- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Di tengah kasus Khashoggi, Arab Saudi transfer US$100 juta ke AS


TS
pafor2407
Di tengah kasus Khashoggi, Arab Saudi transfer US$100 juta ke AS
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Negeri Paman Sam menerima transfer sebesar US$100 juta dari Arab Saudi pada Selasa (16/10). Itu merupakan hari yang sama saat Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tiba di Riyadh untuk membahas kasus hilangnya Jamal Khashoggi (60).
Waktu transfer tersebut pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Dan dana tersebut dikaitkan dengan upaya untuk meredam spekulasi bahwa Arab Saudi bertanggung jawab atas hilangnya Khashoggi.
Kementerian Luar Negeri AS membantah adanya hubungan antara transfer dana dan pembicaraan Pompeo dengan para pejabat Arab Saudi soal Khashoggi.
Pada Agustus lalu, Arab Saudi ternyata berjanji akan mengirim dana untuk mendukung operasi militer Amerika Serikat di Suriah. Namun, waktu transfer tidak dipastikan.
"Kami selalu mengharapkan kontribusi akan diselesaikan dalam musim gugur," ungkap Brett McGurk, utusan Kementerian Luar Negeri AS untuk koalisi internasional anti-ISIS dalam sebuah pernyataan. "Transfer dana spesifik telah lama dalam proses dan tidak ada hubungannya dengan hal lain atau kunjungan Menlu Pompeo."
Arab Saudi, sebuah monarki kaya minyak dan sekutu setia AS, telah lama mengandalkan diplomasi ekonomi untuk membujuk para mitranya mendukung tujuan kebijakan luar negerinya.
Para diplomat Barat bahkan menduga bahwa Kerajaan Arab Saudi akan memberi kompensasi kepada Turki karena kesediaan negara itu meluncurkan penyelidikan gabungan atas hilangnya Khashoggi. Bisa jadi itu datang dalam bentuk bantuan utang skala besar, pembelian strategis atau hal lain yang mendorong perekonomian Turki yang tengah kurang sehat.
Kasus hilangnya Khashoggi lambat laun menggerogoti reputasi Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau yang dikenal dengan sapaan MBS. Putra Raja Salman itu memiliki hubungan dekat dengan menantu sekaligus penasihat senior pemerintahan Presiden Donald Trump, Jared Kushner.
Kedekatan keduanya pula dinilai telah menempatkan MBS sebagai pusat kebijakan pemerintah AS di Timur Tengah.
Otoritas Turki mengatakan, Khashoggi dibunuh tidak lama setelah dia mendatangi Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan bagi pernikahannya dengan perempuan asal Turki, Hatice Cengiz.
Khashoggi mengusik ketenangan MBS melalui kritik-kritik yang ditulisnya. Pria berkacamata itu adalah jurnalis terkemuka Arab Saudi dan kolumnis Washington Post.
Tahun lalu, Khashoggi memutuskan mengungsi ke AS karena diberi peringatan untuk berhenti mengkritik kebijakan MBS.
Otoritas Turki meyakini bahwa Khashoggi dibunuh oleh tim agen rahasia Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Harian the New York Times melaporkan bahwa lima tersangka pembunuhan Khashoggi memiliki keterkaitan dengan MBS. Mereka adalah Maher Abdulaziz Mutreb, Abdulaziz Mohammed al-Hawsawi, Thaar Ghaleb al-Harbi, Muhammed Saad Alzahrani, dan Salah al-Tubaigy.
Posisi Trump
Trump pada awalnya merespons kasus hilangnya Khashoggi dengan lantang. Dia menyatakan bahwa Arab Saudi akan dihukum jika terbukti mendalangi perkara ini. Namun, setelah itu Trump memunculkan teori alternatif yang menyebutkan bahwa Khashoggi mungkin saja tewas di tangan 'penjahat keji'.
Presiden AS itu menyanggah dirinya berupaya melindungi Arab Saudi. Dia mengatakan bahwa kebenaran akan terungkap pada akhir pekan ini.
Usai bertatap muka dengan MBS di Riyadh, Menlu Pompeo ditanya oleh wartawan apakah ada rincian yang didapatnya soal Khashoggi. Diplomat AS itu menjawab, "Saya tidak ingin bicara soal fakta, mereka juga. Karena mereka ingin memiliki kesempatan untuk menyelesaikan penyelidikan ini secara menyeluruh."
Ada pun transfer dana dari Arab Saudi ke AS untuk mendukung upaya stabilisasi di Suriah adalah landasan dari strategi Trump 'America First', yang menyerukan negara-negara regional untuk mengambil beban yang lebih besar atas tantangan keamanan, termasuk Suriah.
Para ahli Timur Tengah menduga bahwa waktu transfer, yang terjadi di tengah-tengah kasus Khashoggi, kemungkinan mengirim pesan yang jelas kepada pemerintahan Trump.
"Kemungkinan besar, Arab Saudi ingin Trump tahu bahwa kerja samanya dalam menangani urusan Khashoggi penting bagi monarki Arab Saudi," ungkap Profesor Joshua Landis dari University of Oklahoma. "Sebagian besar janji keuangan kepada AS akan bergantung pada kerja sama ini."
Kedutaan Arab Saudi di Washington tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar atas isu tersebut. (The Straits Times)
Sumber:
https://www.alinea.id/dunia/di-tenga...e-as-b1U7w9e8A


anasabila memberi reputasi
1
1.8K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan