Mau curhat nih aku mau nyeritain gimana menurut para reader tentang cerita aku ini. aku pernah punya pacar dan kita kenal lewat sosmed. Saat itu aku menipu identitas diriku dan jati diriku. Ga lama kemudian dia tahu dan dia bilang ke aku kalo aku ga perlu melakukan itu semua. Karena sebelum dia tau kami sempat dekat dan ternyata dia sayang sama aku. Dia mengatakan kalau dia tidak memandang apa yang jadi covernya tapi dia memandang hati. Disini aku sangat bahagia dan akhirnya kamipun jadian. Saat pacaran pun kami layaknya pasangan lain saling sharing dan saling melengkapi akupun sayang sama dia. Tapi entah kenapa saat ini aku juga tidak tahu apa yang menyebabkan aku seperti ini aku suka bohong orangnya, tapi kadang bohongnya ga masuk akal dan kaya penyakit kejiwaan jadi aku juga gatau kenapa aku suka bohong aku tau itu merugikan pacar aku juga tapi aku ga bisa kontrol dan sekarang aku tahap memperbaiki diri. Kami jadian bulan Mei lalu.. dan akhirnya kami putus di bulan Oktober kemarin . Kami memang LDR. Aku di Jogja dia di Semarang . Saat itu kira2 bulan Agustus pertengahan sikapnya mulai berubah sama aku. Dia jarang ngasih kabar dan dia sama sekali tidak menceritakan hari"nya . Aku sangat mencintainya menyayanginya saat aku bohong pun aku tidak bermaksud untuk menyakiti hatinya. Aku terus menunggu dan menunggu kabar darinya. Inilah saat yang paling menegangkan wkwkwkwk.. tiba2 mantan gebetannya dulu yang pernah ditembak sama mantan aku kembali masuk kehidupan mantan aku dan menghancurkan semuanya. Dia dulu pernah ditembak sama mantan aku tapi dia nolak dan kemaren dia balik lagi. Disini tiba" sebut aja (melati) dia mulai ngusik kehidupan aku sama mantanku. Dia provokasi tiap hari dan aku gatau maksudnya apa. Ya bisa dibilang melati ingin membubarkan hubungan ku dengan mantanku karena setelah kami putus dia bilang memang itulah misinya. Melati mencoba memberi segala hal yang belum bisa aku berikan kepada mantanku. Dia bantu dalam segi keuangan dll. Dia mencoba meluluhkan hati mantanku supaya mantanku jadi miliknya. Bukannya aku tidak mau membantu mantanku, kondisiku saat itu juga sedang terpuruk. Aku mengalami banyak masalah juga yang sengaja aku sembunyikan. Aku belum bisa untuk membantu masalah mantanku tapi aku berjanji akan selalu ada dan aku berjanji sekuat tenaga aku aku lakukan untuk membantunya. Melati terus provokasi mantanku katanya Dia bilang dia lebih baik dari aku dan ga rela kalo mantan aku jatuh ke tanganku, aku mengalami pergumulan ini hampir 2 bulan lamanya sampai terakhir kemarin tanggal 9 Oktober aku putus. Aku sangat terpukul sekali. Ternyata selama ini mantanku dan si melati itu saling chat. Mantanku sebut aja (embun) embun sama sekali 2 bulan tidak memberiku kabar. Wajar kah kalau selama 2 bulan itu aku terus menanyai nya kabar? Dan aku terus diabaikannya. Akhirnya melati dan aku saling chat. Dia terus hina aku dan provokasi aku. Akhirnya dia screenshot chat nya dia dengan embun. Ternyata mantan aku, embun selama ini curhat dengan melati tentang aku. Ternyata selama ini kenapa embun diem sama aku karena aku ga memperhatikannya. Aku ga ada disaat dia butuh. Dan aku ga memahami nya. Dia ternyata mempunyai masalah keluarga yang cukup pelik yang mengharuskan dia keluar dari rumah dan selama 2 bulan itu dia sama sekali tidak memberitahuku. Si melati ngompor"ini juga intinya chat mereka mengatakan kalau aku ini ga pantes buat embun, aku kekanakan banyak bohong ga dewasa ga cocok dan ga bisa bersanding buat embun. Aku kaget setengah mati. Aku disitu nangissss bener" ternyata selama ini aku jahat sama embun. Tapi kenapa embun lebih memilih cerita ke melati dari pada aku.. kalopun aku berbuat salah tegur aku dan tetaplah sayang sama aku. Karena yang akan mengubah karakterku adalah aku akhirnya bukan orang lain. Tapi kenapa dia memilih diam dan menceritakan nya ke melati yang notabene nya orang luar yang tidak berkepentingan. Lalu setelah aku tau itu aku mencoba klarifikasi dengan mantanku. Kami memang jarang bertemu dan baru sekali saja bertemu. Embun tetap cuek padaku tanpa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dia memilih curhat kepada orang lain. Aku mencintainya harus nya aku yang selalu ada buat dia . Aku tau aku salah dan aku sangat menyesal. Bahkan aku berjanji pada diriku untuk tidak menyakiti embun lagi .bahkan saat kami sudah putuspun aku sampai berfikir seperti ini " Tidak ada yang boleh menyakiti kamu, kalau ada besoknya orang itu akan hilang. Termasuk diriku sendiri, kalau sampai aku menyakitimu lagi aku akan membenci diriku seumur hidupku" saking aku mencintainya . Aku sangat menyesali perbuatanku di masa lalu. Saat masa" embun mendiamkanku kami sempat berencana akan bertemu. Aku awalnya sudah memiliki feeling yang ga enak. Aku bertanya padanya " apakah kita bertemu dalam hal yang positif dan baik" saja?" Dia mengatakan "ya , kenapa harus buruk maksudnya gimana" aku menjawab " maybe putus wkwkwkwk" dia menjawab " ada" aja kamu" aku sangat merasa lega saat itu . Dan kami merencanakan pertemuan di KFC semarang saat itu aku seneng bangettttt bisa ketemu sama dia aku pergi naik bus dari Jogja ke Semarang. Sampai sana aku berhasil menemuinya, rasanya kaya hati yang gersang kesirem air yaampunnnnn seneng bangettttt.... Tapi nyampe sana dia menunjukkan mimik yang berbeda dia tidak sebahagia aku dan dia tidak seriang aku menyambut dia dia hanya biasa saja. Langsung ke intinya saja pertemuan kami ternyata berbeda dari apa yang aku harapkan selama ini. Pertemuan yang menyenangkan dan membahagiakan. Aku sudah hampir menyewa hotel untuk menginap di Semarang tapi sebelum itu aku sudah diputuskan. Disitu dia cerita panjang lebar apa yang jadi uneg"nya dan aku sangat merasa bersalah. Dia menjabarkan kesalahanku dan aku dengan lapang dada menerimanya karena memang akulah yang salah. Aku dalang dari semua ini tapi tanpa sebelum ia jelaskan kepadaku , aku sudah mencoba untuk memperbaiki diri jauh hari sebelum dia menunjukan kesalahan-kesalahan ku. Tapi saat aku tanya dia balik " mengapa kamu tidak pernah bercerita ke aku dan memilih diam membisu selama 3 bulan ini? Bahkan aku tidak tau kamu punya masalah keluarga yang sangat pelik ?" Dia tidak mampu menjawabnya. Aku sangat bingung dengan pola pikirnya. Dan di KFC itu aku hanya bisa menangis menangis dan menangis. Tidak peduli keadaan sekitar aku hanya bisa menangis dan memohon hubungan ini tidak berakhir tapi dia hatinya keras. Dia berkata ke aku " mau nyampe siang nyampe sore nyampe malem keputusanku udah bulat dan ga bisa diubah lagi" aku tetep ngotot dan ga mau hubungan ini berakhir tapi apa daya.. kalau itu maunya aku turuti. Disitu aku memegang tangannya pun dia sudah tidak mau. Saat kata putus dilontarkan beberapa saat kemudian dia pergi dan membiarkan aku duduk menangis sendiri. Dia pamit pergi dan pulang. Sekitar 30 menit aku belum bisa beranjak dari kursi KFC dan masih menangis dengan tatapan mata kosong seakan tidak percaya. Kenapa ini harus terjadi? Kenapa aku jahat sekali padanya? Dan kenapa dia tidak pernah menceritakan keluh kesahnya padaku ? Padahal aku adalah pacarnya.. aku juga sempat kecewa tapi ga aku hiraukan kecewaku dan aku lebih fokus bagaimana mempertahankan hubunganku dengannya fokus dengan memperbaiki diriku sendiri.. kenapa ada melati yang datang disaat yang tidak tepat? Dan pikiran ini terus menghantuiku selama 1 bulan. Aku sangat takut kehilangan embun. Aku belum bisa ikhlas dan aku sangat mencintainya dan akan terus mencintainya tidak ada cinta yang lebih baik dari yang aku miliki. Cemas, panik,takut kehilangan, rindu, kangen, sedih beraduk jadi satu dan menimbulkan apa yang dinamakan keambisiusan. Aku merasa sangat tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Aku sangat mencintai embun dan aku harus memilikinya. Andai kata dia sakit (meskipun aku sangat tidak berharap dia sakit) misal dia kena penyakit ginjal pun aku rela donorkan ginjalku aku rela memberikan seluruh hidup ku untuknya. Setelah kami putus dia sangat berubah menjadi sosok yang dingin dan cuek sama sekali tidak pernah menghubungiku dan aku yang selalu memulai percakapan. Aku selalu menanyai dia kabar tapi dia melarang aku chat dengannya lagi kalau tidak penting. Aku tahan rasa sakit itu dan sekarang aku bimbang. Aku merasa sangat berambisi untuk mendapat kan ya kembali. Setiap malam setiap pagi setiap hari aku selalu meminta kepada Tuhan untuk mengembalikannya kepadaku. Karena aku sangat mencintainya. Aku ingin membantu usahanya. Aku ingin memperbaiki hubungan nya dengan keluarganya agar kembali harmonis. Aku ingin menjadi secercah cahaya harapan di gelapnya masalah dia saat ini. Dan akhirnya akupun menjadi sosok yang ambisius. Aku lakukan segala cara. aku tidak peduli kesehatanku dan diriku sendiri. Terkadang aku disarankan teman"ku untuk terus kejar apa yang kamu mau. Tapi disisi lain ada juga yang berkata kamu harus belajar mengikhlaskan. Dan tentu saja , aku bukan tipe orang yang dengan mudah melepaskan sesuatu hal yang itu menjadi obsesi ku. Aku akan perjuangkan itu sampai titik darah penghabisan. Aku mau buktikan kepadanya kalau aku sudah benar" berubah dan lebih pantas untuk mendampinginya. Iya , embun adalah obsesi ku . Obsesi terbesarku. Aku sama sekali tidak merasa sakit hati saat dia chat pedas kepadaku akhir" ini justru itu membuat aku semakin ingin mendapatkan nya. Aku mencintainya. Aku berhak mendapat kan kesempatan sekali lagi. Aku tidak ingin lagi merusak kepercayaan yang dia berikan
dia sungguh sangat baik kepadaku. Dia orang terbaik yang pernah aku temui. Setiap hari aku doakan dia namanya selalu menempati urutan teratas doaku. Aku pandangi dan sesekali aku ciumi fotonya. Dia sangat berarti buat aku. Aku akan lindungi dia dari segala ancaman yang mau menghancurkannya. Ga akan aku biarin itu terjadi, termasuk diriku sendiri. Banyak lelaki yang mendekatiku tapi aku menolak aku lebih memilih untuk memperjuangkan orang yang benar" aku cintai. Menurut temen" apa yang harus aku lakukan? Terus berjuang mendapatkannya atau pasrah dengan keadaan?