Namanya Ni Ketut A. Ia mengalami pengalaman menyeramkan waktu SMP.

SMP Ni Ketut ada di Gianyar. Jaraknya dengan rumah cukup jauh, bahkan enggak nglewatin jalan utama. Biar bisa sampai jalan raya, Ni Ketut mesti lewat jalan setapak dan sungai di area Dadapan, Desa Pejeng. Dari situ, gadis itu baru bisa naik angkutan umum ke sekolah.

Namanya anak sekolah, pasti pengen aktif berkegiatan buat nyalurin hobi. Ni Ketut ikut ekstrakurikuler di sekolah. Selesainya sekitar jam 5 mendekati maghrib. Saat pulang, Ni Ketut melewati sungai. Dia tidak menyangka-nyangka akan mengalami peristiwa tidak biasa.

Saat sedang berjalan pulang, ia melihat ada tangan yang melambai-lambai dari balik semak. Pikirnya,itu adalah ulah orang yang sedang BAB sedang isengi. Ia pun tidak menghiraukan hal tersebut lalu melanjutkan jalannya.

Begitu dekat bendungan sungai, Ni Ketut melihat bapak paruh baya berkepala botak. Dari kejauhan, kepalanya kelihatan lonjong. Si bapak manggul barang berat.



Semakin dekat, barang yang dibawa makin kelihatan aneh. Seperti menyambung dengan bagian bawah tubuh. Begitu jarak hanya tinggal 10 meteran, barang yang dipanggul ternyata adalah penis.

Ukurannya jauh lebih besar & panjang daripada paha si bapak yang ternyata hanya bercawat.
Bapak tersebut terlihat berjalan menuju sebuah "bulakan" (telaga kecil) yang merupakan tempat warga mencari air minum yang juga dikenal sangat angker.

Ni Ketut nyaris pingsan, tetapi tubuhnya dipaksa berlari biar segera sampai di rumah. Begitu sampai, orang pertama yang ia datangi adalah kakeknya.

Ni Ketut diam, badannya gemetar. Begitu getarannya mulai menenang, dia bercerita pada kakeknya.
 Kakeknya menjelaskan bahwa yang Ni Ketut A lihat adalah sosok makhluk gaib bernama Celak Lacong.

Tempat lembab dan angker kayak bulak memang banyak dihuni setan. Tak lama berselang, Ni Ketut melihat penampakan lain di tempat yang sama. Cuman kali ini, dia ditemani saudaranya.



Ni Ketut melihat wanita dengan rambut panjang berwarna pirang kemerahan sedang duduk tanpa busana di samping bulakan. Begitu mau disapa, mereka kaget enggak karuan karena muka si wanita itu ancur.
 
Sekali lagi, mereka tanya ke kakeknya begitu sampai di rumah. Makhluk itu disebut Memedi atau Tonya yang sangat suka berdiam di tempat-tempat lembab.

Sumber