- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Altitude Disagree Bikin Lion Air Jatuh? Ini Jawab Mekanik Pesawat


TS
annisaputrie
Altitude Disagree Bikin Lion Air Jatuh? Ini Jawab Mekanik Pesawat
Altitude Disagree Bikin Lion Air Jatuh? Ini Jawab Mekanik Pesawat
Jumat, 2 November 2018 09:31 WIB

Ilustrasi kokpit. Shutterstock
TEMPO.CO, Jakarta -Satu kotak hitam atau Black Box milik pesawat Lion Air JT 610 telah ditemukan dan dievakuasi dari dasar laut di Tanjung Karawang, Kamis 1 November 2018. Penemuan berselang sehari setelah satu kapal di permukaan menangkap sinyal ping locater penanda lokasi black box tersebut.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menduga black box yang telah ditemukan itu flight data recorder (FDR) yang biasa ada di bagian ekor pesawat. Satu black box lain yang merekam percakapan di kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) belum berhasil ditemukan hingga Kamis malam meski sinyalnya diduga juga telah tertangkap.
Kedua black box, kata Soerjanto, harus ditemukan untuk dapat menginvestigasi sebab jatuhnya pesawat. "Black box satunya masih kami usahakan untuk dicari," ujarnya.
Baca: Ini Catatan Pilot Sebelum Lion Air Jatuh? Simak Penjelasannya
Sebelumnya, Pesawat Lion Air dengan registrasi PK-LQP dilaporkan berstatus airspeed and altitude disagree ketika menerbangi rute Denpasar-Jakarta, Minggu malam 28 Oktober 2018. Ini adalah pesawat yang sama yang digunakan untuk menerbangi rute Jakarta-Pangkal Pinang keesokan harinya dan jatuh di Tanjung Karawang.

Petugas menunjukkan kotak hitam atau black box pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 berada dalam kotak penyimpanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. REUTERS/Beawiharta
Baca: Pesawat Lion Air Altitude Disagree Sebelum Jatuh, Apa Artinya?
Sumber Tempo, seorang mekanik pesawat komersial, menilai setiap kasus altitude disagree atau indikasi ketinggian terbang yang tidak akurat tergolong kritikal untuk pesawat. “Sangat berbahaya karena altitude sebagai alat ukur utama saat terbang dan related ke system yang lain di pesawatnya..,” tuturnya via aplikasi percakapan Whatsapp.
Namun sumber ini mempertanyakan sebab pesawat jatuh ke laut. Dia menduga saat tahu indikator ketinggian terbang bermasalah, sang pilot minta RTB (return to base) ke Bandara Soekarno-Hatta. Tapi yang terjadi kemudian diduga pesawat jatuh di tengah cuaca yang menurut BMKG cerah.
Baca:Black Box Lion Air Dievakuasi Diduga Bukan Suara di Kokpit
“Sepertinya pilot nggak bisa mengendalikan lagi pesawat tersebut...mungkin panik atau ada problem lain yang related to abnormal altitude indikasi di cockpit,” katanya sambil menambahkan, “Harus baca CVR & FDR black box untuk kebenaran sebab ini,” katanya.
https://metro.tempo.co/read/1142314/...t/full&view=ok
Percakapan 12 Menit Terakhir antara Lion Air JT - 610 dengan ATC
oleh:Gadi Makitan
Jumat, 2 November 2018 16:15 WIB

source: https://grafis.tempo.co/read/1445/percakapan-12-menit-terakhir-antara-lion-air-jt-610-dengan-atc?utm_source=Post&utm_medium=BacaJuga&utm_campaign=Grafis_Moerat
KNKT: Black Box Lion Air JT610 Ditemukan Dalam Keadaan Terpisah
3 November 2018

Jakarta – Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Surjanto Tjahjono mengatakan, kotak hitam dari pesawat Lion air JT 610 yang ditemukan dalam keadaan terpisah.
“Kemungkinan besar yang ditemukan adalah FDR (Flight Data Record), sementara itu kita akan terus mencari cangkangnya yang CVR (Cockpit Voice Record),” kata dia saat konferensi pers di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11).
Kotak hitam yang berwarna oranye tersebut tiba di Dermaga JICT Tanjung Priok sekitar pukul 18.00 WIB.
Dia mengatakan FDR berisi data-data mengenai kecepatan terbang dan ketinggian sementara CVR berisi data percakapan pilot dengan menara pemancar, pilot dengan co-pilot, pilot dengan awak pesawat, dan pembicaraan pilot di kokpit.
Kotak hitam yang ditemukan akan segera dibawa ke laboratorium untuk dipastikan apakah itu FDR atau CVR, sekilas keduanya tidak berbeda namun FDR memiliki kabel yang lebih banyak.
Untuk mengunggah data dari FDR biasanya dibutuhkan waktu satu hingga dua minggu.
FDR akan menyimpan data 25 jam penerbangan terakhir, maka dengan FDR, pihak investigator tidak hanya dapat melihat data saat penerbangan terakhir, tetapi juga penerbangan sebelumnya.
Dia mengatakan dari suara ping yang terlacak, lokasi CVR berada tidak jauh dari tempat ditemukan FDR.
Kedua benda itu dibutuhkan untuk melengkapi investigasi terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10).
Saat pencarian VCR, suaranya tidak terlalu jelas karena di sekitar lokasi tersebut banyak kapal, untuk itu pencarian besok hari akan diubah strategi agar VCR dapat segera ditemukan.
” ‘Ping locator’ kotak hitam dapat memancarkan sinyal selama 30 hari,” kata dia.
https://www.radartasikmalaya.com/knkt-black-box-lion-air-jt610-ditemukan-dalam-keadaan-terpisah/
Lion Air JT610 Menukik Tajam Sebelum Jatuh!!
Inikah tanda Keanehan Sejak Take off??
Spekulasi Lion Air Jatuh, Ikatan Pilot: Mari Hargai Otoritas KNKT
Jumat, 2 November 2018 18:08 WIB

Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia, Captain Rama Noya, saat menjelaskan soal tragedi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di Graha Dirgantara, Halim Perdana Kusuma. 2 November 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pilot Indonesia atau IPI mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi terhadap kecelakaan pesawat Lion Air dan menyerahkan upaya investigasi kepada pihak yang berwenang, yaitu Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
Baca: Pilot Lion Air JT 610 Kelelahan? Ini Penjelasan Ikatan Pilot
"Mari kita menghargai otoritas terkait, dalam hal ini KNKT dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, untuk dapat menyelesaikan proses investigasi yang menyeluruh dan sempurna, dan akhirnya memberikan penjelasan yang terbaik kepada masyarakat," kata Ketua Umum IPI Rama Noya dalam keterangan tertulis di Majalengka, Jumat, 2 November 2018.
Ia mengimbau agar masyarakat lebih cermat dalam mengkaji informasi, khususnya melalui media sosial. "Kepada pilot atau mantan pilot juga untuk dapat menahan diri agar tidak memberikan asumsi atau spekulasi berkaitan dengan kecelakaan JT 610/PK-LQP, yang nantinya akan mengakibatkan disinformasi yang menyesatkan proses investigasi yang menyeluruh," ujarnya.
Baca: Pesawat Lion Air yang Jatuh Disebut Sewa dari Cina?
Rama juga berharap keyakinan publik terhadap transportasi udara tidak berkurang. Sebab, secara spesifik, kata dia, moda udara adalah yang paling aman dan efisien. Menurutnya, apabila pilot menilai pesawat itu tidak layak terbang, sang pilot akan menolak untuk menerbangkan.
"Dengan tetap terbang, artinya dia yakin menurut penilaian dia itu aman," ucapnya. Selain itu, dia melanjutkan, pilot sebelum terbang mendapat laporan dari teknisi terkait dengan kondisi pesawat terkini.
"Pilot harus membubuhkan tanda tangan juga, harus yakin bahwa maintenance book sudah ditandatangani oleh teknisi. Artinya dia setuju memang pesawat itu layak untuk diterbangkan," tuturnya.
https://bisnis.tempo.co/read/1142503/spekulasi-lion-air-jatuh-ikatan-pilot-mari-hargai-otoritas-knkt/full&view=ok
--------------------------

source: https://www.flightradar24.com/multiv...-2.58,118.58/5

The Proba-V satellite has picked up signals from thousands of aircraft. Now, Esa has used these signals to create an incredible flight map showing 15,000 separate aircraft based on 25 million positions
source: https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-3072343/The-world-s-planes-single-image-Stunning-satellite-map-shows-15-000-aircraft-travel-planet.html
Awesome animation of flight paths above Europe
Teknologi terus berkembang, terutama teknologi komputer dan satelit. Itu kalau punya softaware flighradar24 yang bisa di download gratis di Google Play misalnya, publik bisa melihat pergerakan pesawat di seluruh dunia secara on-line (LIVE), lengkap dengan data-data dasar penerbangannya.
Seharusnya dunia industri penerbangan dan para pemangku kepentingan keselamatan penerbangan di dunia sudah pula mulai memikirkan bahwa semua informasi data penerbangan yang selama ini tersimpan dalam kota hitam (black box), bisa langsung diakses ke satelit dan secara ''real time'' kemudian bisa pula di akses oleh publik seperti informasi yang di sharing oleh software flighradar24 itu.
Artinya, data-data tiap pesawat komersiel yang terbang di seluruh dunia itu, isi atau informasi data dan percakapan di dalam pesawat itu bisa dipantau dan langsung bisa di upload pula sehingga nggak susah-susah harus mencari informasi dari kotak hitam itu lagi bila ada kecelakaan pesawaat di masa depan.
Sebenarnya teknologi untuk itu sudah memungkinkan, hanya mereka saja (dunia indstri penerbangan) atau para pemangku keamanan penerbangan sipil yang kayaknya masih enggan mengizinkannya untuk digunakan secara masal, dan terbuka untuk publik seperti informasi yang di publish oleh flightradar24 itu contohnya.
Waktu pesawat Malaysian Airline MH370 hilang tak tentu rimbanya dulu, mereka bisa tuh memperoleh informasi foto citra satelit (sattelite image) dari pesawat itu. Maksud gua, apa nggak bisa satelit mereka merekam kejadian lalu lintas penerbangan itu seperti gambar citra satelit saat PALU terkena gempa bumi dan kejadian tanah bergerak (leukufaksi) yang terekam jelas oleh citra satelit?

Jumat, 2 November 2018 09:31 WIB

Ilustrasi kokpit. Shutterstock
TEMPO.CO, Jakarta -Satu kotak hitam atau Black Box milik pesawat Lion Air JT 610 telah ditemukan dan dievakuasi dari dasar laut di Tanjung Karawang, Kamis 1 November 2018. Penemuan berselang sehari setelah satu kapal di permukaan menangkap sinyal ping locater penanda lokasi black box tersebut.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menduga black box yang telah ditemukan itu flight data recorder (FDR) yang biasa ada di bagian ekor pesawat. Satu black box lain yang merekam percakapan di kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) belum berhasil ditemukan hingga Kamis malam meski sinyalnya diduga juga telah tertangkap.
Kedua black box, kata Soerjanto, harus ditemukan untuk dapat menginvestigasi sebab jatuhnya pesawat. "Black box satunya masih kami usahakan untuk dicari," ujarnya.
Baca: Ini Catatan Pilot Sebelum Lion Air Jatuh? Simak Penjelasannya
Sebelumnya, Pesawat Lion Air dengan registrasi PK-LQP dilaporkan berstatus airspeed and altitude disagree ketika menerbangi rute Denpasar-Jakarta, Minggu malam 28 Oktober 2018. Ini adalah pesawat yang sama yang digunakan untuk menerbangi rute Jakarta-Pangkal Pinang keesokan harinya dan jatuh di Tanjung Karawang.

Petugas menunjukkan kotak hitam atau black box pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 berada dalam kotak penyimpanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. REUTERS/Beawiharta
Baca: Pesawat Lion Air Altitude Disagree Sebelum Jatuh, Apa Artinya?
Sumber Tempo, seorang mekanik pesawat komersial, menilai setiap kasus altitude disagree atau indikasi ketinggian terbang yang tidak akurat tergolong kritikal untuk pesawat. “Sangat berbahaya karena altitude sebagai alat ukur utama saat terbang dan related ke system yang lain di pesawatnya..,” tuturnya via aplikasi percakapan Whatsapp.
Namun sumber ini mempertanyakan sebab pesawat jatuh ke laut. Dia menduga saat tahu indikator ketinggian terbang bermasalah, sang pilot minta RTB (return to base) ke Bandara Soekarno-Hatta. Tapi yang terjadi kemudian diduga pesawat jatuh di tengah cuaca yang menurut BMKG cerah.
Baca:Black Box Lion Air Dievakuasi Diduga Bukan Suara di Kokpit
“Sepertinya pilot nggak bisa mengendalikan lagi pesawat tersebut...mungkin panik atau ada problem lain yang related to abnormal altitude indikasi di cockpit,” katanya sambil menambahkan, “Harus baca CVR & FDR black box untuk kebenaran sebab ini,” katanya.
https://metro.tempo.co/read/1142314/...t/full&view=ok

Percakapan 12 Menit Terakhir antara Lion Air JT - 610 dengan ATC
oleh:Gadi Makitan
Jumat, 2 November 2018 16:15 WIB

source: https://grafis.tempo.co/read/1445/percakapan-12-menit-terakhir-antara-lion-air-jt-610-dengan-atc?utm_source=Post&utm_medium=BacaJuga&utm_campaign=Grafis_Moerat
KNKT: Black Box Lion Air JT610 Ditemukan Dalam Keadaan Terpisah
3 November 2018

Jakarta – Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Surjanto Tjahjono mengatakan, kotak hitam dari pesawat Lion air JT 610 yang ditemukan dalam keadaan terpisah.
“Kemungkinan besar yang ditemukan adalah FDR (Flight Data Record), sementara itu kita akan terus mencari cangkangnya yang CVR (Cockpit Voice Record),” kata dia saat konferensi pers di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11).
Kotak hitam yang berwarna oranye tersebut tiba di Dermaga JICT Tanjung Priok sekitar pukul 18.00 WIB.
Dia mengatakan FDR berisi data-data mengenai kecepatan terbang dan ketinggian sementara CVR berisi data percakapan pilot dengan menara pemancar, pilot dengan co-pilot, pilot dengan awak pesawat, dan pembicaraan pilot di kokpit.
Kotak hitam yang ditemukan akan segera dibawa ke laboratorium untuk dipastikan apakah itu FDR atau CVR, sekilas keduanya tidak berbeda namun FDR memiliki kabel yang lebih banyak.
Untuk mengunggah data dari FDR biasanya dibutuhkan waktu satu hingga dua minggu.
FDR akan menyimpan data 25 jam penerbangan terakhir, maka dengan FDR, pihak investigator tidak hanya dapat melihat data saat penerbangan terakhir, tetapi juga penerbangan sebelumnya.
Dia mengatakan dari suara ping yang terlacak, lokasi CVR berada tidak jauh dari tempat ditemukan FDR.
Kedua benda itu dibutuhkan untuk melengkapi investigasi terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10).
Saat pencarian VCR, suaranya tidak terlalu jelas karena di sekitar lokasi tersebut banyak kapal, untuk itu pencarian besok hari akan diubah strategi agar VCR dapat segera ditemukan.
” ‘Ping locator’ kotak hitam dapat memancarkan sinyal selama 30 hari,” kata dia.
https://www.radartasikmalaya.com/knkt-black-box-lion-air-jt610-ditemukan-dalam-keadaan-terpisah/
Lion Air JT610 Menukik Tajam Sebelum Jatuh!!
Inikah tanda Keanehan Sejak Take off??

Spekulasi Lion Air Jatuh, Ikatan Pilot: Mari Hargai Otoritas KNKT
Jumat, 2 November 2018 18:08 WIB

Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia, Captain Rama Noya, saat menjelaskan soal tragedi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di Graha Dirgantara, Halim Perdana Kusuma. 2 November 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pilot Indonesia atau IPI mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi terhadap kecelakaan pesawat Lion Air dan menyerahkan upaya investigasi kepada pihak yang berwenang, yaitu Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
Baca: Pilot Lion Air JT 610 Kelelahan? Ini Penjelasan Ikatan Pilot
"Mari kita menghargai otoritas terkait, dalam hal ini KNKT dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, untuk dapat menyelesaikan proses investigasi yang menyeluruh dan sempurna, dan akhirnya memberikan penjelasan yang terbaik kepada masyarakat," kata Ketua Umum IPI Rama Noya dalam keterangan tertulis di Majalengka, Jumat, 2 November 2018.
Ia mengimbau agar masyarakat lebih cermat dalam mengkaji informasi, khususnya melalui media sosial. "Kepada pilot atau mantan pilot juga untuk dapat menahan diri agar tidak memberikan asumsi atau spekulasi berkaitan dengan kecelakaan JT 610/PK-LQP, yang nantinya akan mengakibatkan disinformasi yang menyesatkan proses investigasi yang menyeluruh," ujarnya.
Baca: Pesawat Lion Air yang Jatuh Disebut Sewa dari Cina?
Rama juga berharap keyakinan publik terhadap transportasi udara tidak berkurang. Sebab, secara spesifik, kata dia, moda udara adalah yang paling aman dan efisien. Menurutnya, apabila pilot menilai pesawat itu tidak layak terbang, sang pilot akan menolak untuk menerbangkan.
"Dengan tetap terbang, artinya dia yakin menurut penilaian dia itu aman," ucapnya. Selain itu, dia melanjutkan, pilot sebelum terbang mendapat laporan dari teknisi terkait dengan kondisi pesawat terkini.
"Pilot harus membubuhkan tanda tangan juga, harus yakin bahwa maintenance book sudah ditandatangani oleh teknisi. Artinya dia setuju memang pesawat itu layak untuk diterbangkan," tuturnya.
https://bisnis.tempo.co/read/1142503/spekulasi-lion-air-jatuh-ikatan-pilot-mari-hargai-otoritas-knkt/full&view=ok
--------------------------

source: https://www.flightradar24.com/multiv...-2.58,118.58/5

The Proba-V satellite has picked up signals from thousands of aircraft. Now, Esa has used these signals to create an incredible flight map showing 15,000 separate aircraft based on 25 million positions
source: https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-3072343/The-world-s-planes-single-image-Stunning-satellite-map-shows-15-000-aircraft-travel-planet.html

Awesome animation of flight paths above Europe
Teknologi terus berkembang, terutama teknologi komputer dan satelit. Itu kalau punya softaware flighradar24 yang bisa di download gratis di Google Play misalnya, publik bisa melihat pergerakan pesawat di seluruh dunia secara on-line (LIVE), lengkap dengan data-data dasar penerbangannya.
Seharusnya dunia industri penerbangan dan para pemangku kepentingan keselamatan penerbangan di dunia sudah pula mulai memikirkan bahwa semua informasi data penerbangan yang selama ini tersimpan dalam kota hitam (black box), bisa langsung diakses ke satelit dan secara ''real time'' kemudian bisa pula di akses oleh publik seperti informasi yang di sharing oleh software flighradar24 itu.
Artinya, data-data tiap pesawat komersiel yang terbang di seluruh dunia itu, isi atau informasi data dan percakapan di dalam pesawat itu bisa dipantau dan langsung bisa di upload pula sehingga nggak susah-susah harus mencari informasi dari kotak hitam itu lagi bila ada kecelakaan pesawaat di masa depan.
Sebenarnya teknologi untuk itu sudah memungkinkan, hanya mereka saja (dunia indstri penerbangan) atau para pemangku keamanan penerbangan sipil yang kayaknya masih enggan mengizinkannya untuk digunakan secara masal, dan terbuka untuk publik seperti informasi yang di publish oleh flightradar24 itu contohnya.
Waktu pesawat Malaysian Airline MH370 hilang tak tentu rimbanya dulu, mereka bisa tuh memperoleh informasi foto citra satelit (sattelite image) dari pesawat itu. Maksud gua, apa nggak bisa satelit mereka merekam kejadian lalu lintas penerbangan itu seperti gambar citra satelit saat PALU terkena gempa bumi dan kejadian tanah bergerak (leukufaksi) yang terekam jelas oleh citra satelit?

Diubah oleh annisaputrie 03-11-2018 06:26
0
8.8K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan