Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga: Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Paceklik
Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga Uno: Saya Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Kita Paceklik
13-10-2018

Calon wakil presiden Sandiaga Uno mulanya mengatakan tak ada film yang relevan untuk menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menggunakan serial Game of Thrones sebagai perumpamaan ihwal kondisi ekonomi Indonesia dan dunia saat ini.

"Indonesia itu sangat unique, special, sehingga tidak bisa di-relate ke salah satu film," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyinggung serial Game of Thrones dalam pidatonya di pertemuan tahunan International Monetery Fund - World Bank atau IMF-World Bank di Bali. Jokowi menyebut bahwa hubungan antarnegara ekonomi maju terlihat seperti yang digambarkan serial tersebut.

Jokowi juga mengatakan, kondisi global saat ini membuat negara-negara berkembang mengalami tekanan. Jokowi lantas mengutip satu tagline terkenal dari film Game of Thrones, yakni Winter is Coming.

Sandiaga mengakui bahwa istilah winter is coming tepat menggambarkan ancaman global terhadap perekonomian Indonesia. Namun, dia berpendapat kondisi internal dalam negeri juga perlu dibenahi. Sandiaga menyebut, ekonomi internal ibarat kemarau panjang.

Sandiaga lantas berpendapat, film Yusuf Asshidiq Alaihissalam lebih tepat untuk mengumpamakan kondisi Indonesia saat ini. "Saya kebayang film yang Nabi Yusuf itu, yang tujuh tahun kita paceklik," kata dia.

http://www.detiksiang.com/2018/10/si...-sandiaga.html

Sandiaga: Bukan Game of Thrones, Film Nabi Yusuf Lebih Relevan

Minggu, 14 Oktober 2018 07:35 WIB

Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga: Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Paceklik
Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, menari bersama penari topeng ireng saat berkunjung ke Temanggung, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. Dalam kesempatan tersebut, pasangan Prabowo Subianto itu menyampaikan pentingnya menjaga persatuan bangsa, kerukunan, dan perdamaian dalam pemilu presiden 2019 mendatang. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mulanya mengatakan tak ada film yang relevan untuk menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menggunakan serial Game of Thrones sebagai perumpamaan ihwal kondisi ekonomi Indonesia dan dunia saat ini.

"Indonesia itu sangat unique, special, sehingga tidak bisa di-relate ke salah satu film," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyinggung serial Game of Thrones dalam pidatonya di pertemuan tahunan International Monetery Fund - World Bank atau IMF-World Bank di Bali. Jokowi menyebut bahwa hubungan antarnegara ekonomi maju terlihat seperti yang digambarkan serial tersebut.


Jokowi juga mengatakan, kondisi global saat ini membuat negara-negara berkembang mengalami tekanan. Jokowi lantas mengutip satu tagline terkenal dari film Game of Thrones, yakni Winter is Coming.


Sandiaga mengakui bahwa istilah winter is coming tepat menggambarkan ancaman global terhadap perekonomian Indonesia. Namun, dia berpendapat kondisi internal dalam negeri juga perlu dibenahi. Sandiaga menyebut, ekonomi internal ibarat kemarau panjang.

Sandiaga lantas berpendapat, film Yusuf Asshidiq Alaihissalam lebih tepat untuk mengumpamakan kondisi Indonesia saat ini. "Saya kebayang film yang Nabi Yusuf itu, yang tujuh tahun kita paceklik," kata dia.

https://nasional.tempo.co/read/11360...n/full&view=ok

Quote:

---------------------

Sindir Game Of Thrones Jokowi, Sandiaga: Kebayang Film Nabi Yusuf, 7 Tahun Paceklik


Bulan lalu ketika gua mengambil mata kuliah 'Perekonomian Indonesia', dosen gua menjelaskan teori siklus bisnis (Bussines Cycle) dengan kasus perekonomian nasional pada masa lalu dan yad. Menariknya, beliau mengatakan bahwa dengan teori siklus bisnis 7 tahunan, Indonesia saat ini sedang memasuki fase ekonomi resesi (kegiatan ekonomi mengalami kemerosotan) yang menurut beliau, tanda-tandanya sudah dimulai sejak 2012 lalu. Kondisi itu baru akan berakhir tahun 2019 nanti, kemudian ekonomi akan kembali 'booming'. 

Beliau juga menjelaskan bahwa perekonomian AS sudah melalui siklus resesi itu semenjak terkena krisis keuangan pada tahun 2008 lalu. Makanya indikator makroekonomi perekonomian AS, cenderung membaik. Sementara Uni-Eropa masih terpuruk, sebab krisis ekonomi di wilayah Euro itu baru dimulai tahun 2010 lalu, yang secara teoritis baru akan berakhir 7 tahun kemudian, sekitar 2017 nanti (mungkin bila krisis Yunani bisa mereka selesaikan dengan baik). 


Bagaimana dengan CHINA? Negeri tirai bambu ini pun sebenarnya sedang dalam krisis ekonomi semenjak 2012 lalu, ketika pasar exportnya ke AS dan Uni-Eropa mulai jeblog. Krisis ekonomi China itu pun secara teoritis baru berakhir 7 tahun kemudian, sekitar 2019 nanti, hampir bersamaan dengan ekonomi Indonesia yang diperkirakan baru akan pulih kembali tahun 2019 nanti. 

Kok bisa sama dengan China? Itu karena sifat kedua negara yang hampir sama yaitu sebagai pemasok untuk perekonomian Dunia. Bedanya kalo China itu spesialisasinya memasok barang-barang produk industri/pabrikan, sementara Indonesia adalah pemasok utama untuk bahan mentah pertanian dan pertambangan di dunia. Makanya ketika permintaan pasar Dunia (baca: permintaan AS dan Uni-Eropa) pada jeblog akibat krisis ekonomi di negara-negara itu, atau terjadi perang dagang seperti saat ini, China dan Indonesia pun ikut-ikutan jeblog pula pertumbuhan ekonominya.

Di masa lalu saat Indonesia di landa krisis keuangan 1997 dan dilanjut dengan keruntuhan rezim Soeharto, rezim BJ Habibie melakukan program 'social safety net' itu dengan baik, dan hasilnya positip, Presiden BJ Habibie bisa memperbaiki nilai kurs rupiah, investor mulai pede kembali,hingga dia lengser oleh sebab PDIP yang waktu itu menguasai MPR-RI, menolak pertangungan-jawaban mandataris MPR sehingga BJ Habinie tak bisa lagi diikutkan dalam Pilpres 1999 waktu itu.
Diubah oleh madcabonger2018 14-10-2018 07:13
0
3.5K
46
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan