- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Inas Beberkan Penyebab Elektabilitas Prabowo Anjlok
TS
olardaun
Inas Beberkan Penyebab Elektabilitas Prabowo Anjlok
PILIHANRAKYAT.ID, JAKARTA – Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai turunnya elektabilitas Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 dibandingkan Pilpres 2014, salah satunya disebabkan oleh adanya perpecahan dalam internal partai koalisi.
"Pendukung dari partai koalisi Prabowo terpecah, dukungan dari beberapa pimpinan daerah parpol pengusung dan kepala daerah dari partai Demokrat, dukungan dari kader PAN dan juga Demokrat yang membelot ke Jokowi," kata Inas melalui pesan elektroniknya, Jumat (28/9/2018).
Inas mengurai penurunan elektabilitas Prabowo dibandingkan Pilpres 2014 tercermin dari 4 hasil survei yang digelar lembaga kredibel bulan Agustus hingga September 2018 antara lain LSI Denny JA (Jokowi 52,2%- Prabowo 29,5%); Alvara (Jokowi53,5%-Prabowo 35,2 %.); Y-Publica (Jokowi 52,7%-Prabowo 28,6%); dan Indikator (Jokowi 57,7%-Prabowo 32,3%).
Hasil survei tersebut menunjukkan angka demikian, menurut Inas, karena dukungan deras dari para kepala daerah kepada Jokowi, mengisyaratkan bahwa Prabowo ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.
"Posisi Prabowo semakin parah karena dukungan ketua Kadin pun tidak mendukung Sandiaga, tapi justru menyatakan dukungan kepada Jokowi," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, situasi semakin runyam karena strategi sapu bersih mulai dari cawapres, ketua pemenang tim sampai calon cagub di DKI, nampaknya diambil secara rakus oleh Prabowo, apalagi logistik yang diharapkan dari Sandiaga tidaklah seperti yang diharapkan partai pendukungnya, seperti PKS dan PAN, malahan terjadi kemelut di pimpinan daerah masing-masing partai tersebut akibat isu mahar 500 milyar.
"Lengkap sudah nyungsepnya Prabowo karena juga mengabaikan rekomendasi para ulama sehingga dia dipandang tidak menghargai ulama, sehingga banyak sekali umat yang merasa dihianati oleh Prabowo," kata Inas. (red/pir)
Editor: Didik Hariyanto
Sumber: http://www.pilihanrakyat.id/2018/09/inas-beberkan-penyebab-elektabilitas.html
"Pendukung dari partai koalisi Prabowo terpecah, dukungan dari beberapa pimpinan daerah parpol pengusung dan kepala daerah dari partai Demokrat, dukungan dari kader PAN dan juga Demokrat yang membelot ke Jokowi," kata Inas melalui pesan elektroniknya, Jumat (28/9/2018).
Inas mengurai penurunan elektabilitas Prabowo dibandingkan Pilpres 2014 tercermin dari 4 hasil survei yang digelar lembaga kredibel bulan Agustus hingga September 2018 antara lain LSI Denny JA (Jokowi 52,2%- Prabowo 29,5%); Alvara (Jokowi53,5%-Prabowo 35,2 %.); Y-Publica (Jokowi 52,7%-Prabowo 28,6%); dan Indikator (Jokowi 57,7%-Prabowo 32,3%).
Hasil survei tersebut menunjukkan angka demikian, menurut Inas, karena dukungan deras dari para kepala daerah kepada Jokowi, mengisyaratkan bahwa Prabowo ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.
"Posisi Prabowo semakin parah karena dukungan ketua Kadin pun tidak mendukung Sandiaga, tapi justru menyatakan dukungan kepada Jokowi," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, situasi semakin runyam karena strategi sapu bersih mulai dari cawapres, ketua pemenang tim sampai calon cagub di DKI, nampaknya diambil secara rakus oleh Prabowo, apalagi logistik yang diharapkan dari Sandiaga tidaklah seperti yang diharapkan partai pendukungnya, seperti PKS dan PAN, malahan terjadi kemelut di pimpinan daerah masing-masing partai tersebut akibat isu mahar 500 milyar.
"Lengkap sudah nyungsepnya Prabowo karena juga mengabaikan rekomendasi para ulama sehingga dia dipandang tidak menghargai ulama, sehingga banyak sekali umat yang merasa dihianati oleh Prabowo," kata Inas. (red/pir)
Editor: Didik Hariyanto
Sumber: http://www.pilihanrakyat.id/2018/09/inas-beberkan-penyebab-elektabilitas.html
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
5
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan