Terima kasih issd atas KEADILANmu hari ini. Terima kasih, kami memang bukan anak mu. Kami mungkin cuma ANAK HARAM bagi mu. Makanya kami yang hanya ber-status sebagai tamu, dengan jumlah masa yang lebih kecil kamu berikan denda lebih besar. Bukan lebih besar lagi, tapi dua kali lipat bagi anak manis mu itu. Mau buka-bukaan kronologi? Silahkan dibuka. Mau memberikan alibi? Kenapa kami hanya kena 30 juta untuk kasus yang serupa saat melawan Perseru Serui? Oh lupa, Serui kan bukan anak manis mu ya?

Anak manis mu rusuh di Bantul saat melawan Persebaya, dan gagal selenggarakan laga, di mana kamu? Anak manis mu memukul anak Menteri Pemuda dan Olahraga, apa reaksi mu? Oh, pelakunya sudah dipidana mas. Apa bedanya dengan pelaku penganiyayaan terhadap anak manis mu? Mereka juga sudah dipidana. Oh lupa, Persib kan bukan anak mu ya? Sama dengan PSIS ku yang cuma ANAK HARAM! Mending gini saja deh, kamu sangsi saja semua pesaing anak mu. Beri denda lebih besar biar kolaps, bangkrut, mati! Lalu kau kalungi medali dan piala kepada anak manis mu itu.



Lihat saudara timur ku, aku pengen tertawa getir. Mereka kena Rp.112.500.000. Kenapa tidak kau genapkan saja jadi 125juta? Aku jadi bertanya, jenis botol apa yang dilemparkan oleh arek-arek Bonek? Kok dendanya paling tinggi. Mau memaki rasanya sudah tidak ada makian yang pantas buat kamu wahai issd. Maaf aku tak bisa menulis nama organisasi mu. kamu suci, beda dengan aku dan kawan kawan ku yang penuh dosa.

Teruskan saja kelakuaan mu. Toh kami masih punya Tuhan kok. Keadilan akan tegak sendiri bagaimana pun caranya. Only time will tell. Biarkan waktu yang berserita. Kalau pernah terjadi di negeri ini, klub yang benar-benar disayang Papinya. Dan klub yang ingin dibunuh oleh Papinya juga. Entah dengan alasan apa. Apa dosa Persib? Apa dosa PSIS? Apa dosa Persebaya? Yang seperti ini kamu katakan solusi damai? Saat kecemburuan kamu pelihara? Nanti setelah ada yang gugur, kamu koar-koar. Pray ini lah, RIP itulah. Lucu sekali kamu.

Eh. Lihat dulu siapa yang gugur. Kalau bukan anak Papi mah bodo amat. Kalian tahu peristiwa Mangkang kemarin? Pasti tidak tahu. Karena bukan anak mu yang jadi korban. Coba kalau anak mu, sampai pertapa di puncak Semeru pun tahu. Berita kau akbarkan kemana-mana. Media pun berlomba meliputnya. Teruskan Pi, kamu memang tidak ingin mencegah kok. Entah apa isi kepala mu itu!



Untuk saudara ku Bobotoh, Viking dan Persib fans. Sabar. Enak banget nulisnya. Gampang banget mengucapkannya. Tapi saya sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana menjalaninya. Di saat Abah Gomez dipukuli anaknya Papi yang lain, Suporter menyerbu lapangan seperti dangdutan, hanya kena sangsi penutupan tribun, itu pun sebagian bukan seluruh tribun, plus denda uang. Kalian terusir dari tatar sunda, bahkan Jawa!

Ingat! Laga di GBLA berlangsung aman sampai peluit berakhir. Pemain nya Papi juga aman saja. Coba tengok kode FIFA untuk hal itu. Apa sudah sesuai? katanya, statuta FIFA. Katanya patuh ke FIFA, mana? Jangan karena ada korban, terus merubah aturan seenaknya! Kecuali sudah ada perubahan aturan dalam statuta. Teu lah mang, lieur sugan! (sorry kalau bahasa sunda gw belepotan). Biar Gambar yang bicara deh.









Tidak asap, kalau tidak ada api. Saya tidak berharap, dendam antar suporter terus berlanjut. Tapi kalau melihat issd nya saja seperti ini, saya setuju dengan Wak Aji Umuh. BUBARKAN SAJA issd!!!Maaf kalau ada salah kata, silahkan dikoreksi. Salam Damai.


Ciao.

Sumber Referensi : Pemikiran sendiri
Sumber Gambar : sini, sini, sini