- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo


TS
aldysadi
[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/24/8922017_201810241216380703.png)
Quote:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/30/8922017_201810300927400137.gif)
[COC Travellers]
Lost in Caringin Tilu
with Wahyuharuka
#AslinyaLo
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/30/8922017_201810300928110793.gif)
Quote:
Tentang Caringin Tilu
Tak kenal maka tak menikah

Oleh karena itu, sebelum TS menceritakan pengalaman TS lebih jauh, mari GanSis mengenal dulu, apa itu Caringin Tilu...
Caringin Tilu dan Lokasinya
Pasti, kebanyakan Kaskuser tidak mengetahui atau bahkan, belum pernah mendengar nama Caringin Tilu.
Kecuali GanSis orang Bandung atau pernah berkunjung ke sana, —Ya, iyalah! TS ada-ada aja! -,-—.
Caringin Tilu atau sering disingkat Cartil oleh masyarakat setempat adalah objek wisata alam yang berada di Jl. Terusan Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat.
Arti Nama Caringin Tilu
Caringin Tilu berasal dari bahasa Sunda yang mempunyai arti tiga pohon beringin.
Nama tersebut tak lepas dari keberadaan 3 pohon beringin yang berusia ratusan tahun, yang dulunya ada di sana.
Quote:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/30/8922017_201810300431520825.png)
GanSis akan disuguhi pemandangan indah, city light of Bandung dari ketinggian, di sepanjang kawasan menuju Caringin Tilu.
(Aldysadi & Wahyuharuka)
Sayangnya, 1 pohon tumbang dan 1 pohonnya lagi mati kering sehingga hanya tersisa 1 saat ini.
Demi melestarikan keidentikan namanya, warga setempat menanam dua pohon beringin sebagai pohon pengganti.
Sungguh sangat disayangkan, pohon tua dan bersejarah harus tiada : (.
Objek Wisata yang Sarat Mitos
Konon, mitos akan Caringin Tilu begitu kental karena keberadaan makam leluhur yang terletak di atas Cartil dan diyakini sebagai tempat keramat oleh warga sekitar.
Selain itu, beredar kabar di masyarakat bahwa tumbangnya dua pohon beringin di Cartil adalah akibat dari kekalahan sebuah partai yang berlambangkan beringin pada pemilihan umum.
Percaya tak percaya, tapi yang jelas, GanSis wajib menghargai keyakinan masyarakat setempat apabila GanSis berkunjung ke sana.
Quote:
Kisah Perjalanan
Aldysadi & Wahyuharuka :
Tersesat di Cartil
Rencana Makan Malam di Kawasan Cartil
Wahyuharuka alias Uway baru saja datang dari kota Bogor setelah berhasil menembus 5 jam kemacetan luar binasa dalam perjalanannya menyusul TS ke kota Bandung.
Sesuai rencana, kami akan malam di sebuah saung panyawangan yang lokasinya masih 1 kawasan dengan objek wisata Caringin Tilu.
Memastikan Kondisi Motor Siap di Gas Puol!
Jalur perjalanan menuju kawasan Caringin Tilu cukup menantang karena medannya menanjak dan ada pula jalanannya yang rusak.
Oleh karena itu, sebelum pergi, sangat penting untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Spoiler for Uway in Action!:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/30/8922017_201810301040520300.jpg)
Perjalanan Menuju Saung Panyawangan
Setelah maghriban, TS dan Uway berpamitan kepada keluarga untuk melakukan perjalanan.
Quote:
Kami sengaja pergi di jam tersebut karena beberapa alasan, yaitu :
1. Agar pulangnya tidak kemalaman.
2. Lebih aman pulang di bawah jam 9 malam jika GanSis main ke kawasan Cartil dan sekitarnya, kecuali GanSis konvoian.
3. Waktu terbaik untuk melihat city light of Bandung dapat kami saksikan di saung panyawangan tersebut pada malam hari sembari menikmati menu makan malam.
1. Agar pulangnya tidak kemalaman.
2. Lebih aman pulang di bawah jam 9 malam jika GanSis main ke kawasan Cartil dan sekitarnya, kecuali GanSis konvoian.
3. Waktu terbaik untuk melihat city light of Bandung dapat kami saksikan di saung panyawangan tersebut pada malam hari sembari menikmati menu makan malam.
Bukan pertama kalinya kami ke tempat tersebut. Sebelumnya, kami pernah sekali pergi ke sana bersama keluarga.
Oleh karena itu, Uway masih sedikit mengingat rutenya. Akan tetapi, untuk berjaga-jaga, kami mengaktifkan peta digital supaya tidak tersesat.
"Diajak Bercanda" oleh Peta Digital
Belum apa-apa, kami baru saja memulai perjalanan, tapi kami sudah "diajak bercanda" oleh peta digital yang kami gunakan.
Jadi, kami ada keperluan di Jl. Cikutra sehingga kami menyimpang sebentar dari rute PD (Peta Digital) dan masuk ke jalan tersebut, tapi tidak begitu jauh masuknya.
Ketika TS mengecek PD lagi, garis rutenya sudah kacau sehingga TS setel ulang rutenya menuju Cartil.
Setelah disetel, Uway justru merasa bahwa waktu tempuhnya jadi makin lama dari sebelumnya. Sebagai sesama pelancong, kami berdua jadi sama-sama bingung.
Spoiler for Ilustrasi Peta Caringin Tilu dari Penginapan:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/31/8922017_201810310132000056.png)
Mungkin, ambil screen shotnya jam 1.30 pagi sehingga waktu tempuh hanya 18 menit. Aslinya, waktu tempuh ke lokasi dari penginapan TS sekitar 30-50 menit karena macet, ada yang jalanannya rusak, juga jalannya sempit. Beberapa warga sekitar, termasuk abang-abang ojol pun mengatakan hal yang sama bahwa Caringin Tilu itu sangat jauh dari penginapan TS.
Akhirnya, TS menyarankan pada Uway untuk mengikuti saja rute PD. TS beranggapan, mungkin, gara-gara kami keluar dari rute sebelumnya sehingga rutenya jadi berbeda.
Setelah melaju cukup jauh mengikuti rute PD, ternyata, kami melintasi kembali jalan yang sebelumnya telah kami lewati, bahkan kami juga lewat di depan jalan masuk dari Jl. Cikutra.
Tahu begitu, mending tadi kami balik belakang dan langsung ke arah Jl. Padasuka yang merupakan jalur untuk menuju kawasan Cartil.



Kondisi Lalu Lintas dan Medan Menuju Cartil
Sesuai petunjuk peta digital, kami melintasi mulai dari jalanan umum, jalan raya besar hingga jalanan kecil dan sempit.
Rata-rata jalan sempit dan menanjak. Terutama, saat memasuki Jl. Terusan Padasuka.
Tak ada kemacetan berarti karena kondisi lalu lintas sedang ramai lancar, bahkan beberapa lengang karena bukan akhir pekan.
Memang, waktu terbaik untuk menjelajahi kota Bandung ialah weekday karena di akhir pekan, jalanan kecil maupun jalan besar akan sesak oleh ratusan kendaraan, baik dari dalam maupun dari luar kota Bandung.
Pemandangan Indah di Sepanjang Jalur Menuju Cartil
TS lupa nama perumahannya, tapi yang pasti, perumahanya adalah perumahan elit yang berada di dataran tinggi.
Seuntai senyuman kami lempar kepada beberapa petugas keamanan yang tengah berjaga di pintu gerbang perumahan.
Saat motor kami memasuki kawasan tersebut, kami dapat merasakan hawa dingin, tapi melegakan menyapa kedatangan kami.
Suasananya sangat asri karena ada begitu banyak pepohonan. Akan tetapi, agak mencekam kalau tengah malam, hehe, karena cahaya lampunya remang dan suasananya sepi.
Namun, pemandangan indah kota Bandung di sepanjang tepi jalan menjadi hiburan tersendiri bagi TS dan uway.
Spoiler for Momen yang Aldysadi & Wahyuharuka Abadikan:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/31/8922017_201810310732510674.gif)
Setelah melintasi puluhan rumah elit yang indah, tapi mencekam karena gelap dan sepi, kami menemukan satu titik yang sempurna ini untuk melihat city lightkota Bandung dari ketinggian.
Spoiler for Menyenangkan bisa menemukan tempat ini:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/31/8922017_201810310758130323.png)
Setelah berhenti sejenak untuk mengabadikan momen tersebut, kami kembali melanjutkan perjalanan.
Meskipun pemandangannya indah, TS tak betah untuk berlama-lama karena suasana sekitar agak horor bagi TS.
Ternyata Kami Tersesat

Sebelumnya, ada beberapa jalur yang asing bagi kami karena jalurnya tidak sama dengan jalur yang pernah kami lewati saat pertama kali ke Cartil.
Akan tetapi, kami tidak merasa khawatir. Namun, di jalur pegunungan satu ini, kami merasa agak aneh.
Entah, kemana si peta digital hendak membawa kami berdua di jalanan sepi, gelap dan banyak pepohonan. Hanya beberapa pengendara saja yang kami jumpai di sepanjang jalur.
Laju motor kami begitu lambat saking menaiknya jalanan yang kami lalui, tak sebanding dengan suara raungan mesinnya yang Cumian telinga.
Spoiler for Perkampungan menuju lembah kegelapan:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/31/8922017_201810310950240220.gif)
Setelah melewati tikungan tajam tanpa pembatas jalan yang andai kita tidak mengontrol kecepatan, kita bisa terjun bebas ke lembah di bawahnya, kami pun memasuki perkampungan penduduk.
TS tidak tahu, apa namanya meskipun ada gapuranya karena minim cahaya sehingga sulit bagi TS untuk membacanya. Namun, TS sempat mengabadikan tempat tersebut.
Meskipun kami lega karena tidak masuk hutan atau lembah lagi, tapi perkampungan tersebut sangat sepi. Padahal, masih pukul 8 malam.
Uway mengecek peta digital. Kemudian, terlihat kesal karena waktu tempuh yang tadinya 11 menit jadi 18 menit.
Menurut Uway, waktu tempuh terus berubah-ubah, dari berkurang, jadi bertambah, berkurang dan bertambah lagi, tapi kami tak kunjung sampai ke tempat tujuan.
Kami semakin dilema ketika melihat tebing tinggi dan lembah di arah depan. Harus balik belakang untuk mencari jalan pulang atau melanjutkan perjalanan?
Akhirnya, Uway memutuskan untuk menutup peta digital dan Bismillah, kami memacu motor ke arah kegelapan yang sudah menanti kami.
Lebar jalan tanah merah itu -+ hanya 1 meter. Kiri kami tebing tinggi dan sisi kanan, lembah!.
Hanya beberapa senti jarak kami dari kematian, hanya bulan penerang jalan kami.Angin gunung yang berhembus cukup kuat seakan mencengkram tubuh kami.
Uway mengajak TS untuk terus berdoa dan membaca surat Al-Quran. Kami sadar, dalam kondisi seperti itu, kami harus tetap tenang dan mengingat Tuhan.
Kembali ke Peradaban
Alhamdulillah! Sebelumnya, kami merasa seperti berada di dunia lain, layaknya uji nyali.
Akhirnya, kami kembali ke peradaban dimana kami menemukan rumah-rumah penduduk dan beberapa orang yang tengah beraktivitas.
Uway menepikan motornya untuk menanyakan jalan pulang kepada seorang bapak paruh baya.
Dengan ramah, si bapak dan temannya menjelaskan arah jalan pulang kepada kami. Mereka sungguh ramah dan sedia membantu orang yang dalam kesulitan.
Semoga selalu sehat ya, Pak aamiin.
Akhirnya, Ku Menemukanmu...
Terharu TS, setelah semua yang kami lewati : mendaki gunung, lewati lembah, naik-naik tanjakan dan melintasi hutan, akhirnya, kami menemukan saung panyawangan yang kami cari.
Good job, Uwayku


Andai kami putar balik maka kami tak akan dapat apa-apa selain capek dan kegagalan.
Berkat keputusan Uway, we got the doorprize!.
Spoiler for Selamat menikmati :
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/31/8922017_201810311026100910.png)
Perut sudah lapar dan badan kedinginan membuat kami langsung memesan makanan dan minuman yang memang cocok untuk suasana malam itu sambil menikmati indahnya pemandangan caringin tilu.
Sebelum pulang, kami mengabadikan dahulu keindahan kota Bandung dari ketinggian Caringin Tilu.
Spoiler for The best city light of Bandung from Caringin Tilu :
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/31/8922017_201810311036220937.png)
Keindahannya tak bisa tersampaikan dengan baik jika melalui kamera, GanSis harus datang ke sini dan melihatnya sendiri dengan mata kepala GanSis.



Quote:
Penyebab Aldysadi dan Wahyuharuka Tersesat
Menurut kami, penyebab tersesatnya kami ialah :
1. Sinyal yang tak stabil sehingga membuat peta digital menjadi eror.
2. Tak hafal jalan. Tentu saja!.
3. Kami lupa nama tempat yang hendak kami tuju karena baru satu kali ke saung tersebut sehingga sulit bagi kami untuk bertanya kepada orang-orang.
Quote:
Tersesat? Siapa Takut!
Mungkin, ada beberapa dari GanSis yang berpikir bahwa Aldysadi super ketakutan ketika mengalami hal di atas.
Of Course, not!
Ini bukan pertama kalinya Aldys tersesat di malam hari sehingga Al sudah terlatih untuk menghadapinya dengan tenang.
Sebenarnya, bukan tersesatnya yang Al sukai, melainkan sensasi dari suasana yang menakutkannya itu yang Aldys sukai.
Perasaan seperti itu terasa sangat unik dan begitu menyenangkan. Setiap kali berhasil melewati tantangannya, rasanya, Wow! Luar biasa!.
Namun, tersesat di kawasan pegunungan adalah pengalaman baru bagi Al. Itu pengalaman yang sangat menakjubkan!.
Aldys bersyukur dapat melewatinya dengan selamat.
Hanya saja, Aldys khawatir pada orang jahat, misalnya begal atau perampok. Jadi, kita harus berhati-hati dan banyak berdoa di perjalanan.
Quote:
Tips dari Aldys
Tips ini berguna bagi GanSis yang ingin mengunjungi Caringin Tilu, terutama di malam hari untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
1. Kondisi Kendaraan Harus Baik
Tentunya, hendak kemana pun, kita harus memastikan kondisi kendaraan kita dalam keadaan baik.
2. Pilih Pakaian yang Menghangatkan
Udara di kawasan Cartil dan sekitarnya dingin bahkan sangat dingin di pagi dan malam hari.
Banyak pengunjung yang kedinginan sehingga pulang lebih cepat karena tak tahan dengan udaranya.
Sayang sekali kan jika sudah jauh-jauh datang harus pulang cepat karena kedinginan.
3. Jika Ingin Makan di Kawasan Cartil
Jangan mengira bahwa saung yang terlihat sederhana maka harga makanannya murah karena setau TS, harga makanan disana lebih mahal daripada tempat makan sejenis di dataran rendah, hingga 2 kali lipat!.
Jadi, bawak uang lebih jika ingin makan di sana. Maklum, mereka menjual view. Sebanding lah sama harganya.
4. Gunakan Motor
Bagi GanSis yang baru pertama kali maupun sudah pernah, tapi belum begitu paham medannya, lebih baik menggunakan motor.
Kondisi jalan yang menanjak dan beberapa rusak akan lebih menguntungkan bagi pengguna motor.
5. Jangan Bersepeda
Mungkin, ada yang berniat mengunjungi Cartil dengan bersepeda/gowes?
Seperti yang telah TS jelaskan bahwa jalanannya menanjak. GanSis akan merasa sangat kelelahan.
Namun, tak mengapa jika GanSis tetap ingin bersepada yang penting fisik harus kuat dan memahami resikonya.
6. Waktu Terbaik untuk Berkunjung
- Datang di hari biasa akan membuat GanSis terbebas dari macet, tapi di hari biasa, rute menuju ke sana biasanya sepi. Sebaiknya, datanglah secara berkonvoi.
- Datang lah di pagi hari untuk menikmati udara bersih pegunungan Manglayang dan pemandangan alam yang hijau menyejukkan mata.
- Datang lah di malam hari untuk menikmati city light of Bandung.
7. Jam Terbaik Jika Berkunjung di Malam Hari
Datang lah ke Cartil sebelum jam 8 malam dan pulang lah sebelum jam 9/10 malam di hari biasa karena sepi. Kecuali jika GanSis berkonvoi.
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/16/8922017_201810160435120354.png)
Demikianlah Thread Aldys.Punya saran atau pengalaman seputar thread Aldys ini? Monggo tulis komentarnya, ya

![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/16/8922017_201810160435560189.png)
Spoiler for Klik untuk ikutan kompetisinya:
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/09/22043_20181009020754.jpg)
Klik gambar untuk ikutan kompetisi menulis "[COC] Berbagi Tips dan Cerita Travellingmu #AslinyaLo"dari forum Travellers
EITTSS...JANGAN LUPA GAES!!!
RATE 5
SHARE
KOMEN
CENDOL
ADD FRIEND
RATE 5

SHARE

KOMEN

CENDOL

ADD FRIEND

![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/09/29/8922017_201809290522360919.jpg)
Quote:
SUMBER :
Pengalaman TS
FOTO :
Pribadi
Pengalaman TS
FOTO :
Pribadi
![[COC Travellers] Lost in Caringin Tilu with Wahyuharuka #AslinyaLo](https://s.kaskus.id/images/2018/10/24/8922017_201810241244210818.png)




bintang105 dan swiitdebby memberi reputasi
6
9.9K
Kutip
93
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan