- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SBY: Mengapa Khusus Suramadu Digratiskan?


TS
teten.masdoggy
SBY: Mengapa Khusus Suramadu Digratiskan?
Quote:

Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan menggratiskan tarif tol Jembatan Surabaya Madura (Suramadu). Sebab, ia menilai, sekarang ini timbul polemik pro dan kontra dari kalangan masyarakat.
"Pak Jokowi bisa menjelaskan alasan beliau, mengapa khusus biaya tol Jembatan Suramadu itu digratiskan," kata SBY seusai acara temu kader Partai Demokrat se-DIY di Kulon Progo, Ahad (28/10).
Menurut dia, Jokowi dapat menjelaskan latar belakang menggratiskan biaya tol jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura itu, apakah berdasarkan pertimbangan ekonomi, pertimbangan sosial, atau pertimbangan yang lainnya. Dengan penjelasan itu, menurut dia, diharapkan dapat menghindarkan persepsi yang salah serta polemik yang berkepanjangan di kalangan masyarakat.
"Rakyat ini kan hanya ingin mendengarkan mengapa hanya Suramadu yang digratiskan. Belakangan saya juga mendengar ada yang meminta (Tol) Jagorawi juga digratiskan karena sudah lama dan dianggap sudah untunglah pengembangnya sehingga bisa membantu rakyat," kata dia.
SBY mengaku pada periode pemerintahannya telah melanjutkan pembangunan Jembatan Suramadu setalah sempat terhenti pembangunannya pada era Presiden Megawati. Pembangunan terhenti, kata SBY, disebabkan dua hal yakni kurangnya alokasi anggaran di APBN pada era Megawati serta terhentinya kerja sama pembangunan jembatan itu dengan Tiongkok.

Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan penggratisan tarif tol Jembatan Suramadu akan bermanfaat bagi rakyat. Maruarar memberikan tanggapan ini lantaran kebijakan Jokowi selalu dikaitkan dengan pencitraan menjelang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019
"Apa masalahnya? Apakah Pak Jokowi atau pemerintah tidak boleh menggratiskan? Apa dasarnya tidak boleh? Kemudian manfaat bagi rakyat atau tidak? Manfaat kan. Kalau bermanfaat kan boleh," ujar Maruarar kepada wartawan di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Ahad (28/10).
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi menggratiskan tarif tol Jembatan Suramadu dalam kunjungannya ke Provinsi Jawa Timur, Sabtu (27/10) kemarin dulu. Jokowi menegaskan kebijakan pemerintah ini tak ada hubungannya dengan politik.
Sebab, ia menyatakan, keputusan pemerintah ini telah melewati proses yang panjang setelah mendapatkan masukan dari para tokoh masyarakat setempat. "Kalau kita mau urusan politik, ya ntar saya gratiskan bulan Maret saja tahun depan. Jangan apa-apa dikaitkan dengan politik," ujar Jokowi usai meresmikan penggratisan biaya tol Jembatan Suramadu, Jawa Timur.
Jokowi menjelaskan, pada 2015 pemerintah memutuskan menggratiskan tarif tol untuk sepeda motor sesuai dengan masukan dari para tokoh masyarakat. Kemudian pada 2016, pemerintah kembali mendapatkan masukan untuk memangkas tarif tol Jembatan Suramadu hingga 50 persen karena dinilai membebani masyarakat.
Kendati demikian, kebijakan tersebut dinilainya belum berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. "Ini urusan ekonomi, ini urusan investasi, ini urusan kesejahteraan, ini urusan rasa keadilan," tegas Jokowi.
Karena belum memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat, pemerintah pun kembali mendapatkan masukan agar menggratiskan biaya tol Jembatan Suramadu. "Setelah kami hitung, kami hitung berapa sih masukan untuk setahun jalan tol ini. Jalan tol Suramadu juga ndak banyak dan ini dibangun dari APBN," kata Jokowi.

Dengan kebijakan ini, Jokowi berharap agar ketimpangan kemiskinan berkurang serta mendorong peningkatan pariwisata dan investasi yang dapat membuka lapangan kerja. "Saya beri contoh saja tebu. Pernah ada investasi untuk penanaman tebu di Madura, sudah dimulai. Karena biaya logistik, biaya transportasi batal tidak jadi. Gara-gara ini. Contohnya itu, ya," ujar dia.
Presiden menegaskan, pemerintah tak pernah menghitung untung dan rugi jika berkaitan dengan keadilan sosial dan kesejahteraan. "Negara tidak akan menghitung untung dan rugi, ini semuanya makro, keuntungannya dan benefitnya ada di masyarakat," ujarnya.
Jokowi mengaku, selama ini negara mendapatkan pemasukan dari tarif tol Jembatan Madura. Kendati demikian, ia menilai, jumlah tersebut tak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi di kabupaten-kabupaten di Madura.
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, pemasukan negara dari tarif tol Jembatan Suramadu ini hanya berkisar Rp 120 miliar. Karena itu, Jokowi menilai APBN masih mampu menanggung biaya pemeliharaan Jembatan Suramadu ini.
kolam
Spoiler for Jawaban Pertanyaan SBY:
Pemerintah pusat mewacanakan mengubah status Jembatan Suramadu menjadi non tol. Wacana ini bukan hal baru, karena Gubernur Jatim pernah mengusulkan, namun ditolak.
Gubernur Soekarwo pada Januari 2016 lalu, pernah mengusulkan agar Tol Suramadu digratiskan. Bahkan, saat Presiden Jokowi berkunjung ke Madura meresmikan kapal pengangkut sapi, para kiai di Madura sudah mengusulkan hal ini namun tidak ada tanggapan.
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo juga mengungkapkan jika tol digratiskan, tarif ini bukan karena kemahalan.
"Bukan (kemahalan), itu kan usulannya para kiai pada peresmian kapal ngangkut sapi oleh presiden di Madura," ujar Pakdhe Karwo sapaan akrabnya di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (21/9/2018).
Usulan ini akhirnya muncul kembali setelah kedatangan Luhut Binsar Panjaitan yang berencana akan membuka lahan perkebunan tebu di Madura. Lalu, Pakdhe Karwo mengaku hal ini tidak bisa karena jika pabriknya ada di Candi, Sidoarjo. Otomatis biaya angkutnya mahal.
"Terakhir kemudian Pak Luhut ke sini, bilang kami akan usul bangun pabrik gula, tidak bisa pak. Kalau kemudian pabriknya di Candi, ngangkutnya itu mahal," tambahnya.
Akhirnya usulan itu muncul kembali untuk menggratiskan tol lantaran tidak efisien jika harus membayar tol.
"Akhirnya muncul kembali usulan menggratiskan tol itu. Tidak bisa kemudian proses produksi Madura itu di sana tapi dibawa ke sini, itu kemudian jadi tidak efisien karena harus bayar tol," ungkapnya.
Pakdhe Karwo menambahkan ada sekitar 330 hektare tanah di Madura yang siap untuk ditanami tebu. "Itu ada 330-an hektar tanah yang berpotensi ditanami tebu, sangat luar biasa cukupnya," imbuhnya.
https://news.detik.com/berita-jawa-t...an-pakde-karwo
Diubah oleh KaskusKreator 29-10-2018 10:00
-2
5.9K
Kutip
74
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan