5 Obat yang Sering Dijadikan Doping oleh Atlet eSports

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
5 Obat yang Sering Dijadikan Doping oleh Atlet eSports

Papa.T.Bob

31-10-2018 16:10

5 Obat yang Sering Dijadikan Doping oleh Atlet eSports

Coba agan masukkan kata kunci "doping esports"di mesin pencari internet, dan lihat bagaimana daftar hasil pencarian yang muncul di browser agan

Spoiler for gugel:

*****

ilustrasi

Obat-obatan terlarang yang diharamkan oleh berbagai federasi olahraga konvensional ini ternyata digunakan secara bebas di kancah olahraga elektronik. Dikutip dari Wired, pada bulan Juli tahun 2015 Kory "Semphis" Friesen mengakui bahwa ia dan seluruh rekan setimnya menggunakan adderall sebagai doping untuk membantu mereka fokus bermain. Friesen bahkan mengklaim semua peserta yang ikut serta dalam kompetisi ESEA League juga memakai adderall. Kita sebagai orang awam kemudian dengan mudah menyimpulkan bahwa penggunaan doping bukanlah hal tabu di dunia eSports. Belum adanya regulasi mengenai penggunaan doping membuat olahraga yang tergolong baru ini perlu dipertanyakan nilai sportivitasnya.

Kalau thread sebelahmembahas tentang atlet eSports yang ketahuan memakai doping, thread ane akan membahas obat yang biasa dijadikan doping oleh mereka. TS mencaritahu jenis obat-obatan yang kerap digunakan oleh atlet eSports dunia saat berkompetisi dan apa efek yang diberikan setelah mengonsumsi substansi tersebut, beserta ulasannya.

*****

Ritalin

ilustrasi

Stimulan adalah substansi yang berfungsi untuk menaikkan tingkat kewaspadaan seseorang dalam waktu singkat setelah dikonsumsi. Obat-obatan jenis stimulan seperti ritalin digunakan oleh para atlet eSports untuk meningkatkan konsentrasi dan reaksi mereka saat bermain game. Obat yang lazimnya digunakan oleh pasien ADHD (orang dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas) ini beresiko menyebabkan kecanduan, gangguan kesehatan mental, hingga kerusakan pada organ-organ tubuh vital (mata, paru-paru, jantung, liver, ginjal, dan lain-lain) jika digunakan dalam jangka panjang.

*****

Adderall

ilustrasi

Mirip dengan ritalin, adderall biasa digunakan untuk mengobati pasien ADHD. Atlet eSports menggunakan obat ini karena khasiatnya yang mampu mencegah rasa kantuk dan kelelahan, serta membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan konsentrasi. Namun, efek jangka panjang adderall cukup buruk. Selain gangguan fisik, penggunaan adderall secara terus menerus dapat menghambat proses tumbuh kembang, serta menyebabkan perubahan perilaku dalam diri seseorang.

*****

Selegiline

ilustrasi

Selegiline biasa digunakan untuk pengobatan Parkinson. Atlet eSports sendiri menggunakan selegiline untuk meninggikan mood(suasana hati) dan motivasi mereka. Di samping khasiatnya, selegiline memiliki efek samping negatif, yaitu alergi (gatal, sulit bernapas, bengkak pada mulut dan wajah) dan gangguan pada otak.

*****

Propanolol

ilustrasi

Adalah obat untuk penyakit jantung yang digunakan untuk meredakan tremor sampai mencegah migrain. Obat ini berfungsi untuk memblokade efek adrenalin, sehingga memberikan rasa tenang bagi penggunanya saat mereka berada di bawah tekanan. Khasiat inilah yang disukai oleh para pemain eSports. Seperti umumnya doping, penggunaan propanolol dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.

*****

Valium

ilustrasi

Valium biasa digunakan untuk pasien dengan gangguan psikis atau anxiety disorder. Sama seperti propanolol, valium memberi efek tenang dan kalempada penggunanya, yang oleh karenanya digemari oleh pemain eSports. Namun, efek samping berupa penurunan frekuensi napas hingga penghentian napas membuat valium harus digunakan dengan sangat hati-hati

.
*****

Jika agan adalah seorang pemain eSports yang sportif agan sebaiknya menjauhi penggunaan obat-obatan ini. Penyalahgunaan doping yang tidak sesuai fungsinya dapat menyebabkan penurunan berat badan ekstrim, kecanduan, sindrom serotonin, hingga overdosis pada pemakainya. Kalau sehat ngapain harus minum obat?