Selamat malam semuanya, selamat beraktifitas.
Di malam – malam yang gelap ini idzinkan tante beropini tentang sesuatu yang terjadi di Negara ini.
 
Tapi sebelum obrolan ini di mulai marilah kita menyeduh segelas kopi torabika agar tidak terlalu tegang untuk membahas thread santai ini, sekaligus menenangkan urat - urat syaraf setelah seharian bekerja.
 
Kalo ngomongin Negara ya, tante siih kurang jago - jago amat. Maklum cuman lulusan Sajrana Ekonomi. Biarin salah nulis, karna tante gak bisa nulis “sarjana”.
 
Okey kembali ke masalah Negara, ketika tante menonton berita di metro tipu yang sedang membahas masalah Ekonomi Monoter. Kok rasanya ada keganjilan - keganjilan yang rasanya gimana gitu.
 
Entah karna ini berita pro terhadap pemerintah atao karna ingin menghipnotis masyarakat, supaya rakyat tidak panik tidak gelisah dan tidak takut mengenai isu - isu tentang krisis ekonomi Global akibat kebijakan yang di gagas President Donal Duck terhadap kenaikan pajak atas barang dagang turki.
 
Imbasnya mata uang turki mengalami pelemahan, dan juga berdampak terhadap penurunan harga saham di IMF , dan juga Negara - Negara lain mulai terlihat terkena imbasnya dan Bla – Bla – bla . . .
 
Tante ga lagi ngbahas masalah ini, tante coba pokus untuk membahas apa yang sedang tante pikirkan untuk masa depan negri ini.
 
Lansung aja, tante ga suka bertele – tele.
 
Indonesia. 200 juta jiwa, ratusan pulau – pulau, dan kekayaan alam yang melimpah ruah,
Di sebut negri yang kaya raya di masa lampau, sehingga menjadi salah satu tujuan VOC dan rela berlayar berbulan – bulan lamanya hanya untuk mencari rempah – rempah.
 
Banyak yang bilang negri kita ini sebetulnya kaya,
Mulai dari lagu – lagu dan juga berita – berita yang tante dengar sedari kecil.
 
Okey, sebelum kita lanjut ke pembahasan yang berikutnya, kita harus sama - sama sepakat kalo negri kita memang dasarnya kaya,
Kita harus sepakat karna akan ga nyambung thread ini jika kita belum sepakat.
 
Anggaplah kita semua sudah sepakat,
 
Nah, tahapan - tahapan awal untuk mewujudkan negri negri ini menjadi negri yang maju sudah tante susun dari jauh - jauh hari, memang terdengar agak extreme, memang ya memang.
 
 namun mau jika kita di hadapkan dengan dua pilihan, yang satu menghasruskan kita hidup keras namum berkecukupan, atau hidup santai dan bermalas malasan tapi serba susah.
 
Tante bukan bermaksud untuk menakut nakuti kalian dengan isu - isu kebangkrutan Negara - negara   di eropa sana seperti Venezuela, Argentina, Yunani, Di afrika Zimbabwe dll.
 
Namun untuk memnimalisasi ketergantungan Negara kita terhadap Negara  Negara Lain, adalah hal yang patut di Pikirakan,
 
Tante tidak ngomongin soal - soal kebijakan fisikal, Monoter, suku bunga Dll.
 
Tante mencoba untuk mendeskripsikan realitas dengan bahasa yang santay, ( karena judul thread ini adalah thread panjang).
 





Jadi gini anak - anak  :
pendapatan terbesar Negara kita itu di dapat dari pajak tok, ,
satu satunya pendapatan negra yang di pake buat menggaji pns, pak tukang siram kebon taman kota, kuli - kuli bangunan Pemerintah itu di dapat dari pajak.
 
Jadi ketika kalian kena tilang sama pak polishit jangan pernah mau dengan tawarin “mau di bantu enggak” . bilangin aja gini, “sogok menyogok itu bukan kebiasaan ku”.
 
Tante selau membayar denda 70rb kenegara daripada “di bantu” sama polishit 50rb. Rugi sih 20 selisihnya, namun tante sadar. Denda yang tante bayarkan itu adalah untuk kepentigan nanti di kemudian hari.
 
Kalo ngomongin pendapatan negra sih ga afdol kalo enggak mencantumkan data palid dari pemerintah.
Nih tante kasih.
 




 
Bisa gak bacanya. Rp1.737.629.377.095.000,00 (satu kuadriliun tujuh ratus tiga puluh tujuh triliun enam ratus dua puluh sembilan miliar tiga ratus tujuh puluh tujuh juta sembilan puluh lima ribu rupiah),
 
Kalo mau tau di mana downloadnya cari aja di google : rru apbn 2017.pdf
 
Nah ini tante mau Tanya, apakah Negara lain juga punya file pdf tentang pendapatan negaranya.
 
Kalo temen - teman tau silahkan share di thread ini. Biar kita bahas dengan santai sambil menikmati kopi yah !
 
OKEY lanjut ke pendapatan Negara ya, di situ tercantum kalo penghasilan terbesar Negara kita itu adalah dari sector pajak !
 
Dan apakah kita sadar, kemana hasil pertanian kita, kemana hasil tambak kita, kemana hasil perkebunan kita. Jika semua balik lagi ke dalam sebuah opini “kan itu sudah termasuk pajak hasil bumi”, “petani bayar pajak penghasilan setiap panen”.
 
Tante sedang tidak membahas itu.
 
Sumatra, itu penghasil karet terbesar se asia tenggara. Kalimantan penghasil terbesar kelapa sawit se asia tenggara.
Sudah -sudah. .  tante cuman membahas sampe sini aja, Setelahnya temen - temen bisa mencari data falid sebenarnya, apakah di yang sedang terjadi di sini.
 

 
Bangsa kita punya PT. Pertani BUMN !
Kita juga punya PT . Perkebunan Nusantara (PTPN1, 2,3 ,4 , 5, 6, 7, 8, 9 dst semuanya BUMN)
Sector perikanan juga punya.
 
Tapi apakah itu semua berdampak pada perekonomian kita,
 
Jawabanya : iya, tapi skalanya sangat kecil. Dan tidak berarti di masyarakat.
 
Beras saja kita masih beli dari Filipina, kedelai saja kita masih beli dari Amerika.
Bangsa kita itu sebetulnya kaya, namun ada yang tidak beres dengan bangsa kita.
 
Tante gak mau di bilang kecbong ataupun kampret,
 
Karna tantemah orangnya realistis,
 
Di era jongkongkwi pemerintah sedang mengenjot - gonjotkan pembangunan jalan tol, trus ada yang protes “kenapa kok yang di bangun jalan tol, masyarakat itu butuh kesehatan, pekerjaan, bla , bla , bla” tapi cobalah adik –adik mahasiswa berpikir.
 
Kesehatan, pendidikan, dan industri itu berjalan seiringan dengan insfatruktur yang memadai.
 
Tante bukan kebecong, tapi coba kalo adik - adik kuliah itu ya mbok belajar, jangan main Mobile Leagen saat Dosen sedang berbicara tentang PerEkonomian.
 
Induk dari semua pembangunan itu adalah, pembangunan Jalan.
Kalo jalanan lancar, distrbusi juga lancar, kalo distribusi lancar berarti pasar juga lancar (permintaan dan penawaran stabil).
 
Kalo semua lancar pertumbuhan ekonomi juga bisa berjalan, gitu loh.
 
Trus apakah kebijakan pemerintah selalu benar ?
 
Yeah ! di sini tante mulai kontra dengan arah Negara ini,
 
Balik lagi kejudul paragraf ini, “Sektor Sumber Daya”.
Sebernya lebih dari cukup untuk bangsa ini mencukupi kebutuhan dalam negrinya dengan hasil pertanianya sendiri.
 
Lagi - lagi di sini ada tikus yang bermain di dalam lumbung padi,
 
Jadi kalo pemerintah di Tanya kenapa kita inmpor beras ????
Kata pemerintah “persediaan padi kita tidak mencukupi kebutuhan pasar, karna stiap hari kita butuh 1 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pasar sedangkan beras dari desa - desa hanya dapat 2,5 juta ton cumin cukup untuk 2 hari”
 
Memang masuk akal, (untuk menutupi kebobrokan birokrasi  pemerintahan). Karna dalam konsep ekonomi, apabila stock barang sedikit sedangkan permintaan naik, maka harga akan naik.
 
Namun tante tidaklah sebodoh itu,
Bulog menerima selisih vee dari para pengusaha importir - importir yang selama ini tidak pernah di bahas oleh media.
 
Di desa - desa setiap panen, jika per 3 bulan satu keluarga dapat 1 ton per satu hektar. (minimum panen jika hasil jelek) tinggal di kalikan saja berapa jumlah ketersediaan beras di negri ini.
 
Jangan lupa, petani di Sumatra itu masih banyak jumblahnya.
 
Tante gak punya data dari hasil panen padi di seluruh Indonesia, jadi tante hanya menerka - nerka
 
Pasti ada kejahatan besar di balik semua ini.
 
Hanya saja belum terkuak ke publik,
Tapi nanti, pasti kejahatan dan penindasan akan terungkap.
 
Di suatu saat nanti, Pasti ! .
 
Namun yang tante sesalkan adalah,
Untuk mengungkap kejahatan yang besar butuh jiwa pahlawan yang besar.
 
Bukan seorang pemimpin yang ujung - ujungnya cuman berbicara tentang pembangunan tentang meciptakan lapangan kerja, tentang kesehatan.
 
Namun lebih dari itu semua.
 
Kita butuh pahlawan yang dapat membangunkan rakyat dari kejamnya kebodohan, dan dari pembukaman orang - orang yang di tindas.
 



Menciptakan rancangan perencanaan langkah - langkah untuk menciptakan dunia baru
 
Setiap langkah adalah pijakan bagi seorang pahlawan, sebaimana sebuah pondasi sebuah bangunan yang besar.
 
Jika pondasinya kuat dan di bangun dengan memperhitungkan bentuk bangunan yang akan di bangun, maka tentunya sebuah bangunan akan berdiri kokoh.
 
Begitu juga tante telah memperhitungkan, pondasi yang pas untuk menciptakan dunia baru yang penuh dengan kedamaian
 
-         Pemangkasan Bobroknya Birokasi pemerintahan
-         Peningkatan mutu Layanan publik
-         Penguatan sektor Pertanian bumn
-         Penguatan sektor Perikanan bumn
-         Pemberdayaan ukm
-         Selesaikan pembangunan
-         Membat  aturan tayangan terhadap Media
 
 
Setiap step tante bahas adalah sebuah kesalahan yang perlu di benahi,
 
Kita berkaca kepada kenyataan yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Karna seringkali teory itu berbeda dengan keadaan real.