Jokowi Sebut Pesan Moral Game of Thrones Juga untuk Elite Indonesia
TS
azkaraharja999
Jokowi Sebut Pesan Moral Game of Thrones Juga untuk Elite Indonesia
Makna Pidato Jokowi Yang Mengguncang Dunia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal pesan moral yang terkandung dalam pidato 'Game of Thrones' yang dia sampaikan saat pertemuan IMF-World Bank beberapa hari lalu. Pidato Jokowi kembali menjadi perhatian dunia lewat pidatonya.
Kali ini, Presiden Jokowi menyinggung serial televisi Game of Thrones. Jokowi menyampaikan pidato tersebut dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, Jumat pagi. Sontak, para hadirin menjadi terkesima, termasuk Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde.
Isi pidato tersebut tidak melulu soal film Game of Throne, melainkan berisi makna yang lebih dalam. Jokowi mengatakan pesan moral yang hendak dia sampaikan lewat pidato itu tentang konfrontasi dan perselisihan. Bahwa perselisihan itu bisa membawa penderitaan.
"Bahwa kekalahan maupun kemenangan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia porak poranda. Tidak boleh melakukan kerusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan, tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Itulah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat annual meeting itu," kata Jokowi.
Pesan moral yang disampaikan lewat pidato itu tidak hanya relevan untuk pemimpin dunia saat ini, tapi juga tepat disampaikan kepada masyarakat dan pemimpin serta elite politik dalam negeri.
"Terutama elite-elite yang memperjuangkan kepentingannya. Saat ini kita memasuki tahun politik, semuanya sudah tahu. Dan masyarakat kita akan ikut terlibat dalam proses demokrasi dan kontestasi politik," katanya.
"Memang kontestasi diikuti kompetisi dan rivalitas. Tapi kompetisi dan rivalitas itu dibangun di atas fondasi yang tidak saling menjatuhkan, kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela. Tidak harus saling memfitnah. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kerusakan. Dan kontestasi tidak boleh mengorbankan fondasi kebangsaan kita. Pondasi sosial dan politik kita berupa stabilitas dan keamanan, toleransi, dan persatuan," katanya.
Spoiler for Sumur Bor:
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal pesan moral yang terkandung dalam pidato 'Game of Thrones' yang dia sampaikan saat pertemuan IMF-World Bank beberapa hari lalu. Dia menegaskan pidatonya itu juga ditujukan untuk elite politik di Indonesia.
Jokowi mengatakan pesan moral yang hendak dia sampaikan lewat pidato itu tentang konfrontasi dan perselisihan. Bahwa perselisihan itu bisa membawa penderitaan.
"Bahwa kekalahan maupun kemenangan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia porak poranda. Tidak boleh melakukan kerusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan, tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Itulah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat annual meeting itu," kata Jokowi.
Baca juga: Pidato Ramai Dibicarakan, Jokowi Jelaskan 'Winter is Coming'
Hal itu disampaikan Jokowi saat pidato Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia (UKI) dalam rangka Lustrum XIII di kampus UKI, Cawang, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Dia mengatakan pesan moral yang disampaikan tidak hanya relevan untuk pemimpin dunia saat ini, tapi juga tepat disampaikan kepada masyarakat dan pemimpin serta elite politik dalam negeri.
Terlebih, kata Jokowi, saat ini Indonesia memasuki tahun politik.
Baca juga: Soal Pidato 'Game of Thrones' Jokowi, Sri Mulyani: Out of The Box
"Terutama elite-elite yang memperjuangkan kepentingannya. Saat ini kita memasuki tahun politik, semuanya sudah tahu. Dan masyarakat kita akan ikut terlibat dalam proses demokrasi dan kontestasi politik," katanya.
Jokowi mengatakan memang kontestasi politik yang terjadi berisi tentang persaingan. Namun seharusnya persaingan itu dibangun atas fondasi yang tidak saling menjatuhkan.
"Memang kontestasi diikuti kompetisi dan rivalitas. Tapi kompetisi dan rivalitas itu dibangun di atas fondasi yang tidak saling menjatuhkan, kontestasi tidak boleh menimbulkan kegaduhan dan permusuhan, kebencian, kedengkian, tidak saling mencela. Tidak harus saling memfitnah. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kerusakan. Dan kontestasi tidak boleh mengorbankan fondasi kebangsaan kita. Pondasi sosial dan politik kita berupa stabilitas dan keamanan, toleransi, dan persatuan," katanya.
Dia juga menambahkan fondasi ekonomi Indonesia berupa kepercayaan internasional serta kenyamanan dalam berusaha dan bekerja. Untuk itu, rakyat harus merayakan kontestasi politik itu dengan kegembiraan.
"Ini sering saya sampaikan yang diwarnai oleh narasi-narasi sejuk dan ide-ide kemajuan, gagasan untuk kemajuan, program-program untuk Indonesia maju. Dengan merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kedewasaan, dengan penuh kematangan yang justru ini akan memperkokoh kebinekaan tunggal ika kita dan persatuan kita. Ini sebetulnya ingin kita raih dalam kontestasi politik," jelasnya.