Malang memang nasib Roro Fitria. Dahulu Roro Fitria dengan percaya dirinya bisa menunjukkan segala kemewahan. Sekarang? Nasib Roro Fitria berbalik 180 derajat.

Mungkin air mata menghadapi cobaan demi cobaan tak pernah usai. Roro Fitria seperti nggak boleh lagi memamerkan harta, kekayaan, dan kemakmuran dirinya.

Ibunda Meninggal Dunia Setelah Alami Sesak Napas





Ibunda Roro Fitria, Retno Winingsih Yulianti meninggal dunia. Sebuah pesan singkat menyampaikan kabar duka tersebut.



Kabar itu memang mengagetkan. Ya sang bunda belakangan memang setia mendampingi Roro Fitriabhadapi persidangan. Meski diawal persidangan dirinya tak pernah hadir dikarenakan sakit.





Menggunakan kursi roda, Retno beberapa pekan belakangan selalu ada untuk sang putri. Retno pun selalu memberikan dukungan dan doa yang terbaik bagi anaknya itu. 

Bahkan, Roro sempat ngaji bareng dengan sang bunda sebelum sidang dimulai beberapa waktu lalu. Disebut Roro apa yang dilakukannya dengan sang bunda sudah jarang terjadi. 

Mendengar kabar tersebut, kata pengacaranya, Asgar Sjarfi, Roro Fitria shock. Perempuan yang akrab disapa Nyai itu histeris dan pingsan.

Minggu, 14 Oktober 2010, Retno mengalami sesak napas. Akhirnya dia dibawa ke Rumah Sakit Umum Fatmawati. Masuk ruang IGD, ibunda Roro Fitria sempat sadar dan bicara pada salah satu asisten pribadi Roro, Hesti Valentina.

Sebelum Kritis Ibunda Panggil Nama Roro Fitria





Hesti sempat bercerita kalau Retno selalu menanyakan Roro Fitria. Bahkan sang bunda ingat kalau Rabu, 17 Oktober 2018 adalah sidang vonis Roro Fitria.

Saat dirinya tak berdaya, Retno tetap punya keinginan untuk hadir di persidangan Roro Fitria.







Tidak berapa lama, Retno dipindahkan ke ruangan khusus karena kondisinya. Saat dalam penanganan dokter dan dipasang alat bantu pernapasan, Retno terus memanggil nama Roro Fitria.







Cobaan belum berhenti di situ, Roro Fitria sempat mengalami kendala. Karena sedang rapat, untuk mendapatkan surat rekomendasi pembebasan sementara.

Bahkan sampai jenazah sang bunda dibawa ke Bandara Soekarno Hatta, Roro belum juga bisa keluar. Ibunda Roro Fitria akan dimakamkan di Sleman, Yogyakarta.

Sampai akhirnya pada sore hari Roro Fitria mendapat izin keluar. Roro Fitria diperbolehkan keluar penjara dua hari untuk ke Yogyakarta guna melihat pemakaman sang bunda.

Sebelumya Roro Fitria Tertimpa Masalah Bertubi-tubi Hingga Kerampokan





Roro Fitria mungkin tak menyangka keinginannya memesan sabu ke temannya, Wawan berjung di penjara Roro Fitria diciduk oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya di rumahnya yang berada di kawasan Patio Regency, Ragunan, Jakarta Selatan pada Rabu (14/2).





Polisi mendapatkan barang bukti Roro Fitria memesan 3 gram sabu dari tersangka Wawan yang merupakan seorang fotografer. Rabu, 17 Oktober 2018 harusnya Roro Fitria menjalani sidang vonis.

Disaat dirinya masih terpuruk karena harus mendekam di balik bui, Roro Fitria justru ditinggal oleh deretan pengacara yang sejak awal mendampinginnya di Polda Metro Jaya. Nuning Tyas dan pengacara lainnya mengundurkan diri secara sepihak. Tepat diwaktu yang sama, keluarga Roro Fitria yang berada di Jakarta semuanya pindah ke Yogyakarta. Termasuk juga sang bunda, Retno yang saat itu dikabarkan sedang sakit.

Santer terdengar kabar perempuan Roro Fitria bangkrut. Ada yang menyebut Roro sampai harus menjual mobil mewahnya. Padahal, saat masih jaya Roro Fitria mengklaim dirinya mempunya harta kekayaan sebesar Rp 750 miliar.





Belum lama ini kediamannya disatroni oleh perampok. Ada beberapa orang yang membobol masuk ke rumah Roro Fitria.

Perampok itu langsung mengarah ke kamar di mana Roro Fitria menaru semua perhiasan dan berliannya. Dikatakan pengacara Roro Fitria, Asgar Sjarfi, kerugian Roro mencapai sekitar Rp 3 miliar.

Barang-barang yang diambil mulai dari berlian, emas, puluhan jam tangan, ponsel-ponsel para penghuni rumah, dan uang Rp 500 ribu dari dompet asisten Roro Fitria.

Masih shock dengan kejadian tersebut, Jaksa Peuntut Umum menuntut Roro Fitria 5 tahun penjara dengan denda Rp 1 miliar. Sampai-sampai Roro yang saat itu didampingi sang bunda, jatuh pingsan.