- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beli Tempe Tebal, Jokowi Pastikan Harga di Pasar Tak Mahal


TS
kaskus.sajalah
Beli Tempe Tebal, Jokowi Pastikan Harga di Pasar Tak Mahal
Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo tak ingin pihak tertentu berteriak-teriak harga bahan pokok di pasar tradisional naik. Menurutnya, hal itu tak sesuai kondisi lapangan dan bakal berdampak ke penjualan di pasar.
"Ini jangan sampai ada yang teriak-teriak di pasar harga mahal. Pedagang pasar ngamuk semua, ibu-ibu enggak ada yang ke pasar nanti larinya ke mal," kata Jokowi di Bogor, Selasa malam (30/10).
Hal ini disampaikan usai mengunjungi langsung Pasar Surya Kencana di Bogor. Di sana, Presiden tak hanya berdialog dengan penjual.
Ia juga membeli sejumlah bahan makanan seperti enam selonjor tempe yang cukup tebal, 10 ikat bayam, sawi, dua kilogram cabe rawit, dan dua kilogram cabe keriting. Beberapa buah seperti mangga dan pepaya juga dibeli.
"[Tempe] Harganya tetap. Ya dari dulu kan senangnya tempe sama ngecek [harga] tempe naik atau enggak," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Selama di pasar, Jokowi mengaku menyadari fluktuasi harga bahan makanan. Beberapa bahan makanan seperti sawi hijau dan buncis harganya turun.
Tapi, buah seperti alpukat dan daging ayam harganya naik dengan selisih berkisar Rp5 ribu dari sebelumnya.
"Ini kan tergantung supply and demand. Kalau supply-nya dikit otomatis harga naik dan saya kira dalam perdagangan di pasar itu suatu yang biasa," ucap Presiden.
Ia menyatakan stabilitas harga bahan pangan menjadi fokus pemerintah. Hal itu ia sebut terlihat dari tingkat inflasi yang kini di bawah 3,5 persen.
Di sisi lain, pemerintah tak hanya memastikan harga bahan makanan enteng bagi pembeli. Pemerintah juga tetap memastikan harga jual di pasar tak merugikan petani serta penjual.
"Pasar tradisional pasar yang paling murah. Jangan sampai ada yang masuk ke pasar barang-barang mahal. Orang enggak ada yang berani ke pasar lagi. Hati-hati," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Belakangan ini, Calon wakil presiden nomor urut dua Sandiaga Uno sering mengunjungi pasar saat masa kampanye. Salah satunya Pasar Jombang, Tangerang Selatan.
Di sana, Sandiaga mengatakan sekitar 65 persen dari data yang ia terima, masyarakat mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok yang membebani perekonomian. Calon wakil Prabowo Subianto ini bahkan berjanji kepada penjual di pasar akan mengawal perekonomian.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga pernah mengkritik pemerintah mengenai nilai tukar rupiah yang membuat orang jualan tempe menjadi setipis kartu ATM.
"Ini jangan sampai ada yang teriak-teriak di pasar harga mahal. Pedagang pasar ngamuk semua, ibu-ibu enggak ada yang ke pasar nanti larinya ke mal," kata Jokowi di Bogor, Selasa malam (30/10).
Hal ini disampaikan usai mengunjungi langsung Pasar Surya Kencana di Bogor. Di sana, Presiden tak hanya berdialog dengan penjual.
Ia juga membeli sejumlah bahan makanan seperti enam selonjor tempe yang cukup tebal, 10 ikat bayam, sawi, dua kilogram cabe rawit, dan dua kilogram cabe keriting. Beberapa buah seperti mangga dan pepaya juga dibeli.
"[Tempe] Harganya tetap. Ya dari dulu kan senangnya tempe sama ngecek [harga] tempe naik atau enggak," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Selama di pasar, Jokowi mengaku menyadari fluktuasi harga bahan makanan. Beberapa bahan makanan seperti sawi hijau dan buncis harganya turun.
Tapi, buah seperti alpukat dan daging ayam harganya naik dengan selisih berkisar Rp5 ribu dari sebelumnya.
"Ini kan tergantung supply and demand. Kalau supply-nya dikit otomatis harga naik dan saya kira dalam perdagangan di pasar itu suatu yang biasa," ucap Presiden.
Ia menyatakan stabilitas harga bahan pangan menjadi fokus pemerintah. Hal itu ia sebut terlihat dari tingkat inflasi yang kini di bawah 3,5 persen.
Di sisi lain, pemerintah tak hanya memastikan harga bahan makanan enteng bagi pembeli. Pemerintah juga tetap memastikan harga jual di pasar tak merugikan petani serta penjual.
"Pasar tradisional pasar yang paling murah. Jangan sampai ada yang masuk ke pasar barang-barang mahal. Orang enggak ada yang berani ke pasar lagi. Hati-hati," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Belakangan ini, Calon wakil presiden nomor urut dua Sandiaga Uno sering mengunjungi pasar saat masa kampanye. Salah satunya Pasar Jombang, Tangerang Selatan.
Di sana, Sandiaga mengatakan sekitar 65 persen dari data yang ia terima, masyarakat mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok yang membebani perekonomian. Calon wakil Prabowo Subianto ini bahkan berjanji kepada penjual di pasar akan mengawal perekonomian.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga pernah mengkritik pemerintah mengenai nilai tukar rupiah yang membuat orang jualan tempe menjadi setipis kartu ATM.
SUMBER








tien212700 memberi reputasi
0
4.5K
Kutip
65
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan