JITUNEWS.COM - Pernyataan sontoloyo yang diucapkan Jokowi saat menghadiri penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Ahmad Yani Jakarta, selasa lalu (23/10).

Karena ucapannya ini, kata sontoloyo langsung menjadi buah bibir politikus dan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan kepatutuan Presien Indonesia mengatakan kata umpatan atau makian tersebut. Sontoloyo sendiri berarti konyol, tak beres, bodoh.

Ternyata tak hanya Jokowi yang mengatakan itu, Presiden Sukarno pernah menulis kata tersebut. Tak tanggung-tanggung, Bung Karno menulis "Islam Sontoloo" di majalah Pandji Islam pada tahun 1940. Lalu, apa yang menyebabkan Bung Karno menuliskan kata tersebut?

Hal ini disebabkan pada saat Bung Karno menemukan berita kejahatan yang berdalil agama. Berita tersebut di dapatkan pada surat kabar Pemandangan 1940 dengan isi "Seorang guru agama dijebloskan ke dalam bui tahanan karena ia merudapaksa salah seorang muridna yang masih gadis kecil."

Hal tersebut membuat geram Bung Karno, hingga muncullah istilah "Islam Sontolojo" yang ia tulis di Pandji Islam. Tentunya, setelah tulisan Bung Karno terbit. Banyak kecaman dari pembaca.

"Wah, ditampar saya Pertama saya dikatakan, mengatakan atau memaksudkan bahwa Islam itu adalah agama sontoloyo," ujar Bung Karno pada tahn 1965 saat berpidato di hadapan mahasiswa HMI, seperti yang dikutip dari historia.id (25/10).

Bung Karno kembali menerangkan maksud isi dari tulisan tersebut. Bung Karno merujuk pada oknum yang menyimpang bukan agamanya. "Saya terangkan dalam artikel itu banyak sekali orang yang menyebutkan dirinya Islam tetapi dia sebetulnya sontoloyo," ungkap Sukarno.

Dari penjelasan Bung Karno tersebut, masyarakat mulai paham dan mengerti dari esensi yang ditulis oleh Sukarno.

http://m.jitunews.com/read/88957/tak...loyo?halaman=2

Sekarang Islam sontoloyo malah makin banyak...

Contohnya pemuja residivis pengecut yg teriak2 revolusi tapi kabur ke arab