Dalam 4 Tahun, Pemerintah Telah Bangun 43 Bendungan
TS
azkaraharja999
Dalam 4 Tahun, Pemerintah Telah Bangun 43 Bendungan
4 TAHUN JOKOWI-JK: BENDUNGAN ADALAH SALAH SATU KUNCI KETAHANAN PANGAN
Presiden Joko Widodo berbagi cerita mengenai pentingnya pembangunan bendungan, kekeringan dan kemarau panjang harus bisa diatasi. Dengan adanya bendungan akan menjamin ketersediaan air yang menjadi kunci ketahanan pangan Indonesia.
"Tidak akan mungkin jadi bangsa yang berdaulat di bidang pangan, kalau jumlah bendungan dan saluran irigasi yang mengaliri lahan-lahan pertanian kita di seluruh penjuru tanah air sangat terbatas," kata Presiden.
Dengan dibangunnya bendungan ini para petani mengaku kini dapat melakukan panen padi hingga dua kali setiap tahun lantaran ketersediaan air yang cukup melalui saluran irigasi yang ada.
"Kalau dulu nggak ada waduk itu, satu tahun hanya nanam padi sekali. Kalau sekarang ada irigasi, sudah bisa dua kali," katanya.
Pembangunan bendungan sendiri dilakukan dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan. Dengan dibangunnya bendungan tersebut ketersediaan tampungan air di Indonesia akan meningkat menjadi 19,1 miliar meter kubik dari sebelumnya yang hanya 12,6 miliar meter kubik yang berasal dari 230 bendungan yang ada saat ini.
Penambahan volume air yang bisa ditampung akan memberi pengaruh terhadap luasan areal irigasi yang diairi. Saat ini dari 7,1 juta hektar sawah, 760.000 hektar sawah atau 10,5% dari irigasi yang sumber air dari bendungan, sementara sisanya masih berasal dari air non bendungan seperti tadah hujan maupun bendung saja.
Dibutuhkan waktu tiga sampai empat tahun, belum lagi waktu untuk melakukan pengisian air ke bendungan hingga mencapai kapasitas optimalnya, ditargetkan akan ada 29 bendungan yang selesai pada 2019 dan akan selesai seluruhnya pada 2022. Berbagai skema pembiayaan dilakukan pemerintah, termasuk kerja sama dengan badan usaha/swasta hingga pinjaman dari negara lain.
Spoiler for Sumber Berita:
Liputan6.com, Jakarta - Dalam 4 tahun masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), terdapat 43 bendungan yang telah dibangun melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hingga 2019, ditargetkan akan terbangun 65 bendungan di seluruh Indonesia dengan kapasitas tampung sebesar 2,11 miliar meter kubik.
Tak hanya bendungan, pemerintah Jokowi-JK juga turut merekonstruksi beberapa waduk menjadi bendung Daerah Irigasi (DI). Segala upaya itu dimaksudkan demi menjaga penyaluran air ke area persawahan yang jadi sumber ketahanan pangan nasional sebagai salah satu program prioritas Nawacita.
"Ketahanan pangan ini kita lalui melalui ketahanan air untuk pertanian. Itu alasan kenapa dibangun 65 bendungan, kenapa dibangun irigasi, karena untuk ketahanan pangan kita," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip Jumat (26/10/2018).
Bila sampai pengerjaan bendungan itu tak dibarengi dengan pembangunan jaringan irigasi, maka Jokowi tak segan-segan memarahi pejabat yang berwenang, seraya menugasinya untuk merekonstruksi waduk tersebut menjadi Daerah Irigasi.
Hal itu diutarakan Menteri Basuki ketika orang nomor satu RI itu mendapati tidak tersedianya saluran irigasi di Bendungan Lhok Guci, Aceh, yang telah dibangun sejak 2004 silam.
"Lhok Guci itu pembangunannya sudah sejak lama bendungnya. Baru setelah kunjungan Presiden ke Aceh, ternyata belum ada saluran irigasinya. Jadi ini diberi contoh yang salah oleh Presiden di setiap Rakornas," keluh Menteri Basuki.
Selain itu, pembangunan bendungan dan embung juga diprioritaskan untuk mengatasi krisis air yang dialami beberapa provinsi di Kawasan Indonesia Timur (KTI).
"Seperti di Kaltim, Kaltara, NTT, dan NTB. Pembangunan bendungan juga untuk mendukung produktivitas lahan pertanian seperti Sulsel sebagai salah satu provinsi lumbung pangan nasional yang memiliki hamparan sawah yang luas," kata dia.
Rincian Pembangunan Bendungan
Bendungan Leuwikeris
Bendungan Leuwikeris sudah rampung 38%
Adapun dari 65 bendungan yang dibangun Kementerian PUPR pada periode 2015-2019, sebanyak 31 bendungan berada di Kawasan Timur Indonesia.
Di Pulau Kalimantan dibangun 5 bendungan yakni Teritip yang sudah rampung, Marangkayu, Tapin, Lambakan dan Riam Kiwa. Di Pulau Sulawesi dibangun 9 bendungan yakni Karalloe, Lolak, Kuwil Kawangkoan, Ladongi, Pamukkulu, Bolanggo Hulu, Passeloreng, Jenelata dan Pelosika.
Sementara di Bali dibangun 3 bendungan yakni Titab, Sidan dan Tamblang. Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat 7 bendungan yakni Raknamo, Rotiklod, Napun Gete, Temef, Mbay, Manikin dan Kolhua. Di Nusa Tenggara Barat dibangun 5 bendungan yakni Tanju, Mila, Bintang Bano, Beringin Sila dan Meninting. Sedangkan di Provinsi Papua dan Maluku dibangun masing-masing satu bendungan yakni Bendungan Digoel dan Way Apu.
"Luas irigasi di Indonesia 7,1 juta hektar, dimana baru 11 persen yang mendapat jaminan air dari bendungan. Tambahan 65 bendungan akan meningkatkan luas irigasi yang mendapat air dari bendungan menjadi 19 persen sehingga produktivitas lahan pertanian naik. Petani dapat menanam 2-3 kali musim tanam," tutur Menteri Basuki.