albetbengalAvatar border
TS
albetbengal
Ganti Gubernur KBT Jadi Sarang Sampah

NASIB Kanal Banjir Timur (KBT) di kawasan Kelurahan Duren Sawit hingga Pondok Kopi, Jakarta Timur, kini memprihatinkan. Kanal yang dulu bersih dan berair jernih, kini dipenuhi dengan sampah yang menguarkan bau menusuk.

"Zamannya Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017), airnya jernih, enggak ada sampah sama sekali. Sekarang jorok, sangat jorok," ungkap Saodah, pedangang kaki lima saat ditemui di lokasi kemarin.

Saodah yang juga penduduk asli Kelurahan Duren Sawit tahu persis ihwal KBT, mulai masa-masa pembuatannya hingga sekarang. Di depan matanya, wajah KBT kini berubah 180 derajat. Sampah plastik, styrofoam, gelas plastik, bungkus rokok, hingga bungkus makanan bertebaran di area sungai.

Karena tak bisa terurai, sampah plastik bukan hanya mengendap di air, tapi sudah menciptakan gunungan di pinggiran sungai. Air yang dulunya jernih, kini berubah warna jadi hitam pekat dengan bau yang tidak sedap.

Jalur sepeda yang berada di kanan-kiri KBT, kini juga lebih cenderung digunakan warga sebagai tempat menongkrong. Alhasil, PKL pun menjamur di sana.

Tiap pagi, terutama Minggu pagi, sampah-sampah sisa makanan dan minuman bekas warga menongkrong berserakan di jalur sepeda hingga sungai.

"Dulu, petugas kebersihan rajin membersihkan sampah di sini. Kalau sekarang, itu lihat saja banyak puntung rokok. Itu sampah bekas anak-anak nongkrong," ujar Saodah.

Pudarnya keindahan wajah KBT menjadi keresahan tersendiri bagi warga sekitar. Siapa sangka, KBT yang dulunya bersih dan nyaman dipandang, kini menjadi sarang sampah.

Saodah menceritakan, dulu sering sekali digelar patroli operasi tangkap tangan (OTT) bagi pembuang sampah sembarangan di kawasan Duren Sawit.

"Dulu, sering banget ada OTT. Setiap ada yang buang sampah sembarangan, pasti didenda Rp100 ribu dan disuruh memunguti sampah sepanjang sini, tapi sekarang pengawasannya kadang-kadang," ucapnya.

"Pasukan oranye sekarang malas-malasan kerjanya soalnya enggak diawasi, cuma menyapu sebentar, habis itu pulang," imbuh Jefry, suami Saodah.

Supto, pasukan oranye, sebutan bagi petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), menolak jika disebut malas-malasan dalam bekerja.

Ia menjelaskan, kini sudah ada pembagian kerja di antara petugas PPSU untuk mengurus KBT. Kini, Supto dan kawan-kawan hanya ditugaskan untuk menjaga kebersihan di pinggir sungai, sedangkan kebersihan sungai menjadi tanggung jawab petugas pengeruk.

http://m.mediaindonesia.com/read/det...-sarang-sampah
4
5.7K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan