalan selama setengah jam tadi” jawabku. “lhaa,, aku ngejer kamu 1 jam, malah aku suruh Adi ngejar kamu tapi tak ketemu terus balik lagi” katanya. Adi adalah kawan penduduk setempat yang kerjaannya menjadi porter yang memikul barang 40 kilo di bahunya mengantarkan tamu yang hendak mendaki. Mendengar pernyataan kami ini Adi berkomentar “cukup jangan diceritakan lagi, ini perbuatan mereka”,.


Mendengar cerita ku sang kakek tersenyum saja, sambil menghisap rokok dan hendak menyeruput kopinya. “itu baru satu yang kamu alami”, “kakek berapa?” tanyaku penasaran. “Kakek sih sering” pungkasnya. Kakek pun meceritakan pengalamannya itu dari hendak menuju ke Gunung Baru Jari yang berada di tengah Danau Segara Anak, yang merupakan anak gunung rinjani yang aktif. Sesampainya di sana dengan seorang kawan mereka langsung melihat savana yang isinya berbagai macam hewan apapun ada di sana, kemudian dipersilahkan untuk duduk oleh pemilik hewan-hewan itu. Setelah menceritakan penjamuannya di lereng Gunung Baru Jari meceritakan pengalaman mistisnya di Goa Susu, Gunung Mas, Puncak Rinjani, Pelawangan Sembalun, Pelawangan Sangkareang dan masih banyak lagi yang tidak bisa dia ceritakan.


Saya juga sempat diceritakan oleh teman yang profesinya sebagai tim Medis para pendaki Rinjani ketika dia bermalam di danau dan melihat ada banyak orang yang hendak melakukan pemakaman sambil mengusung keranda, kebetulan saat itu masih sepi pengunjung belum banyak yang jadi korban film 5CM. setelah dilihatnya tempat itu pagi hari memang tidak ada apa-apa.
 
 
Mau merasakan sensasi itu silahkan datang sendiri…!!!





PART I- AWAL
PART II- PENUNGGU MATA AIR
PART III-BUKIT PENYESALAN
Diubah oleh tnopiar 25-09-2018 12:54
anasabila
anasabila memberi reputasi
3
9.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan