- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Setuju M Taufik Maju, PKS: Perebutan Kursi Wagub DKI Ganggu Iklim Koalisi


TS
anying.kau
Tak Setuju M Taufik Maju, PKS: Perebutan Kursi Wagub DKI Ganggu Iklim Koalisi
Tak Setuju M Taufik Maju, PKS: Perebutan Kursi Wagub DKI Ganggu Iklim Koalisi
Selasa, 30 Oktober 2018 08:28

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan bahwa perebutan kursi wakil gubernur DKI telah mengganggu koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra pada pilpres 2019, khususnya ditingkat DKI.
Sebab, menurut Suhaimi kader-kader PKS di tingkat DPW dan ranting se-Jakarta masih memegang hasil komunikasi politik antara para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra yang menyatakan bahwa kursi wagub DKI adalah hak PKS.
"Itu kan mengganggu iklim koalisi, khususnya di DKI. Kader di bawah sudah komentar. Misalnya, 'udah urusan presiden biar diurus Gerindra'. Itu kan udah risih namanya," kata Suhaimi, di Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Perlu diketahui, sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diberitakan telah menyerahkan pergantian kursi wagub DKI Jakarta kepada M Taufik.
Prabowo menyebut, bahwa M Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI berhak menentukan nama pengganti Sandiaga Uno di Pemprov DKI.
"Biar dijelaskan sama Gerindra, apa maksudnya diserahkan itu. Kalau kita masih berpegang kepada itu, komitmennya itu kan diserahkan kepada PKS, dan itu kepada petinggi PKS loh, bukan kepada kita. Kita berpegang itu," tuturnya.
Terkait hal tersebut, Suhaimi mengatakan bahwa PKS akan terus berkomitmen mengenai hasil komunikasi tingkat pusat tersebut.
Sebagai bentuk komitmen itu, PKS akan terus menagih janji kepada Gerindra. Salah satunya dengan meminta Partai Gerindra segera menandatangani kesepakatan pengusulan dua nama yang berasal dari kader PKS.
"Kita menagih janji Gerindra. Kecuali udah kami batalin, kalau Prabowo mau sampaikan itu. Kita menerima berita dari pusat. Pak Prabowo sudah serahkan kepada kita," kata Suhaimi.
"Kalau mau menepati janjinya, menepati komitmen komunikasi politiknya, ya udah tinggal tanda tangan aja administrasi dua orang itu. Diusung oleh dua partai. Kalau enggak begitu, kalau harus bertanding lagi, itu namanya ya bukan komitmen komunikasi politik," ungkapnya.
http://jakarta.tribunnews.com/2018/1...m-koalisi#gref
Kalo pilihannya Taupix
Parte Sapi.... Gue dukung Taupix deh...

Selasa, 30 Oktober 2018 08:28

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan bahwa perebutan kursi wakil gubernur DKI telah mengganggu koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra pada pilpres 2019, khususnya ditingkat DKI.
Sebab, menurut Suhaimi kader-kader PKS di tingkat DPW dan ranting se-Jakarta masih memegang hasil komunikasi politik antara para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra yang menyatakan bahwa kursi wagub DKI adalah hak PKS.
"Itu kan mengganggu iklim koalisi, khususnya di DKI. Kader di bawah sudah komentar. Misalnya, 'udah urusan presiden biar diurus Gerindra'. Itu kan udah risih namanya," kata Suhaimi, di Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Perlu diketahui, sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diberitakan telah menyerahkan pergantian kursi wagub DKI Jakarta kepada M Taufik.
Prabowo menyebut, bahwa M Taufik sebagai Ketua DPD Gerindra DKI berhak menentukan nama pengganti Sandiaga Uno di Pemprov DKI.
"Biar dijelaskan sama Gerindra, apa maksudnya diserahkan itu. Kalau kita masih berpegang kepada itu, komitmennya itu kan diserahkan kepada PKS, dan itu kepada petinggi PKS loh, bukan kepada kita. Kita berpegang itu," tuturnya.
Terkait hal tersebut, Suhaimi mengatakan bahwa PKS akan terus berkomitmen mengenai hasil komunikasi tingkat pusat tersebut.
Sebagai bentuk komitmen itu, PKS akan terus menagih janji kepada Gerindra. Salah satunya dengan meminta Partai Gerindra segera menandatangani kesepakatan pengusulan dua nama yang berasal dari kader PKS.
"Kita menagih janji Gerindra. Kecuali udah kami batalin, kalau Prabowo mau sampaikan itu. Kita menerima berita dari pusat. Pak Prabowo sudah serahkan kepada kita," kata Suhaimi.
"Kalau mau menepati janjinya, menepati komitmen komunikasi politiknya, ya udah tinggal tanda tangan aja administrasi dua orang itu. Diusung oleh dua partai. Kalau enggak begitu, kalau harus bertanding lagi, itu namanya ya bukan komitmen komunikasi politik," ungkapnya.
http://jakarta.tribunnews.com/2018/1...m-koalisi#gref
Kalo pilihannya Taupix


Diubah oleh anying.kau 30-10-2018 14:31
0
2.8K
43
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan