Kaskus

News

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
KPK Jangan Ragu Mencekal James Riady, Gerindra: Jokowi Pasti Mendukung
KPK Jangan Ragu Mencekal James Riady, Gerindra: Jokowi Pasti Mendukung
 October 20, 2018

KPK Jangan Ragu Mencekal James Riady, Gerindra: Jokowi Pasti Mendukung
CEO Lippo Group James Riadi. Foto Achmad Hatim/ NUSANTARAnews


NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketuam Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono, menegaskan bahwa seharusnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memanggil boss besar Lippo Gruop James Riady terkait kasus suap perizinan mega proyek Meikarta.


“KPK Harus panggil big boss Lippo James Riady dalam kasus suap perizinan Proyek Meikarta. KPK harus bergerak cepat apalagi sudah melakukan pengeledahan di tempat James Riady,” tegas Arief kepada redaksi nusantaranews melalui pesan elektroniknya, Jumat (19/10/2018) malam.


Baca Juga:


Arief pun mengingatkan kepada KPK untuk tidak memberikan keistimewaan terhadap kasus Meikarta dengan kasus reklamasi pantai Jakarta. “KPK harus Juga melakukan pencekalan terhadap James Riady,” pinta Arief.

“Sebab sangat di mungkinkan James Riadi bisa meninggalkan Indonesia, karena akan sangat sulit bagi KPK nantinya jika James Riady pergi keluar negeri sebab sangat dimungkin James Riadi Juga memegang Greecard dari negara dimana bisni Lippo beroperasi seperti Hongkong dan Singapore,” imbuhnya.


Menurut dia sangat tidak mungkin kalau para petinggi mega proyek Meikarta yang melakukan suap pada Bupati Kabupaten Bekasi dan para pegawainya tidak diketahui dan atas izin James Riady sebagai owner dari Lippo Group yang mengelola proyek Meikarta.


“Dengan terbongkar ya konspirasi bisnis kotor dalam perizinan lahan proyek Meikarta Lippo maka lahan proyek Meikarta harus dikembalikan terhadap peruntukan lahan awal yang sebenar lahan tersebut tidak diperuntukan hunian,” katanya.
Simak:


“Nah dana setoran DP para konsumen pembeli properti meikarta harus dikembalikan oleh Lippo dengan dibatalkannya proyek properti Meikarta,” katanya lagi. Yang Pasti, sambung Arief, KPK jangan ragu-ragu untuk membongkar kasus Meikarta terutama harus berani melakukan pencekalan terhadap James Riadi.
“KPK tidak boleh segan-segan! Saya jamin Kangmas Joko Widodo Juga akan mendukung langkah KPK,” tandasnya.
https://nusantaranews.co/kpk-jangan-...sti-mendukung/

KPK: Lippo Group Berikan Rp 7 Miliar ke Bupati Bekasi Demi Licinkan Proyek Meikarta
Senin, 15 Oktober 2018 22:44 WIB

KPK Jangan Ragu Mencekal James Riady, Gerindra: Jokowi Pasti Mendukung
Proyek percepatan tersebut sebanyak 14.500 unit apartemen Meikarta ditargetkan akan diserahterimakan pada akhir 2018 hingga Februari 2019. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan operasi tangkap tangan di Kabupaten Bekasi pada Minggu (14/10/2018) kemarin terkait dugaan suap pengurusan perizinan pembangunan Meikarta di Bekasi, Jawa Barat. Wakil Ketua KPK, Laode M Syarief, mengatakan suap yang diduga melibatkan aparat Pemerintahan Kabupaten Bekasi dan swasta ini terkait dengan izin proyek Meikarta seluas 774 hektare.

Meikarta merupakan bagian proyek dari grup usaha tersebut. "Diduga Bupati Bekasi dkk menerima hadiah atau janji dari penguasa terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi. Diduga pemberian terkait izin-izin yang sedang diurus oleh pemilik proyek seluas total 774 hektare ini dibagi ke dalam tiga fase," kata Laode di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).


Laode mengatakan, pemberian dalam perkara ini diduga sebagai bagian dari commitment fee fase proyek pertama dan bukan pemberian yang pertama dari total komitmen Rp 13 miliar melalui sejumlah dinas yaitu Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Damkar, dan DPM-PPT. "Diduga realisasi pemberian sampai saat ini adalah sekitar Rp7 miliar melalui beberapa kepala dinas yaitu pemberian pada bulan April, Mei, dan Juni 2018," kata Laode.


KPK melakukan OTT di Kabupaten Bekasi pada Minggu (14/10/2018) siang hingga dini hari dan berhasil mengamankan 10 orang dari pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi dan swasta. Laode mengatakan informasi kasus ini berasal dari masyarakat sejak satu tahun lalu. Tim penindakan KPK dalam operasi senyap itu menyita uang sekitar Rp 1 miliar dari lokasi sebagai barang bukti dan menyegel beberapa ruang Pemerintah Kabupaten Bekasi.


Selain itu KPK juga melakukan penyegelan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi.
KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dengan 9 orang tersangka. Empat di antaranya diduga sebagai pemberi suap yaitu Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, Konsultan Lippo Group Taryudi dan Fitra Djaja Purnama, dan pegawai Lippo Group Henry Jasmen.

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/15/kpk-lippo-group-berikan-rp-7-miliar-ke-bupati-bekasi-demi-licinkan-proyek-meikarta

Kasus yang hampir mirip ketika KPK menangani dugaan suap Aguan ...
Quote:


---------------------------------

Ketika KPK menangani kasus Aguan yang diduga menyuap Rp 50 miliar kepada sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta terkait pembahasan dan pengesahan Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP) yang ujung-ujungnya bermuara pada perizin an reklamasi  pantai utara Jakarta itu, kelihatannya saat itu KPK seakan-akan 'sakti'  sekali karena bisa memeriksa Aguan. Siapa yangg kenal pak Aguan ini? Tapi ... itulah, ujung-ujungnya kempes jua. 

Makanya ketika ada selentingan bahwa KPK akan memeriksa boss utama Lippo, James Riady, apakah publik masih yakin hal yang berbeda akan ditempuh KPK dalam kasus James Riady kali ini tanpa pandang bulu dalam proses penegakan hukum? Kita lihat sajalah!

emoticon-Big Grin

Diubah oleh naniharyono2018 20-10-2018 12:53
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
0
3.3K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan