- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mundur Berjamaah, Kader PKS Banyumas: Pakta Integritas Pemaksaan


TS
anying.kaw
Mundur Berjamaah, Kader PKS Banyumas: Pakta Integritas Pemaksaan
Kamis 25 Oktober 2018, 09:03 WIB
Mundur Berjamaah, Kader PKS Banyumas: Pakta Integritas Pemaksaan
Arbi Anugrah, Sukma Indah Permana - detikNews

Banyumas - Berawal dari menolak menandatangani pakta integritas, puluhan pengurus dan kader PKS Banyumas mengundurkan diri. Mereka menilai pakta integritas ini bermodel pemaksaan.
"Modelnya lebih ke arah pemaksaan, kalau tidak mau tanda tangan dianggap tidak loyal. Sehingga ukurannya kita yang sudah bertahun-tahun kok tiba-tiba tandatangan. Sementara mereka yang tidak pernah aktif apa-apa tiba-tiba tandatangan dianggap loyalis," ujar Pembina Kader DPD PKS Banyumas Arif Awaludin saat dihubungi detikcom, Rabu (24/10).
Menurut dia para pengurus dan kader tidak mau menandatangani pakta integritas karena tidak pada mekanisme yang pas dalam sebuah organisasi. Padahal permintaan menandatangani pakta integritas itu turun langsung dari DPP PKS.
"Instruksi itu kan dari DPP, (seharusnya) ada SK nya. SK DPP nomor sekian, SK DPW dan SK DPD, ini tidak ada kayak begitu. Tiba-tiba setiap kader diminta untuk memberikan komitmen," ucapnya.
Dia mengaku juga tidak memegang surat pakta integritas itu. Pakta integritas itu, kata Arif dipegang oleh DPD PKS. Dirinya hanya mendapatkan surat untuk datang dan ikut menandatangani pakta integritas.
"Sekilas isi surat itu tuntutan pada loyalitas. Kalo buat kita secara formal siapa dulu ni yang minta kan. Karena selama ini tidak diminta, sejak dulu tidak ada tradisi seperti ini. Itu tidak pas, apa sih susahnya mengeluarkan SK, berarti ada sesuatu yang disembunyikan," ujarnya.
Para pengurus dan kader PKS diminta menandatangani pakta tersebut dalam acara Educational Leadership Training PKS pada 6 Oktober lalu di Purwokerto. Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Kabupaten Banyumas Machfulyono menurut Machfulyono juga mengatakan bahwa penandatanganan pakta integritas sangat jarang terjadi dalam partainya.
Machfulyono mengaku sudah bergabung bersama PKS selama 19 tahun dan belum pernah menyatakan kesetiaan pada partai dalam bentuk tulisan. Pernyataan kesetiaan biasanya hanya diikrarkan bersama-sama untuk memperkuat kesolidan.
"Pakta integritas itu juga seharusnya ada surat resmi atau SK dari partai yang jelas, tapi ini tidak ada," ujarnya kepada wartawan di Purwokerto, Selasa (23/10).
Baca juga: Apa Isi Pakta Pemicu Pengurus PKS Banyumas Mundur Berjemaah?
Soal mundur berjemaah ini, Ketua DPD PKS Kabupaten Banyumas Setya Ari Nugroho menegaskan partainya tetap solid. Menurutnya, pengurus dan kader yang mengundurkan diri bukan pengurus inti di Kabupaten Banyumas.
(sip/sip)
https://news.detik.com/berita-jawa-t...itas-pemaksaan
Bagooos.... berbondong2 keluar dari Parte Sapi.... gabung dengan Garbi....
Ibarat Pepatah... "Keluar dari Mulut Sapi.... Masuk ke Mulut Babi...".....


Mundur Berjamaah, Kader PKS Banyumas: Pakta Integritas Pemaksaan
Arbi Anugrah, Sukma Indah Permana - detikNews

Banyumas - Berawal dari menolak menandatangani pakta integritas, puluhan pengurus dan kader PKS Banyumas mengundurkan diri. Mereka menilai pakta integritas ini bermodel pemaksaan.
"Modelnya lebih ke arah pemaksaan, kalau tidak mau tanda tangan dianggap tidak loyal. Sehingga ukurannya kita yang sudah bertahun-tahun kok tiba-tiba tandatangan. Sementara mereka yang tidak pernah aktif apa-apa tiba-tiba tandatangan dianggap loyalis," ujar Pembina Kader DPD PKS Banyumas Arif Awaludin saat dihubungi detikcom, Rabu (24/10).
Menurut dia para pengurus dan kader tidak mau menandatangani pakta integritas karena tidak pada mekanisme yang pas dalam sebuah organisasi. Padahal permintaan menandatangani pakta integritas itu turun langsung dari DPP PKS.
"Instruksi itu kan dari DPP, (seharusnya) ada SK nya. SK DPP nomor sekian, SK DPW dan SK DPD, ini tidak ada kayak begitu. Tiba-tiba setiap kader diminta untuk memberikan komitmen," ucapnya.
Dia mengaku juga tidak memegang surat pakta integritas itu. Pakta integritas itu, kata Arif dipegang oleh DPD PKS. Dirinya hanya mendapatkan surat untuk datang dan ikut menandatangani pakta integritas.
"Sekilas isi surat itu tuntutan pada loyalitas. Kalo buat kita secara formal siapa dulu ni yang minta kan. Karena selama ini tidak diminta, sejak dulu tidak ada tradisi seperti ini. Itu tidak pas, apa sih susahnya mengeluarkan SK, berarti ada sesuatu yang disembunyikan," ujarnya.
Para pengurus dan kader PKS diminta menandatangani pakta tersebut dalam acara Educational Leadership Training PKS pada 6 Oktober lalu di Purwokerto. Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Kabupaten Banyumas Machfulyono menurut Machfulyono juga mengatakan bahwa penandatanganan pakta integritas sangat jarang terjadi dalam partainya.
Machfulyono mengaku sudah bergabung bersama PKS selama 19 tahun dan belum pernah menyatakan kesetiaan pada partai dalam bentuk tulisan. Pernyataan kesetiaan biasanya hanya diikrarkan bersama-sama untuk memperkuat kesolidan.
"Pakta integritas itu juga seharusnya ada surat resmi atau SK dari partai yang jelas, tapi ini tidak ada," ujarnya kepada wartawan di Purwokerto, Selasa (23/10).
Baca juga: Apa Isi Pakta Pemicu Pengurus PKS Banyumas Mundur Berjemaah?
Soal mundur berjemaah ini, Ketua DPD PKS Kabupaten Banyumas Setya Ari Nugroho menegaskan partainya tetap solid. Menurutnya, pengurus dan kader yang mengundurkan diri bukan pengurus inti di Kabupaten Banyumas.
(sip/sip)
https://news.detik.com/berita-jawa-t...itas-pemaksaan
Bagooos.... berbondong2 keluar dari Parte Sapi.... gabung dengan Garbi....
Ibarat Pepatah... "Keluar dari Mulut Sapi.... Masuk ke Mulut Babi...".....


0
1.1K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan