- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
"Ustadz-ustadz yang Berdusta dan Bekunya Hati"


TS
madridist
"Ustadz-ustadz yang Berdusta dan Bekunya Hati"

Saya gak habis pikir... belakangan ini ada ustadz-ustadz yang tanpa merasa berdosa dengan entengnya mengatakan kedustaan-kedustaan, berbohong kepada khalayak, bahkan berani memfitnah orang lain... dilakukan di rumah ibadah, di kegiatan agama, bahkan yang paling gila, di ka'bah!
Mereka berbohong dengan senyuman, seakan yang dikatakannya itu adalah kebenaran. Kok bisa ya...?
Ada politikus-politikus dari "partai dakwah" yang korupsi, yang berani melakukan kebohongan, masih masuk logika saya, karena biar bagaimanapun mereka adalah POLITIKUS. Politik adalah mengenai perebutan kekuasaan. Untuk urusan perebutan kekuasaan, segala cara dilakukan sejorok apapun itu. Agama hanya dijadikan kedok saja oleh para politikus (busuk) itu. Di dalam tubuhnya ada segumpal daging (hati) yang sesungguhnya hitam.
Sedangkan para ustadz yang berani berbohong bahkan memfitnah orang itu, saya bertanya-tanya, bagaimana mereka beribadah?
Beribadah adalah bagaimana manusia membuka hati dan pikirannya di hadapan Tuhan. Bagaimana menerima cahaya Tuhan ke dalam hati mereka. Kok bisa ya cahaya Tuhan tidak menembus hati mereka? Sehingga dengan enteng mereka berucap kebohongan-kebohongan dengan lidahnya.
Setiap manusia memiliki hati nurani, bahkan untuk orang-orang atheis, hati nurani mereka tetap bekerja dengan baik. Memberitahukan mana yang salah, mana yang benar, mana yang merugikan orang lain, mana yang jahat, mana yang merusak, mana yang akan berdampak pada keburukan.
Nah ini, orang-orang yang merasa ustadz, yang merasa ibadahnya lebih dari orang lain, kok hati nurani mereka tidak bekerja?
Sebenarnya apa yang terjadi saat mereka ibadah? Kok bisa hati mereka tertutupi dari pencerahan? Kok bisa hati mereka beku, MATI?
Begitu beraninya ustadz-ustadz itu berdusta, tanpa mereka sadari kedustaan itu mengakibatkan matinya hati mereka....
Qs. 2:7, 8, 9, 10
ذٰلِكَ الكِتٰبُ لا رَيبَ ۛ فيهِ ۛ هُدًى لِلمُتقينَ ﴿٢﴾ الذينَ يُؤمِنونَ بِالغَيبِ وَيُقيمونَ الصلوٰةَ وَمِمّا رَزَقنٰهُم يُنفِقونَ ﴿٣﴾ وَالذينَ يُؤمِنونَ بِما أُنزِلَ إِلَيكَ وَما أُنزِلَ مِن قَبلِكَ وَبِالءاخِرَةِ هُم يوقِنونَ ﴿٤﴾ أُولٰئِكَ عَلىٰ هُدًى مِن رَبهِم ۖ وَأُولٰئِكَ هُمُ المُفلِحونَ ﴿٥﴾ إِن الذينَ كَفَروا سَواءٌ عَلَيهِم ءَأَنذَرتَهُم أَم لَم تُنذِرهُم لا يُؤمِنونَ ﴿٦﴾ خَتَمَ اللهُ عَلىٰ قُلوبِهِم وَعَلىٰ سَمعِهِم ۖ وَعَلىٰ أَبصٰرِهِم غِشٰوَةٌ ۖ وَلَهُم عَذابٌ عَظيمٌ ﴿٧﴾ وَمِنَ النّاسِ مَن يَقولُ ءامَنّا بِاللهِ وَبِاليَومِ الءاخِرِ وَما هُم بِمُؤمِنينَ ﴿٨﴾ يُخٰدِعونَ اللهَ وَالذينَ ءامَنوا وَما يَخدَعونَ إِلّا أَنفُسَهُم وَما يَشعُرونَ ﴿٩﴾ فى قُلوبِهِم مَرَضٌ فَزادَهُمُ اللهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُم عَذابٌ أَليمٌ بِما كانوا يَكذِبونَ ﴿١٠
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang amat berat. Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”
DANIEL SAPUTRO
0
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan