- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fahri Hamzah : Silk Road China akan Beri Kontribusi Positif di Semua Aspek


TS
nathael628
Fahri Hamzah : Silk Road China akan Beri Kontribusi Positif di Semua Aspek

Jakarta - Gagasan Presiden Xi Jingping untuk menghidupkan kembali rute perdagangan Silk Road atau jalur sutra merupakan gagasan yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi negara-negara di sepanjang rute. Gagasan ini akan memberi kontribusi di hampir semua aspek kehidupan, mulai dari investasi dan perdagangan, hingga teknologi, pendidikan, budaya dan infrastruktur, serta khususnya pertumbuhan ekonomi.
Pendapat ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam Maritime Silk Road International Expo 2018 di Guangzhou, Tiongkok, hari ini (26/10). Dalam pertemuan itu, ia menjadi pimpinan Delegasi Parlemen Indonesia dan menyampaikan pidato di depan 57 negara peserta yang dihadiri pemimpin pemerintahan dan perusahaan.
Menurut Fahri, The Silk Road Economic Belt dan 21st Century Maritime Silk Road merupakan kedua komponen Belt and Road Initiative (BRI) yang telah menjadi pengungkit kemajuan ekonomi negara-negara sahabat. Apalagi pemerintah China menyebut prakarsa itu sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas regional dan merangkul masa depan yang lebih cerah.
Indonesia, lanjut Pimpinan DPR Koordinator bidang Kesejahteran Rakyat (Korkesra) itu, tertarik pada gagasan jalan sutra maritim yang diusulkan oleh pemerintah China. Bukan hanya karena China adalah negara kaya dengan kekuatan ekonomi besar di dunia, tetapi karena China telah disebutkan dalam dokumen paling klasik.
"Islam mengajarkan kita 'kejar pengetahuan bahkan (jika itu membawa Anda) ke China'. Ini adalah pesan Nabi Muhammad 15 abad yang lalu di Saudi. Ini adalah kompas dari 2 milyar muslim yang hidup di dunia saat ini," kata Fahri.
Berdasarkan kebijaksanaan itu, pada abad ke-7, Nabi mengirim salah satu pamannya, Saad ibn Abi Waqqas yang meninggal di kota Ghuangzhou ini dengan sebuah makam dan sebuah masjid yang indah.
"Kebijaksanaan ini memiliki arti yang sangat penting, China selalu penting. Di masa lalu itu berasal dari China yang kita pelajari teknologi maritim, teknologi pembuatan kertas. Sekarang ketika kertas semakin tidak digunakan, China telah mulai memproduksi teknologi digital secara besar-besaran dan banyak lagi yang lainnya," paparnya.
China, menurut Fahri, juga memiliki banyak tokoh sejarah muslim terkenal yang dikenal di seluruh dunia. Salah satunya pada abad ke-15, 5 abad yang lalu, ada salah satu kaisar terbesar di Dinasti Ming, Kaisar Yonglem. Ia juga merupakan salah satu laksamana kaisar terbesar yang dikirim untuk berlayar di sepanjang tujuh lautan.
"Ini nantinya akan menjadi jalur sutra maritim. Ini adalah rute yang sama dengan yang kami tinjau kembali melalui Inisiatif Jalan Raya Maritim atau BRI," sebutnya.
Fahri pun sangat percaya bahwa apa yang telah menjadi kisah sukses di masa lalu dapat menjadi kisah yang indah untuk masa depan, terutama untuk kehidupan yang lebih baik bagi umat manusia.
"Karena itu, saya mewakili negara maritim dengan 75% wilayahnya adalah laut, dengan garis pantai yang paling, peringkat ke-4 negara terpadat, populasi muslim terbesar di dunia, dan yang paling penting, memiliki kesan paling dalam hal undangan untuk mengembangkan jalan sutra maritim," tegasnya.
Dalam pidatonya, Fahri juga mengatakan bahwa Indonesia menyuarakan soal perdagangan, investasi, dan keuntungan bisnis yang menjadi tema kegiatan.
"Pada masa lalu, Indonesia dan nusantara telah terhubung melalui misi dagang dan misi agama. Bahkan 'perantara' penyebaran agama (Islam) dari Madinah ke Indonesia adalah Yunnan di China bagian selatan, tempat Laksamana Cheng Ho (Zheng He) lahir," tambah Fahri.
Selama ekspo berlangsung, delegasi bisnis Indonesia yang diwakili perusahaan-perusaaan besar dan menengah menempati anjungan tersendiri bersama Malaysia.
"Indonesia percaya bahwa misi yang penuh perdamaian terbina pada masa lalu dapat menciptakan masa depan yang lebih indah untuk kebaikan kemanusiaan," tutup Fahri dalam pidatonya yang dipuji delegasi negara lain.
Sementara itu, ekspo maritim dan jalur sutra di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan sejak 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun komunikasi dan dialog antara pemerintah dan pelaku bisnis di sepanjang jalur maritim dan sutra. Pada 2018, ekspo mengambil tema pengembangan platform bersama untuk keterbukaan dan kooperasi sebagai pendorong pembangunan bersama.
Delegasi DPR RI juga melakukan pertemuan dengan Asosiasi Muslim Tiongkok di Guangzhou untuk memperkuat jembatan pemikiran komunitas Islam dua negara. Muhibah berlangsung empat hari pada tanggal 23-26 Oktober 2018. Fahri Hamzah didampingi oleh Abdul Kadir Karding (FPKB), Mahfud Sidik (FPKS), Muhammad Toha (FPKB), A. Riza Patria (FGERINDRA) dan Zulfan Lindan (FNASDEM). (ega/mul)
https://m.detik.com/news/berita/4275207/fahri-hamzah-sebut-silk-road-china-akan-beri-kontribusi-positif-di-semua-aspek
Tumben gk teriak kopar kapir
-1
1.4K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan