Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

teragamingAvatar border
TS
teragaming
[ Cerber ] It's Our Love




Sinopsis : Menceritakan tentang seorang wanita yang selalu duduk di kursi roda karena dalam masa pemulihan akibat koma selama tiga tahun lamanya, dan seorang laki laki yang jatuh cinta kepada wanita tersebut bernama Bumantara Deva yang memiliki darah setengah darah Indonesia dan setengahnya lagi jepang, cinta pandangan pertama saat pertama kali upacara penerimaan siswa dan siswi baru wanita tersebut bernama Harada Aoi.

Prolog :

Aku baru saja menyadari saat baru pertama kali saat penyambutan siswa dan siswi baru tahun pertama akademi management dan bisnis, di antara orang orang itu aku melihat seorang perempuan yang duduk di atas kursi roda, ia memiliki aura yang berebeda dari orang orang yang ada di sekitarnya.

Disini tidak ada seorangpun yang aku kenal bahkan teman waktu di sekolah dasar dan smp ku, saat jam bebas aku berjalan berkeliling sekolah yang di pandu oleh kaka kelas yang sudah siap mengantar kami untuk mengenalkan lingkungan sekolah, aku melihat wanita itu lagi dan ia terlihat kesulitan.

" Senior maaf, aku harus membantu teman ku "

" Silahkan "

Untung saja tidak sulit dalam meminta ijin, aku menghampiri wanita tadi dan meraih gagang kursi rodanya dan mendorongnya secara perlahan, wanita tadi terkejut dan menoleh ke belakang.

" Maaf aku bisa sendiri "

" Tidak apa, aku lihat kamu ke sulitan untuk mengikuti mereka "

Wanita tadi pun terdiam dan ia menundukan kepalanya, aku sangat malu tapi aku ingin membantunya, beberapa orang melihat aku yang mendorong kursi roda.

" Nama ku Harada Aoi kamu bisa panggil aku dengan sebutan Aoi "

tiba tiba Aoi memperkenalkan diri dan aku menghentikan langkah ku

" Aku Bumantara Deva panggil saja Deva "

" Eh, kita ke tinggalan "

Aoi memberitahukan ku, dan aku pun langsung mendorong kursi rodanya lagi, suasana setelah perkenalan ini sangatlah canggung, aku menikmati pemandangan yang kami lewati sekolah ini penuh dengan pepohonan rasanya sangat nyaman, di waktu bersamaan Aoi tersenyum lebar melihat pemandangan yang ada di sebelah kiri kami.

" Kamu bukan orang jepang ya ? " Aoi membuka percakapan

" Ah iya, Ayah ku orang indonesia dan ibu ku orang jepang saat ini ayah ku bekerja di Tokyo "

" Lalu kenapa kamu tidak sekolah di Tokyo ? "

" Hanya ingin mencoba jauh dari orang tua, jadi aku meminta kepada orang tua ku untuk bersekolah di Kyoto dan bertemu dengan mu teman pertama ku "

" Kamu juga teman pertama ku "

Penjelasan dari senior tidak begitu terdengar oleh kami, kami berdua seolah olah membuat dunia kami sendiri di luar dunia mereka, kami banyak berbicara tentang diri kami masing masing. Setelah acara perkenalan lingkungan sekolah selesai kami mengucapkan terimakasih dan di persilahkan pulang karena esok hari adalah hari pertama kami bersekolah di Akademi Sakura.

" Aoi aku antar sampai rumah gimana ? " tawar ku

" Rumah ku cukup dekat dari sini, jadi aku bisa sendirian " Aoi

" tidak baik pulang sendirian aku akan mengantarkan kamu "

" Apa kamu tidak ada kesibukan ? "

" Tidak ada, lagi pula aku tidak memiliki teman disini kecuali Aoi " 

" Terimakasih "

" Tidak perlu berterimakasih, ini kewajiban ku "

Aoi menerima diri ku untuk mengantarkan dirinya hingga sampai ke rumah.

" Kamu sungguh baik "

" Jangan memuji ku "

Aku tertawa begitu juga Aoi, baru aku sadari saat Aoi terus memandu jalan ke rumahnya jln ini sama dengan arah aku pulang. 

" Bisa tolong berhenti disini sebentar ? " 

" Iya " balas ku singkat

Kami berada di sebuah jebantan panjang dibawahnya terdapat sungai yang dangkal sangat jernih dan penuh akan ikan Koi, kami pun berhenti atas permintan Aoi.

" Tempat ini adalah tempat bisa yang sering aku kunjungi dari sd hingga sekarang "

Tanpa aku sadari aku terhipnotis dengan pemandangan dan suasana ini, tempat ini sepertinya sangat jarang di lalui orang orang. Aku tesedar akan sesuatu hal dimana Aoi bergerak dan mencoba bangkit, aku pun segera menginjak pengunci kursi roda, saat ingin aku tolong Aoi menolak sambil tersenyum, ia pun berdiri. Aoi dapat berdiri sambil berpegagan dengan sisi jembatan yang terbuat dari bahan semen yang sangat kuat. 

" Kamu tau Deva, aku memiliki janji "

" Janji ? "

" Janji yang tidak dapat aku penuhi untuk saat ini tapi aku berniat memberitahu mu "

Aku sungguh tidak mengerti apa yang di maksud oleh Aoi, dan ia tersenyum kepada ku, dan kembali melihat ke langit biru cerah. Dari tatapan matanya saat memandangi langit itu entah kenapa jantung ku berdetak dengan kencang. 

" Aoi " panggil ku

Ia pun menoleh dan tersenyum kepada ku, tiba tiba saja angin berhembus kencang dari belakang Aoi, dengan sekuat tenaga ia bertahan. Entah kenapa aku tidak dapat mengatakan apa yang ingin aku sampaikan kepadanya.

" Aku mengerti "

Tiba tiba Aoi seperti mengerti apa yang ingin aku katakan, dan ia pun kembali ke kursi rodanya, aku membuka kembali kunci dari roda kursi roda tersebut dan aku mulai mendorongnya dengan perlahan. 

" Berikan tas mu ke aku " pinta Aoi

" Tidak apa "

" Setidaknya aku dapat mengurangi beban berat mu "

" Aku ini kuat "

" Kalo gak mau ngasih aku tidak akan mau lagi di antar pulang sama kamu "

" Andai aku berikan ke kamu apa kamu mau aku selalu mengantar mu ke rumah setiap harinya, dan setiap waktu saat kamu ingin keluar rumah ? "

Celaka aku mengatakan yang harusnya aku tidak katakan, karena itu terdengar seperti laki laki yang sangat agresive yang memiliki motive tersembunyi.

" Iya tapi kamu harus janji akan terus mengatar ku "

Ia merespon dengan cepat, jawaban yang sangat ingin aku dengar. Aku sangat bahagia dari lubuk hati ku paling dalam, sekarang aku benar benar jatuh cinta kepadanya, Aku pun memberikan tas ku kepadanya, Aoi memegang erat tas milik ku dan miliknya dengan cara memeluk kedua tas tersebut, dan senyumanya terlihat dari sisi wajahnya sedapat yang aku lihat.
Aoi meminta aku menghentikan kursi rodanya dan ternyata rumahnya ada di sebelah rumah ku.

" Ternyata kita tetangga " ujar ku

" Benarkah !? " Aoi menunjukan reaksi yang luar biasa

Saat itu kami tiba tiba saja terdiam dan tertawa bersama. Aoi memerikan tas ku kepada ku.

" Ingat janji kamu "

" Iya aku akan ingat "

" Bisa berikan nomer handphone mu ? "

Kami pun bertukar nomer handphone kami, aku pun memberikan salam dan Aoi pun masuk ke dalam rumahnya. 
Aoi mendengarkan suara Deva berteriak hingga ia merasa malu

" Bodoh, kamu tau yang ingin aku katakan bahwa aku memilih mu "

Di dalam rumah aku bersendar di pintu masuk

" Aku benar benar menginginkan mu "

gumam ku dalam hati

tanpa disadari Aoi di perhatikan kakanya yang sudah kuliah dan ia mengetahui apa yang sebenarnya dengan adik perempuanya ini.

" Aoi " Panggil Harada Yui

Aoi terkejut saat kakanya memanggil namanya

" Eh kak Yui gak kuliah ? " tanya Aoi

" Hari ini aku malas ke kampus, hmm tapi "

" Tapi ? "

" Sepertinya ada sesuatu yang bagus terjadi " tebak Yui

" Aku dapat teman baru " Aoi mencoba menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi

Apa yang dikatakan oleh Aoi benar apa adanya dan ia tidak berbohong sedikit pun Yui mendekati Aoi dan membantu Aoi berdiri, Aoi pun duduk sambil melepas sepatunya. Yui melihat kursi rodanya dan ia pun duduk di samping Aoi.

" Sepertinya teman baru ini sangat special "

Kata kata Yui sungguh mengena dan membuat wajah Aoi tersipu malu

" Apa sih kak " balas Aoi

" Ternyata benar " Yui tertawa kecil

Aoi benar benar malu hingga kupingnya berwarna merah, Yui pun bangkit dan membantu Aoi berdiri lagi, Perlahan Aoi melangkahkan kakinya.

" Kalo gak sanggup jalan lagi bilang ya " Yui

" Aku sanggup kok " Aoi

" berjuang demi teman baru yang special " ledek Yui lagi

" dasar kak Yui "

Aoi pun duduk di kursi sofa yang terletak di ruangan keluarga, Yui mengambilkan alat trapi untuk adiknya. Dengan lembut Yui meletakan benda tersebut di bawah telapak adiknya. Setelah selesai Yui pun mengambil air putih dari lemari es yang tidak jauh dari tempat adiknya berada.

" Yui kaka harap dia laki laki yang baik "

" Iya kak, aku juga berharap seperti itu " balas Aoi

Yui meletakan air es di atas meja di hadapan Aoi, dan duduk di samping adiknya sambil menyalakan televisi.

" Cerita ke kaka siapa namanya ? "

" Apa sih kak " balas Aoi

" Bilang aja gak apa kok "

" Dia tampan "

" terus "

" Terus dia sangat berbeda dari laki laki yang pernah aku temui "

" Bedanya ? "

" Entah kenapa dia berbeda aja "

" Dia bukan orang jepang "

" Eh, apakah dia orang eropa, amerika, atau ? "

" Indonesia "

" Kamu bisa dapatin cowo dari luar neger hebat " Yui merasa iri
Aoi pun tertawa kecil

" Tempat tinggalnya dimana ? " Yui semakin tertarik

" Dekat kok "

" Iya dekatnya seberapa dekat ? "

" Hmm,,, tetangga kita "

" Eh tetangga kita yang baru pindahan !? "

Aoi menganggukan kepalanya. 

 Capter 1


Pagi pagi sekali aku segera memberseskan perlengkapan sekolah ku, membuat bekal makan siang, dan membereskan alat tulis ku sesuai jadwal pelajaran sekolah, aku pun segera keluar dari rumah dan mengunci rumah ku lalu aku berdiri di bawah tiang listrik menunggu Aoi keluar dari rumahnya.

Pintu rumahnya pun terbuka, aku pun memasang wajah tersenyum lebar.

" Hai " Yui

Ternyata wanita yang tidak aku kenal menyapa ku, aku membalas lambaian tangan dari Yui sambil tersenyum, wanita yang aku tunggu belum keluar rumah, Yui meminta ku untuk mendekat ke pagar mereka.

" Tuan putri sebentar lagi siap " Yui menggoda Deva

Dan ia pun masuk lagi ke dalam dan beberapa saat kemudian Aoi datang duduk manis di atas kursi rodanya, dan Yui tersenyum.

" Saya Bumantara Deva salam kenal "

" Aku kakanya Aoi, nama ku Harada Yui "

" Sudah kenalanya nanti kami terlambat kak " Aoi

" Tuan putri sepertinya sudah cemburu di pagi pagi hari ini "

" Enggah ih " Aoi membela diri

Aoi pun meminta tas ku dan aku memberikannya kepadanya, aku memberikan salam kepada kaka perempuan Aoi dan pergi meninggalnya, di jalan Aoi hanya diam saja dan ia menikmati udara pagi. Aku pun mencoba membuka pembicaraan tapi ternyata Aoi duluan.

" Tadi malam kenapa gak kirim massage ke aku ? " tanya Aoi

" Eh itu.. anu "

" Takut ? "

" Emang kamu hantu apa ? "

" Eh! Deva takut dengan hantu ? "

" Gak takut "

Suara tawa dari Aoi pun terdengar, aku ingin sekali mengatakanya bahwa aku menyukainya, tapi sampai sekarang lidah ini sangat kelu rasanya. Kami pun bertemu dengan siswa dan siswa lain di jalan utama, mereka memperhatikan kami berdua beberapa orang tertawa kecil melihat kami. Aku tidak perduli akan apapun tanggapan mereka.

Setibanya di sekolah dan kami melihat kelas tempat kami berada dan syukurlah kami berada di ruangan yang sama. Aoi pun terlihat legah aku pun mendorong kursi tempat Aoi duduk dengan tenang, kami masuk ke gedung sekolah namun ada satu halangan yaitu sebuah tangga, ternyat akelas kami ada di lantai dua.

" Aku rasa aku dapat berdiri untuk menaiki tangga " ujar Aoi

" Tunggu dulu, aku lihat dulu "

Aku naik tangga duluan dan ternyata ada dua tangga, aku pikir Aoi tidak akan bisa naik tangga ini, karena ia akan ke lelahan. Aku pun turun memberitahukan kepada Aoi bahwa tangga ini memiliki dua tangga. Seorang siswa datang menghampiri kami berdua.

" Pagi " sapa siswa tersebut

" pagi " Aku dan Aoi bergantian membalas sapaanya

" Aku kelas 1 ruang 6 apa kalian sama dengan ku ? "

" Iya kami berdua juga 1 ruang 6 " balas ku

" Nama ku Hasegawa Homura, maaf jika nama ku terdengar aneh jadi kalian berdua bisa memanggil ku Hase "

" Kalo begitu, nama ku Harada Aoi panggil saja Aoi " Aoi tersenyum simpul

" Aku Bumantara Deva panggil saja Deva " 

Hase melihat kaki dari Aoi, dan ia juga melihat tangga, Aoi pun bangkit dan berdiri, Aku dengan cepat menggendong Aoi seperti putri raja, aku tau dari suaranya Aoi terkejut, dan wajahnya memerah saat melihat ku, pelan pelan Aoi melingkarkan tanganya di leher ku. Hase yang melihat kejadian tersebut terkesima secara reflek Hase langsung melipat kursi roda dari Aoi.

" Bagaimana jika di lihat yang lainya " tanya Aoi pelan

" Aku tidak perduli "  aku menjawab dengan tegas

Kaki ku mulai melangkah ke anak kaki tangga pertama secara perlahan ke anak tangga selanjutnya, aku merasakan berat tubuh dari Aoi, untung saja aku giat dalam berolah raga jadi tubuh ku selalu bugar. 

" Apakah ini cinta ? "  gumam Hase melihat Deva yang menggendong Aoi

Tiba tiba saja orang orang tersenyum mungkin akan menjadi sebuah legenda pertama kali masuk sekolah seorang laki laki yang menggendong wanita yang ia cintai dalam melewati tangga, Aku tidak sadar terus menggendong Aoi hingga ke depan pintu kelas.

" Deva .... bisa turunkan aku " pinta Aoi pelan

Ternyata kami sudah ada di depan pintu kelas, Hase tadi pun mendekat dan Aoi aku turunkan perlahan dan ia duduk kembali di kursi rodanya. Hase menepuk pundak  ku dan aku melihat ke Hase dimana ia memberikan tanda jempol dengan senyuman entah itu ledekan atau memiliki artian lain.

aku pun membukakan pintu kelas, lalu mendorong kursi roda dengan pelan, di papan tulis terdapat denah kelas yang sudah memiliki nama, ternyata kami berada di belakang, aku duduk paling belakang di depan Aoi ada Hase, dan aku di samping Aoi.

" Tuan putri " panggil Hase ke Aoi

" Tuan Putri ? " Aoi heran

" Iya Aoi itu Tuan Putri dan Deva itu kesatrianya kan " Hase

" Hase, jangan seperti itu " Tegur ku

" Jangan malu malu, kalian ini pacaran kan ? "

mendengar kata kata itu aku dan Aoi saling bertukar pandang dan kami pun memalingkan pandangan dengan cara kami masing masing dengan wajah memerah.

" Oh.... " 

Suara wanita terdengar ternyata ia ada duduk di hadapan ku

" ternyata eh ternyata "

" hi Luna Chan "

" hi playboy Hase " balas Luna

" Jangan panggil aku playboy " Hase

" kamu memang seorang playboy " Luna

" Kalian berteman ? "  tanya Ku

" Tidak " Luna

" Iya " Hase

Luna dan Hase mengatakan secara bersamaan

Tiba tiba Aoi pun tertawa

Kami pun saling berkenalan lagi dengan Fujiwara Luna, ini lah cerita kami bersama orang orang yang baru kami kenal. Walikelas satu ruang enam pun masuk dan mulai meminta satu persatu para siswa dan siswi maju ke depan dalam perkenalan sesuai dengan urutan bangku kami.

Kini giliran ku untuk perkenalan diri yang setelah aku nanti akan di lanjutkan oleh Aoi, mereka bertanya tanya tentang asal negara ku dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku memiliki dua warga negara yaitu jepang dan indonesia, karena ayah ku warga negara indonesia sedangkan ibuku warga negara jepang.

Giliran ku pun selesai 

" kamu populer juga kesatria " ujar Hase saat aku melewati bangkunya

Aoi pun memutar kursi rodanya, dan aku ingin membantu tapi Aoi tidak ingin dengan menggelengkan kepalanya aku pun mengerti, siswa dan siswi yang mengetahui ke adaan tubuh aoi mulai menggeser meja mereka dan Aoi pun lewat.

" Aku Harada Aoi, dari SMP Sakura, sehari hari ku ku habiskan dalam terapi kaki ku di rumah, sambil membaca novel " Aoi mengatakan akan ke adaanya

" Harada memangnya penyakit apa yang kamu derita ? " tanya salah seorang siswa

" Aku pernah koma selama tiga tahun dan ini aku dalam pemulihan " Aoi tersenyum

" Harada punya pacar ? "

" Tidak punya " Aoi tersenyum

" Harada punya yaitu seorang kesatria ! " Hase mengejutkan semua orang

" Aoi itu punya seseorang yang ia sukai " Luna

Luna malah ikut ikutan, aku tidak dapat berkata apa apa, dan Aoi melihat ke arah ku dengan wajah merah, aku yang menyadari hal tersebut jadi ikutan malu. Teman teman di kelas pun bersorak. Untung saja walikelas kami menenangkan mereka semua, Giliran Aoi pun selesai, dan giliran walikelas memperkenalkan diri kepada kami semua.

Aoi pun kembali ke tempat duduknya, dan satu persatu para siswa menggeser meja mereka kembali seperti semula. 

" Sialan dia benar benar seorang putri "

" Putri kelas satu ruang enam yang selalu duduk di singasananya "

Saat jam istrirahat berdering walikelas pun keluar ruangan dan kami memberikan hormat, para siswa dan siswi datang mendekati Aoi, mereka saling berbicara bergantian Hase dan Luna juga turut berada disana sedangkan aku hanya duduk sambil melihat Aoi yang tersenyum lepas aku memperhatikan Aoi sambil tersenyum.

" Hase siapa kesatria yang kamu sebutkan tadi "

tanya salah satu siswi yang mengelilingi Aoi

" Deva " Hase

" Apa benar Luna ? "

" Bahkan kalian tidak melihat seorang kesatria yang menggendong tuan putri saat melewati tangga ? " Luna dengan penuh percaya diri

semua orang melihat ke arah Ku, mereka mulai menanyain kami berdua satu persatu dengan berbagai pertanyaan, entah kenapa aku sangat bersyukur atas kejadian ini kami jadi akrab dengan teman teman di kelas, bel mulai berdering kembali, mereka semua pun meninggalkan kami berdua dan berkumpul, lalu mereka berteriak banzai yang mengejutkan kami berdua.
pemilihan ketua kelas dan perwakilan kelas pun di mulai, mereka pun melakukan penunjukan langsung tanpa melibatkan kami, Hase dan Luna tersenyum kami mengetahui apa yang terjadi, Luna dan Hase pun tidak di pilih, pada istirahat makan siang kami pun menyusun meja makan panjang, aku duduk di samping Aoi.

Aoi ternyata membawa dua buah kotak makan, ia pun memberikan salah satu kotak makan tersebut ke pada ku, aku sebenarnya membuat makan malam ku sendiri tapi aku pun pura pura tidak membuatnya, Aku menerima bekal tersebut dari semua siswa dan siswi di kelas yang ikut dalam makan siang bersama merasa sangat iri dengan kami berdua.
Kami mengulang kembali perkenalan ala kami yang tidak formal dengan kelucuan yang mereka berikan. 

" Deva bahasa jepangnya terimaksih? " Luna sambil membuka kamus dari smartphonenya

" Arigatou " Deva

" Selamat pagi ? "  Hase

" Ohayo "

Teman teman yang lain pun ikut ikutan dan Deva terus menjawab saat itu Aoi pun merasa iri dengan yang lain dan ia ikut bertanya.

" Deva Aku cinta kamu " Aoi

Aku bingung bercampur malu apakah ini sebuah pernyataan atau pernyataan kepada ku, aku melihat ke teman teman yang lain dari sorot mata mereka mereka terlihat sangat ingin tau.

" Ai shiteru Yo " balas ku sambil memandang wajah Aoi

Malah dalam hal ini tidak ada reaksi dari mereka, malah mereka tersenyum sambil memakan bekal milik mereka masing masing. kecuali Aku dan Aoi yang terdiam dan makan dengan wajah memerah.

" Hei gimana rasanya " tanya Aoi pelan

" Sangat enak " Balas ku

" Syukurlah " Aoi tersenyum

Saat jam pulang, Hase dan Luna ikut pulang bersama dengan kami, dan kami saling bertukar nomer hand phone lalu membuat group chat bersama, satu persatu orang orang masuk kedalam group tersebut. Di persimpangan kami berpisah dengan Hase dan Luna. 

" Bisakah kita memutar jalan ? " tanya Aoi

" ok " balas ku singkat

Kami pun melewati jalan yang berbeda kali ini, dan Aoi meminta berhenti saat melihat tangga kuil.

" Ada apa Aoi "

" Kamu tau anak tangga kuil ini berjumblah 99 buah dan memiliki sebuah legenda "

" legenda ? "

" Konon katanya siapapun yang melewati anak tangga ini dengan seseorang yang ia cintai, cinta mereka akan menjadi kenyataan dan akan hidup bersama hingga ajal menjemput " Aoi menjelaskan dengan singkat legenda tangga kuil tersebut

" Kamu ingin melewati tangga itu ? " tanya ku

" Ingin sekali, tentunya dengan orang yang aku cintai " Aoi

" Aku junga ingin melewati tangga itu dengan orang yang aku cintai " ujar ku

Aku tidak dapat mengatakan bahwa aku mencintainya tapi aku memberanikan diri dengan tindakan ku.

" Aoi bisa berdiri sebentar ? "

" Bisa memangnya kenapa ? " Tanya Aoi heran

Bersambung .........












1
7.7K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan