YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keinginannya untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Netanyahu juga mengaku ingin melihat lebih banyak warga Indonesia di Israel.

Hal itu dia ungkapkan dalam sebuah konferensi internasional di Yerusalam, Minggu (14/10/2018).

"Indonesia sangat, sangat penting bagi kami. Negara yang sangat penting. Indonesia merupakan salah satu negara terakhir di dunia yang tidak memiliki hubungan terbuka dan kuat dengan Israel. Sebagian besar negara melakukannya," ujarnya, dalam konferensi internasional jurnalis Kristen, seperti dilaporkan The Times of Israel, Senin (15/10/2018).

"Penduduk Indonesia lebih dari 200 juta orang. Ada Muslim. Ada puluhan juta warga Kristen. Kita ingin melihat mereka ke sini. Kita ingin memiliki hubungan istimewa dengan mereka," kata Netanyahu.

Menurut Faisal Assegaf, pengamat Timur Tengah, sekaligus jurnalis dan pendiri situs albalad.co, pernyataan Netanyahu merupakan sebuah pengakuan bagi Indonesia.

"Pertama, Indonesia memang penting bagi Israel, sebagai negara Muslim terbesar dan moderat, dibanding negara-negara Arab," ujar Faisal.

"Israel juga melihat peranan Indonesia yang cukup aktif dalam forum-forum pembebasan Palestina," katanya.

Menurut Faisal, pengakuan dari Israel ini sebaiknya dijadikan momentum bagi Indonesia untuk menjadi mediator untuk konflik Palestina dan Israel.

"Tidak harus membuka hubungan diplomatik karena bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945," jelasnya.

"Tapi setidaknya mau berbicara dengan Israel kalau perlu menjadi tuan rumah untuk perundingan antara Palestina dan Israel," jelas Faisal, kepada ABC News.

Faisal menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar sebagai penengah Palestina dan Israel, setelah sejumlah upaya yang digagas oleh negara-negara Arab dan barat kandas.

Selama ini, Indonesia hanya memiliki hubungan dagang, ekonomi, dan parwisata dengan Israel.

Pada Juni 2018, Israel mencabut larangan visa turis Indonesia ke Israel. Keputusan tersebut juga disambut baik oleh asosiasi pariwisata Israel.

Selain Indonesia, Malaysia, Iran, dan Arab Saudi juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Awal Oktober lalu, Wakil Menteri Diplomasi Israel Michael Oren mengatakan negaranya mengirimkan bantuan bagi korban gempa di Sulawesi.

Baca juga: Media Israel: PM Netanyahu Gelar Pertemuan Rahasia dengan Wapres JK

Michael mengatakan bantuan kesehatan dan penyelamatan dikirim ke Indonesia. Namun, media setempat melaporkan kementerian luar negeri Israel tak memberikan konfirmasi, bahkan menolak komentar soal pemberian bantuan ke Indonesia.

Situs albalad.co menyebut, relawan dari lembaga kemanusiaan asal Israel ditolak masuk ke Palu dengan alasan tidak ada hubungan diplomatik.

Editor : Nathania Riris Michico

https://www.inews.id/news/read/netan...donesia/281145

===

Rezim sekarang mana mau buka hubungan diplomasi dengan Israel, lah Indonesia mau dibikin makin syariah kok ma Kyai Ma'ruf Amin
Padahal Israel sumbernya teknologi dan ilmu pengetahuan