- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Guru Honorer Demo Bermalam di Depan Istana, Perlakuan Presiden Jokowi & Pihak Istana


TS
magelys
Guru Honorer Demo Bermalam di Depan Istana, Perlakuan Presiden Jokowi & Pihak Istana
Guru Honorer Demo & Bermalam di Depan Istana, Perlakuan Presiden Jokowi & Pihak Istana Tak Disangka
TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengan hiruk pikuk tragedi jatuhnya pesawat Lion Air, ternyata ribuan tenaga honorer Indonesia terngah berjuang.
Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo menyarankan para guru honorer yang hendak bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengajukan surat permohonan.
Menurut dia, cara tersebut akan lebih efektif ketimbang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana.
"Presiden tidak bisa dadakan begitu. Saya sarankan, kalau misalnya mau ketemu presiden jangan begitu, ajukan surat, ajukan apa," kata Eko kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).
Lagipula, lanjut Eko, pada dasarnya tuntutan para guru honorer yang ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil adalah permasalahan teknis.
Oleh karena itu, ia meyakini para guru honorer cukup bertemu menteri terkait, tak perlu harus bertemu Presiden langsung.
"Itu kan urusan teknis ya," kata dia.
Eko mengatakan, pihak Istana sebenarnya sudah mengupayakan agar para guru honorer setidaknya bisa bertemu dengan menteri terkait untuk membahas tuntutan mereka.
Namun, menteri terkait yakni Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan dan Kementerian PAN-RB tidak ada yang bisa hadir saat itu.
"Setneg sudah mengontak kementerian, enggak ada yang mau menerima," kata dia.
Lagipula, lanjut Eko, pada dasarnya tuntutan para guru honorer yang ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil adalah permasalahan teknis.
Oleh karena itu, ia meyakini para guru honorer cukup bertemu menteri terkait, tak perlu harus bertemu Presiden langsung.
"Itu kan urusan teknis ya," kata dia.
Eko mengatakan, pihak Istana sebenarnya sudah mengupayakan agar para guru honorer setidaknya bisa bertemu dengan menteri terkait untuk membahas tuntutan mereka.
Namun, menteri terkait yakni Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan dan Kementerian PAN-RB tidak ada yang bisa hadir saat itu.
"Setneg sudah mengontak kementerian, enggak ada yang mau menerima," kata dia.
Alhasil, kata dia, para guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa hanya bertemu dengan perwakilan dari Setneg dan KSP.
Namun pihak Setneg dan KSP memang tidak menjanjikan apa-apa terkait nasib guru honorer karena bukan pengambil keputusan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tak menjawab saat ditanya soal demo yang dilakukan guru honorer ini.
Ditemui wartawan seusai menghadiri Sains Expo di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis, Jokowi hanya tersenyum kecil dan berjalan meninggalkan wartawan saat ditanya soal masalah guru honorer.
Diberitakan, guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana kecewa karena gagal bertemu Presiden Joko Widodo.
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Titi Purwaningsih mengatakan, aksi unjuk rasa itu sudah dilakukan sejak Selasa (30/10/2018).
Ia mengklaim guru honorer yang ikut aksi mencapai 70.000 orang dari 34 provinsi.
Namun karena tak ada tanggapan Jokowi atau pihak Istana, akhirnya massa pun bermalam di sana dengan beralaskan aspal dan beratapkan langit.
"Kami rela tidur di depan Istana, bayar sewa bus jadi lebih mahal hanya karena ingin mendapat jawaban dari Jokowi," kata Titi kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).
Setelah bermalam di seberang Istana, pada Rabu paginya aksi kembali dilanjutkan.
http://makassar.tribunnews.com/amp/2018/11/02/guru-honorer-demo-bermalam-di-depan-istana-perlakuan-presiden-jokowi-pihak-istana-tak-disangka?page=2
Masa urusan guru honorer sampai presiden
TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengan hiruk pikuk tragedi jatuhnya pesawat Lion Air, ternyata ribuan tenaga honorer Indonesia terngah berjuang.
Deputi IV Kantor Staf Presiden Eko Sulistyo menyarankan para guru honorer yang hendak bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengajukan surat permohonan.
Menurut dia, cara tersebut akan lebih efektif ketimbang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana.
"Presiden tidak bisa dadakan begitu. Saya sarankan, kalau misalnya mau ketemu presiden jangan begitu, ajukan surat, ajukan apa," kata Eko kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).
Lagipula, lanjut Eko, pada dasarnya tuntutan para guru honorer yang ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil adalah permasalahan teknis.
Oleh karena itu, ia meyakini para guru honorer cukup bertemu menteri terkait, tak perlu harus bertemu Presiden langsung.
"Itu kan urusan teknis ya," kata dia.
Eko mengatakan, pihak Istana sebenarnya sudah mengupayakan agar para guru honorer setidaknya bisa bertemu dengan menteri terkait untuk membahas tuntutan mereka.
Namun, menteri terkait yakni Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan dan Kementerian PAN-RB tidak ada yang bisa hadir saat itu.
"Setneg sudah mengontak kementerian, enggak ada yang mau menerima," kata dia.
Lagipula, lanjut Eko, pada dasarnya tuntutan para guru honorer yang ingin diangkat menjadi pegawai negeri sipil adalah permasalahan teknis.
Oleh karena itu, ia meyakini para guru honorer cukup bertemu menteri terkait, tak perlu harus bertemu Presiden langsung.
"Itu kan urusan teknis ya," kata dia.
Eko mengatakan, pihak Istana sebenarnya sudah mengupayakan agar para guru honorer setidaknya bisa bertemu dengan menteri terkait untuk membahas tuntutan mereka.
Namun, menteri terkait yakni Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan dan Kementerian PAN-RB tidak ada yang bisa hadir saat itu.
"Setneg sudah mengontak kementerian, enggak ada yang mau menerima," kata dia.
Alhasil, kata dia, para guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa hanya bertemu dengan perwakilan dari Setneg dan KSP.
Namun pihak Setneg dan KSP memang tidak menjanjikan apa-apa terkait nasib guru honorer karena bukan pengambil keputusan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tak menjawab saat ditanya soal demo yang dilakukan guru honorer ini.
Ditemui wartawan seusai menghadiri Sains Expo di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis, Jokowi hanya tersenyum kecil dan berjalan meninggalkan wartawan saat ditanya soal masalah guru honorer.
Diberitakan, guru honorer yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana kecewa karena gagal bertemu Presiden Joko Widodo.
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Titi Purwaningsih mengatakan, aksi unjuk rasa itu sudah dilakukan sejak Selasa (30/10/2018).
Ia mengklaim guru honorer yang ikut aksi mencapai 70.000 orang dari 34 provinsi.
Namun karena tak ada tanggapan Jokowi atau pihak Istana, akhirnya massa pun bermalam di sana dengan beralaskan aspal dan beratapkan langit.
"Kami rela tidur di depan Istana, bayar sewa bus jadi lebih mahal hanya karena ingin mendapat jawaban dari Jokowi," kata Titi kepada Kompas.com, Kamis (1/11/2018).
Setelah bermalam di seberang Istana, pada Rabu paginya aksi kembali dilanjutkan.
http://makassar.tribunnews.com/amp/2018/11/02/guru-honorer-demo-bermalam-di-depan-istana-perlakuan-presiden-jokowi-pihak-istana-tak-disangka?page=2
Masa urusan guru honorer sampai presiden
-1
2.9K
42


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan