- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Supranatural
Salah Kaprah Bendera Hitam Dari Khurasan (Nubuat)


TS
muthmainnah1234
Salah Kaprah Bendera Hitam Dari Khurasan (Nubuat)

Rasulullah bersabda bahwa panji-panji perang (ar-Rayah) Imam Mahdi berwarna hitam dan cara mereka membunuh musuhnya belum pernah dicontohkan oleh kaum manapun sebelumnya. Panji perang Rasulullah berwarna hitam dan bentuknya bendera. Kemudian, penulisan kalimat tauhid di atas bendera berwarna hitam pertama kali dilakukan oleh golongan Khawarij bernama Urwah yang menyerukan jargon “Tiada hukum kecuali hukum Allah”lalu dia memerangi salah satu Khulafaur Rasyidin yaitu Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu.
Fakta-fakta sejarah di atas dengan tegas mematahkan ideologi menyimpang pasukan bendera hitam yang diatributkan kepada Imam Mahdi dan telah mengakar begitu dalam di sanubari umat muslim secara umum, baik di golongan para ustadz dan di golongan para awam. Padahal apa yang mereka percayai itu hanya salah persepsi akibat mis-translasi (kesalahan penerjemah) oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sunan Ibnu Majah 4084
Artinya: Telah diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah bersabda: “Akan berperang tiga orang di sisi pembendaharaanmu (Ka’bah). Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian TERBIT (lafaz Arabnya: tathlu‘u) panji-panji hitam dari sebelahnya timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dilakukan oleh kaum sebelummu”, kemudian dikatakan bahwa Tsauban berkata: “Kemudian beliau menyebutkan sesuatu yang tidak aku hafal lalu bersabda:” “Maka jika kamu melihatnya, berbai‘atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah al-Mahdi.”
Tathlu‘u bermakna “terbit” layaknya matahari dan bulan yang terbit tinggi di angkasa tanpa penyangga apa-apa tidak seperti bendera yang perlu tiang dan bambu untuk membawanya. Perhatikan Surat al-Kahfi ayat 90 dan lantunan Nasyid Kaum Anshar berikut ini:
Q.S. al-Kahfi a. 90: حَتىٰ إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَىٰ قَوْمٍ لمْ نَجْعَل لهُم من دُونِهَا سِتْرًا
Artinya: “Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari didapatinya (matahari itu) TERBIT di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu.”
Dan apabila sisipan (ت) kita buang lalu kita ambil kata dasarnya (طلع) maka artinya pun tetap sejalan. Iaitu seperti syair pertama Nasyid Kaum Anshar saat menyambut Rasulullah di Madinah:
طلع البدر علينا (Thala‘al Badru ‘Alayna)
Artinya: “Wahai bulan purnama yang TERBIT kepada kita,”
Sesuai tradisi, ar-Rayah (panji-panji perang) menjadi penanda bahwa satu pihak sudah siap sedia untuk berperang dengan pihak yang satu lagi. Dan ar-Rayah ini akan dihantar kepada pemimpin pasukan yaitu Imam Mahdi sendiri. Ar-Rayah adalah kata benda bukan kata ganti orang, dan sesuai hadis, mereka ini yang akan berperang untuk Imam Mahdi. Ar-Rayah dan tathlu‘u bermakna mereka adalah senjata perang udara terkuat di zamannya yang bisa dikendarai untuk dihantar kepada Imam Mahdi.
Itu sebabnya kenapa bendera-bendera hitam yang dibawa oleh kelompok teroris bernama ISIS itu hanyalah sekedar karikatur murahan yang hina dina yang tiada akan pernah lelah untuk meludahi saya, anda dan setiap orang beriman lainnya dengan semua tipu daya mereka.

Contoh pada gambar di atas ini. Tidak saja sang penulis memberi ilustrasi pasukan berkuda yang membawa bendera ISIS sebagai pembela Imam Mahdi namun juga ia mengganti lafaz “ar-Raayaatus Suud” (panji-panji perang hitam) menjadi “Ashabu Raayaati Suud” (kawanan panji hitam) sehingga timbul pemahaman keliru bahwa panji hitam itu adalah sekelompok pemuda pemegang bendera. Inilah yang kita kenal dengan majaz personifikasi di dalam ilmu sajak dan syair namun ingat Rasulullah bukanlah penyair:
Surat Yasin a. 69: “(Nabi Muhammad bukanlah penyair) dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya, dan kepandaian bersyair itu pula tidak sesuai baginya. Yang Kami wahyukan kepadanya itu tidak lain melainkan nasihat pengajaran dan Kitab Suci yang memberi penerangan.”
Surat al-Baqarah, a. 159: “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayah, sesudah Kami menerangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.”
Panji-panji hitam Imam Mahdi belum ada contohnya di zaman Rasulullah ataupun di zaman-zaman sebelum kemunculannya. Karena itu Rasulullah bersabda di dalam hadis: “fayaqtuluunakum qatlalam yuqtalahu qawm” (yang artinya: maka mereka membunuhmu dengan suatu cara yang belum pernah dilakukan oleh kaum manapun sebelummu).
Hal ini membuktikan bahwa panji perang Imam Mahdi bukan bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid namun berupa senjata militer udara offensive terkuat milik badan militer suatu negeri yang akan terbit di angkasa dan dihantarkan kepada Imam Mahdi di masa kemunculannya.
Terlebih lagi Allah telah menjanjikan kepada kita melalui sabda Rasulullah bahwa Imam Mahdi nanti akan membawa kenikmatan, kekayaan dan kemajuan pesat yang belum pernah dirasakan oleh umat muslim manapun sebelumnya. Harta benda Donald Trump, George Soros ataupun Anthony Salim tidak akan sebanding dengan harta kekayaan yang akan dimiliki oleh Imam Mahdi nantinya. Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah amat mudah.
Harta kekayaan Imam Mahdi akan berlimpah ruah sehingga ia bisa memberi makan orang miskin dimana saja mereka berada tanpa menghitungnya. Lalu apakah orang-orang berilmu di antara kita berkata bahwa kita akan kembali ke zaman unta dan batu di masa Imam Mahdi nanti? Sihir apakah yang mengenai mereka?
Sunan Ibnu Majah 4073: Rasulullah bersabda: “Akan ada pada umatku al-Mahdi, apabila dipendekkan masanya maka menjadi tujuh (tahun), jika tidak maka menjadi sembilan (tahun). Lantas umatku akan mendapat kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya (belum ada permisalannya). Akan diberikan makanannya, maka janganlah kalian menyimpannya sedikitpun. Dan harta benda pada hari itu begitu melimpah, lalu seorang laki-laki akan berdiri sambil berkata: “Wahai Mahdi, berilah aku!” Ia akan menjawab: “Ambillah.”.”
Walau derajat hadis di atas adalah dha‘if namun ia diperkuat oleh hadis berikut yang berderajat sahih, yaitu:
Sahih Muslim 2913: Abu Nadra meriwayatkan: Kami tengah bersama dengan Jabir bin Abdullah ketika dia berkata bahwa mungkin saja akan terjadi bahwa penduduk Iraq tidak lagi mengirim Qafiz dan Dirham mereka (takaran makanan dan uang). Kami bertanya: “Siapa yang bertanggung jawab atas perkara tersebut?” Dia berkata: “Orang-orang Ajam (bukan Arab) akan menahannya.” Dia lalu berkata lagi: “Ada kemungkinan bahwa penduduk Suriah tidak lagi mengirim Dinar dan Mudd mereka.” Kami bertanya: “Siapa yang bertanggung jawab atas perkara tersebut?” Dia berkata bahwa penahanan tersebut dilakukan oleh Rum. Dia (Jabir bin Abdullah) diam selama beberapa saat lalu menyampaikan bahwa Rasulullah saw. telah bersabda bahwa “Akan ada seorang Khalifah di penghujung usia umatku yang akan memberi banyak harta kepada orang-orang tanpa menghitungnya.” Aku berkata kepada Abu Nadra dan Abu al-A‘la: “Maksudmu Umar bin Abdul Aziz?” mereka berkata: “Bukan (tapi Imam Mahdi).”

Source: Blogspot
Polling
0 suara
Apakah agan tau soal Muhammad Qasim bin Abdul Karim dari Pakistan?
Diubah oleh muthmainnah1234 19-10-2018 18:35
0
5K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan