anus.buswedanAvatar border
TS
anus.buswedan
Satu Tahun Jokowi Lebih Baik Dibandingkan Anies dalam Memimpin Jakarta
16 Oktober 2018 tepat satu tahun Anies Baswedan memimpin ibu kota.

Kurang elok memang menilai kinerja dirinya yang baru setahun seperti lima tahun masa jabatannya. Sudah barang tentu masih banyak kekurangan daripada kelebihan.

Namun, masyarakat Jakarta khususnya tidak mau tahu baru setahun, dua tahun, atau berapa tahun, karena yang terpenting bagi mereka adalah bukti dari janji-janji Anies, serta program yang mengutamakan masyarakat.

Baca Juga:
2019 Jokowi Janjikan 1000 BLK Di Pondok Pesantren
Mandirikan Ekonomi Santri, Jokowi Bangun Program Bank Wakaf Mikro Dan Balai Latihan Kerja Ponpes
Beri Kuis Pada Santri, Jokowi: Hadiahnya Rahasia, Nanti Saya Kirim

Jika dibandingkan gubernur sebelumnya, yakni Joko Widodo (Jokowi) pasti memiliki perbedaan.

Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menilai Jokowi lebih baik, hal tersebut lantaran berhasil merevitalisasi Taman Waduk Pluit yang selama puluhan tahun tidak tersentuh dan Taman Waduk Ria-Rio.

Kemudian setahun Jokowi sudah dapat memindahkan ribuan warga ke Rusunawa yang sebelumnya banyak terbengkalai. Ada juga groundbreaking MRT yang tertunda puluhan tahun, serta LRT. Namun khusus LRT dibatalkan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dan yang paling berpengaruh adalah, Jokowi dalam setahun sudah berhasil melakukan percepatan penambahan 3 koridor baru bus TransJakarta, sedangkan Fauzi Bowo baru 5 koridor dari target 15 koridor utama sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) DKI Jakarta.

"Bagaimana juga penilaian masyarakat terhadap kinerja gubernur dilihat dari fisik yang terbangun dan dapat dirasakan langsung oleh warga," kata Nirwono saat dihubungi AKURAT.CO.

Sementara Anies menurut Salah satu pengajar Universitas Trisakti tersebut baru bisa diukur dengan pembangunan trotoar Jalan Sudirman-MH Thamrin, itupun sejatinya hanya meneruskan program gubernur sebelumnya yakni Ahok, dan kebetulan dalam rangka menyambut Asian Games 2018.

"Sementara Anies baru bisa diukur dari pembangunan trotoar Sudirman-Thamrin, itupun terusan dari Ahok. Dan kebetulan juga untuk menyambut Asian Games, serta Skybridge yang masih dalam tahap pembangunan," ujarnya.

Masih banyak program Anies yang belum jelas, menurut Nirwono, yang paling populer adalah hunian DP 0 Rupiah yang masih berubah-ubah dan masih menyisakan pertanyaan. Misal, persyaratan calon peminat program ternyata bukan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Selain itu juga, kejelasan bantuan DP tidak bisa dari APBD, sebagai pinjaman tetap harus dicicil pengembaliannya dengan skema cicilan bunga sebesar 2,5%-5% selama maksimal 20 tahun, sedangkan jabatan gubernur hanya 5 tahun dan tidak ada jaminan ganti gubernur program akan berlanjut.

Permasalahan lain adalah saat ini akan memasuki musim penghujan. Nirwono menilai, tidak banyak yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi banjir yang mengancam Ibu Kota.

Perbedaan pemahaman perihal normalisasi atau naturalisasi Sungai membuat pemerintah pusat (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane) tidak menganggarkan penataan Sungai setidaknya sampai dengan 2019.

Sementara itu, bukannya merelokasi warga bantaran sungai, Anies menggusur 91 titik yang tidak berkaitan dengan penanganan banjir. Program revitalisasi situ, danau, waduk juga melambat.

Sementara masih ada 44 Waduk dan 14 sungai yang menunggu untuk segera direvitalisasi seperti, Taman Waduk Pluit, atau Taman Waduk Ria Rio, hal itu di luar rencana pembangunan 20 Waduk baru.

Keadaan semakin terlihat parah ketika Sandiaga Uno mundur dari kursi wakil gubernur untuk bertanding di pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.

Keberlanjutan program unggulan yang identik dengan Sandi diliputi ketidakpastian.

"OK OCE yang diharapkan membuka lapangan kerja baru dengan target 200 ribu atau 40 ribu per tahun, progres realisasi Kartu Pangan Jakarta, program revitalisasi pasar-pasar tradisional, program pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil, penataan PKL atau istilah Sandi Pengusaha Kecil Mandiri (PKM) jadi tidak jelas," beber Nirwono.

Masih banyak program-program yang tidak jelas selama satu tahun Anies menjabat. Oleh karenanya, banyak kalangan termasuk Nirwono berharap, ke depan Anies dapat mewujudkan seluruh programnya dengan jelas dan lebih mengutamakan masyarakat kecil atau miskin.

Bisa dikatakan, Anies kalah sukses dibandingkan Jokowi dalam memimpin Jakarta dalam kurun waktu satu tahun. Karena masih memiliki segudang pekerjaan rumah untuk segera merealisasikan janji kampanyenya, seperti program Taman maju bersama, Pengembangan Pendidikan Kejuruaan, reformasi birokrasi, Pembangunan Mandiri Kepulauan Seribu.

Selain itu ada juga tugas menanti yang harus direalisasi Anies, yakni soal kota hijau dan kota aman, revitalisasi pusat pengembangan kebudayaan, festival seni dan olahraga, peningkatan kualitas pelayanan air bersih dan kesehatan, serta membangun pusat wisata dan tempat bersejarah. Tugas masih panjang![]

[url]https://akuraS E N S O Rnews/id-357238-read-satu-tahun-jokowi-lebih-baik-dibandingkan-anies-dalam-memimpin-jakarta-ini-buktinya[/url]

Heran napa gk ada yg demo si anus bazingan nih
0
3.6K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan