londo.046Avatar border
TS
londo.046
Terima Kasih Kompetitor


Quote:


Ini bukan soal nilai moral karena sesama manusia yang sedang berusaha, tapi murni karena bisnis. Serius, bisnis yang baik, usaha yang baik, usaha yang ingin cepat berkembang itu butuh kompetitor. Apalagi jika usaha anda adalah usaha jenis baru. Di mana publik belum banyak tahu. Anda akan sangat butuh kompetitor sebagai sarana marketing untuk mengenalkan produk anda. Mengkomunikasikan apa yang anda jual kepada publik.



Misalkan anda sedang membuka sebuah proyek property di daerah yang baru. Di sana belum pernah ada yang buka pokoknya. Anda akan kesulitan ketika anda sendiri yang melakukan promosi. Kastamer akan menahan uang dan berfikir berkali-kali. Di sana itu bagus tidak? Di sana itu menguntungkan tidak? Beda jika yang membuka proyek di sana ada 3-4 pengembang sekaligus. Marketing yang bekerja 3-4 tim dan itu akan membuat kastamer melirik lokasi yang anda bangun. Lha informasinya beragam kok, tidak dari satu corong.

Kalau kastamer sudah melirik, selanjutnya tinggal anda menawarkan sesuatu kan? Di sini, lagi-lagi saya harus beterima kasih kepada kompetitor saya. Karena mereka, otak saya sehat. Dicarilah inovasi yang kira-kira mereka tidak pikirkan. Dicarilah trik-trik di luar nalar namun masuk hitungan dan menguntungkan. Bukan lewat jalan dukun ya? Tapi jalan inovasi. Misal, perumahan pelangi. Bukan warnanya yang warna warni, tapi desainnya yang berbeda-beda.



Seorang teman pernah berkata kepada saya, "Bisnis yang sehat, hanya akan lahir dari lingkungan yang sehat. Jika you pengen bisnis you bagus, maka perbaiki lingkungan sekitar you termasuk persaingan you dengan kompetitor." Poinnya jelas kan? Jika ingin sukses, maka sehatkan lingkungan sekitar. Apa itu? Lingkungan dalam arti sebenarnya, yaitu masyarakat di sekitar tempat usaha. Berdayakan mereka, ajak mereka kerja, jangan pelit soal dana CSR.

Lingkungan kedua, lingkungan dalam bisnis anda. Karyawan dan segala yang membantu anda, sehatkan mereka. Namanya orang, bisa terlihat sehat kan kalau kebutuhannya tercukupi. Ingat, kebutuhan tidak cuma materi ya. Bisa kebutuhan untuk ibadah, piknik dan kebutuhan keluarga.

Yang ketiga, bersihkan persaingan dengan kompetitor. Bersainglah dengan sehat. Gimana ini maksudnya? Kalau dalam pandangan saya, ya fokus pada kepuasan kastamer, tanpa melakukan kampanye hitam pada kompetitor. tujuan kita satu, membahagiakan kastamer kita, memuaskan mereka dengan kinerja kita, itulah fokusnya. Toh, tidak semua orang kan bisa puas dan mau memakai produk kita? Ya sudah, kita fokus saja pada yang mau-mau itu tadi.



Mau melakukan revolusi marketing, agar kastamer tertarik silahkan,. Kan itu termasuk dalam cara memuaskan kastamer, Tapi ingat, ada sekat besar yang tidak boleh dirusak. Apa itu? menjelekkan kompetitor. Ingat jasa mereka bagi kita dalam hal promo, menumbuhkan spirit dan memaksa terus berinovasi.

Well, sekedar sharing saja ya dari pengusaha abal dan newbie plus amatir ini. Intinya manusia hidup itu silahkan bersaing, tapi jangan menyakiti. Bukan hanya di bisnis kalau bisa, tapi dalam segala aspek kehidupan. Semua manusia kan ingin bahagia, kenapa kita tidak mewujudkan kehidupan bahagia untuk semua dan kaya bersama-sama? Salam Damai.


Merdeka!


Sumber Referensi : Pemikiran Sendiri, Petuah Sahabat
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
11
7.9K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan