Bulan !! Pernahkah anda melihat bulan purnama ? Sangat bercahaya bukan bahkan bisa menerangi bumi dengan pantulan sinarnya yang temaram. Bahkan ketika malam tiba mungkin sesekali kita niatkan untuk menikmati kemegahan kerlap kerlip cahaya yang ada di jagat raya. Sembari melamun ada apa saja di atas sana, benarkah Alien itu ada ?



Nah sebenarnya bulan itu apa sih ?

Maaf bukan datang bulan ya gan itu sih beda cerita, bulan adalah benda langit paling terang setelah matahari, walau terlihat terang sebenarnya permukaan bulan itu gelap. Menurut para ahli astronomi bulan adalah satelit bagi bumi, bahkan dengan adanya bulan maka banyak mempengaruhi dari budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, serta mitologi. 



Pada masa lalu banyak negara berlomba untuk menapaki bulan maka terciptalah misi-misi khusus negara adidaya untuk mengetahui apa itu bulan, walau di masa sekarang ada yang bilang misi ke bulan hanya hoax karena di zaman modern tak pernah lagi ada misi ke bulan berawak, padahal ada enam misi pendaratan berawak antara tahun 1969 dan 1972, yang pertama adalah Apollo 11. Misi tersebut akhirnya kembali ke Bumi dengan membawa 380 kg batuan Bulan, untuk digunakan sebagai penelitian geologi mengenai asal usul, pembentukan struktur dalam, dan sejarah geologi Bulan. Hingga misi itu berakhir di Apollo 17. Memang setelah itu tak ada lagi misi ke bulan berawak, bahkan di berbagai media asing ada peringatan dari mahluk asing agar manusia bumi tak lagi menginjakkan kakinya ke bulan. Entah hal itu benar atau tidak masih menjadi sebuah misteri, yang jelas misi tanpa awak sering dilakukan berbagai negara hingga negara China pun ikut serta meneliti bulan.

Hingga akhirnya dengan batuan yang diambil dari bulan para peneliti dapat menyimpulkan bahwa tanah yang berada di bulan berbeda dengan di bumi, tanah tersebut terdiri dari berbagai jenis partikel termasuk fragmen batuan, fragmen mono-mineralik, dan berbagai jenis kaca termasuk partikel aglutinasi  dan juga terdapat bongkahan-bongkahan kecil hasil aktivitas vulkanik. Dari hasil penelitian tersebut tanah bulan pun di sebut dengan nama regolith, karena berbeda dengan unsur tanah bumi yang bersifat organik tanah bulan justru sebaliknya.



Bahkan para peneliti pun mewanti para astonot dampak dari debu bulan, karena bahayanya belum diketahui dengan baik. Namun, bila dibandingkan dengan penelitian tentang debu yang ditemukan di Bumi, kemungkian paparan debu bulan akan menghasilkan risiko kesehatan yang lebih besar baik dari paparan langsung (akut) dan jika paparannya terlalu lama (kronis). Hal ini memberikan warning tersendiri bila ada misi berawak para astronot ke planet Mars.

Seperti yang kita lihat bila bulan menerangi bumi di kala purnama seakan indah dipandang mata, bahkan tak jarang para puitis mengagungkan bulan untuk pujaan hatinya. Tapi tunggu dulu rupa bulan yang sebenarnya adalah sama dengan bumi, karena terdapat komposisi geologi yang mirip. Kawah-kawah pun tercipta hanya yang membedakan di bulan tak ada kehidupan layaknya di bumi.



Bahkan gaya gravitasi bulan menyebabkan perubahan pasang surut pada air laut, setidaknya bulan terus beredar pada garisnya dan siklusnya pun dapat dihitung sempurna hingga menjadikan penanggalan yang pasti untuk manusia yang hidup di bumi.

Nampaknya bulan masih akan terus di eksploitasi, tapi bagaimana dengan para pemuda bangsa ini sanggupkah untuk meneliti bulan di masa mendatang ? Jangan sampai ada stigma bahwa bangsa ini saja butuh perjuangan untuk makmur dan adil serta mempersatukan banyak golongan hingga berbulan-bulan lamanya tanpa ada batasan waktu, boro-boro mau menengok sang bulan.



Seakan-akan rasa pesimistis selalu di pupuk bahwa bangsa ini tak akan pernah menjadi negara maju, hingga mimpi mau ekspedisi ke bulan saja teramat sulit sekali. Semoga thread sederhana ini dapat membuka hati para pemuda yang ingin menggapai bulan, tak ada yang tak mungkin di dunia ini, bahkan mimpipun bisa menjadi kenyataan dengan usaha dan kerja keras.



c4punk@2018



referensi