SURYA.co.id | MALANG - Jika ingin menikmati hidup pastikan melakukan tiga hal ini, yaitu bekerja di bidang yang disukai, bekerja di bidang yang dikuasai, dan bagaimana pekerjaan itu dapat bermanfaat bagi orang lain.
Itu disampaikan [url=http://surabaya.tribunnews.com/tag/dr-gamal-albinsaid]dr Gamal Albinsaid[/url], CEO Indonesia Medika pada gelaran EMTEK Goes to Campus di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Rabu (26/9/2018).
“Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati dan jangan korbankan mimpi hanya untuk recehan,” ujarnya menyemangati sekitar 6.000 mahasiswa dan pelajar yang hadir.

Pria yang juga bergerak di dunia socialpreuneur itu menyampaikan, mengikuti passion menjadi salah satu hal yang menuntunnya meraih beberapa prestasi dalam hidup.
Gamal yang menyukai anak kecil, suatu ketika terketuk hatinya ketika melihat anak pemulung yang harus meregang nyawa karena diare lantaran kekurangan dana untuk mengakses fasilitas kesehatan.



Ternyata, kasus serupa sangat banyak di Indonesia.



Banyak balita meninggal akibat kekurangan layanan kesehatan.



Dari situ ia pun berinisiatif untuk mendirikan Indonesia Medika (Inmed) dan menjalankan berbagai program untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mengakses layanan kesehatan, salah satunya melalui asuransi sampah.



“Asuransi sampah hanya membayar sampah Rp 10.000 per bulan maka masyarakat akan mendapat layanan gratis berobat hingga rawat inap,” ujar pria asli Malang itu.



Selain melalui asuransi sampah, Gamal juga membuat program siapapeduli.id dan homemedika.com. Siapapeduli.id merupakan platform pembiayaan kesehatan menggunakan pendekatan digital, media sosial, dan gerakan kerelawanan.



Sementara itu, homedika.com menghubungkan antara tenaga kesehatan dengan masyarakat dalam rangka memberikan layanan kesehatan yang lebih mudah.



Program itu bahkan telah berhasil mengumpulkan 500 sukarelawan dan dengan total dana yang cukup besar.



Bahkan, dana yang dikumpulkan pernah mencapai ratusan juta rupiah untuk membantu operasi bayi, pasien pendarahan otak.



“Jadi yang punya Facebook jangan hanya dipakai untuk pajang foto. Program ini usianya pendek, tetapi sudah membantu banyak orang di Indonesia,” ujarnya.



Ia berpesan kepada para mahasiswa yang tengah berada dalam masa-masa terbaik untuk terus memelihara passion dalam berkarya.



Ia pun berharap agar para mahasiswa tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang dimiliki di usia emas itu.



“Masa muda ibarat matahari yang paling terang. Jadi jangan sia-siakan masa ini. Tugas pemuda Indonesia bukan lagi mengkritik, melainkan melahirkan solusi. Percayalah, jika kita sempurnakan niat maka Tuhan akan sempurnakan pertolongan,” tutur pria yang meraih The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur dari Pangeran Charlessetelah menyisihkan banyak wirausahawan dari berbagai negara.


Yang disampaikan Gamal sejalan dengan Syamsul Arifin, Wakil Rektor I UMM. Ia menegaskan, mahasiswa adalah kekayaan bangsa yang perlu dijaga dan dipelihara untuk masa depan Indonesia.


Silvia Ramadhani

Staf Humas Universitas Muhammadiyah Malang


Editor: Iksan Fauzi
Editor: Iksan Fauzi