- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kronologi Pembakaran Bendera Mirip HTI Versi GP Ansor Jabar


TS
jonitamvan
Kronologi Pembakaran Bendera Mirip HTI Versi GP Ansor Jabar
Quote:
Kronologi Pembakaran Bendera Mirip HTI Versi GP Ansor Jabar
Anggota Hizbut Tahrir Indonesia menolak penyelenggaraan kontes Miss World dengan berunjuk rasa di Kota Bandung, 4 September 2013. Indonesia menjadi tuan rumah kontes kecantikan dunia Miss World untuk pertama kalinya di Bali dan Bogor pada 1-14 September.(AFP PHOTO / TIMUR MATAHARI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat membeberkan peristiwa pembakaran bendera mirip Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat pelaksanaan Hari Santri Nasional atau HSN oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10).
Aksi sejumlah anggota Banser membakar bendera mirip itu kemudian viral di media sosial, Senin (22/10).
Dalam video berdurasi 02.05 menit yang diterima CNNIndonesia.com dan tersebar di laman Youtube, pembakaran dilakukan oleh belasan anggota Banser seraya menyanyikan mars NU.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas telah mengonfirmasi peristiwa itu. Katanya, benar bahwa peristiwa itu terjadi di Garut.
Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Barat, Johan Jouhar Anwari, kepada CNNIndonesia.com, menceritakan awal mula peristiwa itu. Keterangan Johan itu, berdasarkan informasi yang diperolehnya setelah berkomunikasi dengan pengurus Ansor Garut dan pengurus Ansor Jawa Barat lainnya, Senin (22/10) malam.
Kata Johan, pembakaran itu tidak mungkin terjadi bila tidak ada sebabnya. Johan mengatakan pembakaran itu dipicu oleh ulah seseorang yang membawa bendera HTI.
Kata dia, tidak mungkin anggota Banser membakar bendera kalimat tauhid.
"Ansor itu NU, Banser itu NU, lahir di NU tidak mungkin membakar kalimat tauhid," kata Johan saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Kata dia, awalnya, sebelum perayaan HSN ke-3 digelar, seluruh santri dari seluruh Ormas yang ada di wilayah Kecamatan Limbangan, Garut meneken tanda tangan perjanjian untuk melaksanakan perayaan HSN damai.
Mereka sepakat agar jangan mengibarkan bendera selain Merah Putih. Kemudian seluruh Ormas meneken perjanjian itu.
Kemudian pas hari-H perayaan HSN di lapangan Kecamatan Limbangan awalnya berjalan lancar. Di lokasi, anggota Banser sedang apel pelaksanaan HSN.
"Tiba-tiba ada seorang membawa ransel dan mengeluarkan bendera HTI sambil berkoar-koar khilafah. Wajar bila kemudian anggota Banser emosi, karena sudah ada kesepakatan sebelumnya," kata Johan.
Sejumlah anggota Banser lalu membakar bendera HTI itu. "Itu yang memicu pembakaran," katanya.
Peserta HSN asal Cibatu itu kemudian diamankan oleh pihak yang berwajib untuk menjaga kelancaran acara.
"Orang itu tidak dipukuli, tidak diapa-apakan, langsung diamankan," katanya.
Tapi, kemudian massa Banser membakar bendera itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Kata Johan, setelah kejadian tersebut tiga orang anggota Banser ditangkap polisi dan telah dimintai keterangan oleh polisi.
"Kami memberikan pendampingan kepada tiga orang itu, yang mendampingi dari LBH Ansor," kata Johan.
Ketiga orang tersebut, kata Johan juga telah membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kantor polisi.
"Yang menangani Mabse Polri, tapi di-BAP di Garut," katanya.
sumur

Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat membeberkan peristiwa pembakaran bendera mirip Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat pelaksanaan Hari Santri Nasional atau HSN oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10).
Aksi sejumlah anggota Banser membakar bendera mirip itu kemudian viral di media sosial, Senin (22/10).
Dalam video berdurasi 02.05 menit yang diterima CNNIndonesia.com dan tersebar di laman Youtube, pembakaran dilakukan oleh belasan anggota Banser seraya menyanyikan mars NU.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas telah mengonfirmasi peristiwa itu. Katanya, benar bahwa peristiwa itu terjadi di Garut.
Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Barat, Johan Jouhar Anwari, kepada CNNIndonesia.com, menceritakan awal mula peristiwa itu. Keterangan Johan itu, berdasarkan informasi yang diperolehnya setelah berkomunikasi dengan pengurus Ansor Garut dan pengurus Ansor Jawa Barat lainnya, Senin (22/10) malam.
Kata Johan, pembakaran itu tidak mungkin terjadi bila tidak ada sebabnya. Johan mengatakan pembakaran itu dipicu oleh ulah seseorang yang membawa bendera HTI.
Kata dia, tidak mungkin anggota Banser membakar bendera kalimat tauhid.
"Ansor itu NU, Banser itu NU, lahir di NU tidak mungkin membakar kalimat tauhid," kata Johan saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Kata dia, awalnya, sebelum perayaan HSN ke-3 digelar, seluruh santri dari seluruh Ormas yang ada di wilayah Kecamatan Limbangan, Garut meneken tanda tangan perjanjian untuk melaksanakan perayaan HSN damai.
Mereka sepakat agar jangan mengibarkan bendera selain Merah Putih. Kemudian seluruh Ormas meneken perjanjian itu.
Kemudian pas hari-H perayaan HSN di lapangan Kecamatan Limbangan awalnya berjalan lancar. Di lokasi, anggota Banser sedang apel pelaksanaan HSN.
"Tiba-tiba ada seorang membawa ransel dan mengeluarkan bendera HTI sambil berkoar-koar khilafah. Wajar bila kemudian anggota Banser emosi, karena sudah ada kesepakatan sebelumnya," kata Johan.
Sejumlah anggota Banser lalu membakar bendera HTI itu. "Itu yang memicu pembakaran," katanya.
Peserta HSN asal Cibatu itu kemudian diamankan oleh pihak yang berwajib untuk menjaga kelancaran acara.
"Orang itu tidak dipukuli, tidak diapa-apakan, langsung diamankan," katanya.
Tapi, kemudian massa Banser membakar bendera itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Kata Johan, setelah kejadian tersebut tiga orang anggota Banser ditangkap polisi dan telah dimintai keterangan oleh polisi.
"Kami memberikan pendampingan kepada tiga orang itu, yang mendampingi dari LBH Ansor," kata Johan.
Ketiga orang tersebut, kata Johan juga telah membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kantor polisi.
"Yang menangani Mabse Polri, tapi di-BAP di Garut," katanya.
sumur
bagaimana kampreter sdh jelas, siapa yg mancing duluan???
coba lihat gambarx, ada tulisan HTI???
sudahlah kampreter gak usah maksa,

mending cari berita yg lain aja, masa otak loe saramelulu

toh jelas2 HTI itu organisasi terlarang

1
3.8K
Kutip
76
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan