- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Butler : Pertama dalam Karir, Saya Dipukul Ofisial, Pemain dan Suporter Tim Lawan


TS
edisibaru
Butler : Pertama dalam Karir, Saya Dipukul Ofisial, Pemain dan Suporter Tim Lawan
Berita Kriminal

Ekspresi Butler saat memberikan keterangan usai laga lawan Barito. Foto : MO PSMS
POJOKSUMUT.com, PELATIH PSMS, Peter Butler tak bisa menyembunyikan kekecewaannya menerima pukulan dari ofisial Barito Putera usai laga berakhir 3-3 di Stadion 17 Mei, Minggu (7/10/2018).
“Pertama kali dalam karir saya, saya dihajar/dipukul ofisial, pemain dan suporter lawan. Bagaimana, mereka membiarkan suporter, ofisial masuk ke lapangan dan memukul pelatih lawan,” tukasnya via whatsapp kepada Pojoksumut.com.
“Saya telah bermain dan melatih di berbagai negara.Ini kali pertama saya dipukul sama ofisial lawan,” tegasnya.
Butler menjelaskan dia senang dengan kepemimpinan wasit sepanjang laga, meski banyak provokasi.
“Saya memberinya (wasit) selamat, kemudian mereka (tim lawan) menunjang, memukul saya seperti hewan buas. Tapi saya baik-baik saja sekarang,” ungkapnya.
Sementara sebelumnya usai temu pers usai pertandingan, pelatih asal Inggris itu memuji anak asuhnya. Meski sempat tertinggal, pemainnya tak putus asa untuk menciptakan gol.
Termasuk bagaimana pemain bisa menjalankan strategi yang diinginkannya saat menarik Legimin dan memasukkan Felipe pada babak kedua.
“Saya senang sekali melihat pemain, mereka mampu tunjukkan yang terbaik. Kita bermain defensif, tapi ofensif kita juga lebih baik. Babak pertama kita bagus ofensif, tapi defensif kita lemah. Lalu saya masukkan Felipe di babak kedua, dia mampu merepotkan pertahanan dan ciptakan gol. Kemudian Rachmad juga lakukan finishing yang baik,” ungkapnya.
“Kami pantas meraih satu poin ini. Saya senang pemaim saya bermain dengan karakter,” timpalnya.
Pada kesempatan ini di hadapan media pun, Butler secara blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.
Padahal, dia berharap usai kejadian meninggal Haringga Sirla, situasi persepakbolaan bisa lebih baik.
“Saya heran kenapa ofisial bisa masuk lapangan dan pukul saya. Semua badan saya sakit, tapi saya kuat bisa menahan. Bagaiman asisten pelatih dan dua pemain dari kiri saya memukul saya. Situasi sepak bola Indonesia tidak baik. Padahal saya tunjuk hormat kepada wasit dan mereka,” ungkapnya.
“Bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju. Saya pelatih yang datang dari negara lain. Lantas saya saya dipukul? Saya sudah bilang (ke lawan), hei..jangan-jangan,” bebernya
Sedangkan, pada kesempatan yang sama penyerang PSMS, Rachmad Hidayat mengungkapkan kunci keberhasilan timnya meraih seri.
“Seperti Coach bilang dari awal kita harus yakin. Percaya pada taktikal pelatih dan percaya dengan teman kita bisa ambil poin di sini. Alhadulillah kita berhasil pulang bawa poin,” ungkapnya. (nin/pojoksumut)
https://sumut.pojoksatu.id/baca/butl...rter-tim-lawan
biasa itu om butler.
lafor folisi aja.
Quote:

Ekspresi Butler saat memberikan keterangan usai laga lawan Barito. Foto : MO PSMS
POJOKSUMUT.com, PELATIH PSMS, Peter Butler tak bisa menyembunyikan kekecewaannya menerima pukulan dari ofisial Barito Putera usai laga berakhir 3-3 di Stadion 17 Mei, Minggu (7/10/2018).
“Pertama kali dalam karir saya, saya dihajar/dipukul ofisial, pemain dan suporter lawan. Bagaimana, mereka membiarkan suporter, ofisial masuk ke lapangan dan memukul pelatih lawan,” tukasnya via whatsapp kepada Pojoksumut.com.
“Saya telah bermain dan melatih di berbagai negara.Ini kali pertama saya dipukul sama ofisial lawan,” tegasnya.
Butler menjelaskan dia senang dengan kepemimpinan wasit sepanjang laga, meski banyak provokasi.
“Saya memberinya (wasit) selamat, kemudian mereka (tim lawan) menunjang, memukul saya seperti hewan buas. Tapi saya baik-baik saja sekarang,” ungkapnya.
Sementara sebelumnya usai temu pers usai pertandingan, pelatih asal Inggris itu memuji anak asuhnya. Meski sempat tertinggal, pemainnya tak putus asa untuk menciptakan gol.
Termasuk bagaimana pemain bisa menjalankan strategi yang diinginkannya saat menarik Legimin dan memasukkan Felipe pada babak kedua.
“Saya senang sekali melihat pemain, mereka mampu tunjukkan yang terbaik. Kita bermain defensif, tapi ofensif kita juga lebih baik. Babak pertama kita bagus ofensif, tapi defensif kita lemah. Lalu saya masukkan Felipe di babak kedua, dia mampu merepotkan pertahanan dan ciptakan gol. Kemudian Rachmad juga lakukan finishing yang baik,” ungkapnya.
“Kami pantas meraih satu poin ini. Saya senang pemaim saya bermain dengan karakter,” timpalnya.
Pada kesempatan ini di hadapan media pun, Butler secara blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.
Padahal, dia berharap usai kejadian meninggal Haringga Sirla, situasi persepakbolaan bisa lebih baik.
“Saya heran kenapa ofisial bisa masuk lapangan dan pukul saya. Semua badan saya sakit, tapi saya kuat bisa menahan. Bagaiman asisten pelatih dan dua pemain dari kiri saya memukul saya. Situasi sepak bola Indonesia tidak baik. Padahal saya tunjuk hormat kepada wasit dan mereka,” ungkapnya.
“Bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju. Saya pelatih yang datang dari negara lain. Lantas saya saya dipukul? Saya sudah bilang (ke lawan), hei..jangan-jangan,” bebernya
Sedangkan, pada kesempatan yang sama penyerang PSMS, Rachmad Hidayat mengungkapkan kunci keberhasilan timnya meraih seri.
“Seperti Coach bilang dari awal kita harus yakin. Percaya pada taktikal pelatih dan percaya dengan teman kita bisa ambil poin di sini. Alhadulillah kita berhasil pulang bawa poin,” ungkapnya. (nin/pojoksumut)
https://sumut.pojoksatu.id/baca/butl...rter-tim-lawan
biasa itu om butler.
lafor folisi aja.
0
56.8K
Kutip
86
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan