- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Luhut: Kami Hemat, Baru Rp 566M Dipakai untuk KTT IMF, Sebagian Untuk Infrastruktur


TS
ikardus
Luhut: Kami Hemat, Baru Rp 566M Dipakai untuk KTT IMF, Sebagian Untuk Infrastruktur
Sebagian besar anggaran digunakan untuk mengembangkan infrastruktur.
REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berhemat dalam menggunakan anggaran untuk Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) yang alokasinya Rp 855,6 miliar. Hingga saat ini dana yang dikeluarkan baru Rp 566 miliar.
"Dari total pagu anggaran yang dialokasikan APBN 2017/2018 itu, sampai hari ini kami menggunakan sekitar Rp566 miliar. Jadi kami betul-betul menghemat yang tidak perlu," kata Luhut dalam konferensi pers persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Senin.
Selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB, Luhut menjelaskan anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di Bali di antaranya perluasan apron Bandara Ngurah Rai dan pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, serta untuk menyambut para tamu dan delegasi.
Pengembangan infrastruktur itu disebut Luhut sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan sektor pariwisata Bali dan mengurangi kepadatan lalu lintas. "Dengan membangun underpass, sekitar 40 persen kepadatan lalu lintas berkurang," kata dia.
Baca juga, Luhut: Pertemuan IMF, Indonesia Semakin Dikenal.
Sementara perluasan apron bandara akan meningkatkan jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel di Bali dari sekitar 60 persen menjadi 70-80 persen.
Kehadiran peserta Pertemuan Tahunan IMF-WB yang mencapai 34.223 orang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan menambah devisa yang masuk ke dalam negeri.
Menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dampak ekonomi secara langsung diperkirakan senilai Rp 5,9 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yaitu underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana dan tempat pembuangan akhir sampah Suwung serta biaya operasional.
Sementara itu, diharapkan para tamu dan delegasi akan "menyumbang" devisa triliunan rupiah untuk kebutuhan dan akomodasi mereka selama perhelatan yang diselenggarakan pada 8-14 Oktober 2018.
sumber https://republika.co.id/berita/ekono...-untuk-ktt-imf
REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berhemat dalam menggunakan anggaran untuk Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) yang alokasinya Rp 855,6 miliar. Hingga saat ini dana yang dikeluarkan baru Rp 566 miliar.
"Dari total pagu anggaran yang dialokasikan APBN 2017/2018 itu, sampai hari ini kami menggunakan sekitar Rp566 miliar. Jadi kami betul-betul menghemat yang tidak perlu," kata Luhut dalam konferensi pers persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Senin.
Selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB, Luhut menjelaskan anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di Bali di antaranya perluasan apron Bandara Ngurah Rai dan pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, serta untuk menyambut para tamu dan delegasi.
Pengembangan infrastruktur itu disebut Luhut sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan sektor pariwisata Bali dan mengurangi kepadatan lalu lintas. "Dengan membangun underpass, sekitar 40 persen kepadatan lalu lintas berkurang," kata dia.
Baca juga, Luhut: Pertemuan IMF, Indonesia Semakin Dikenal.
Sementara perluasan apron bandara akan meningkatkan jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel di Bali dari sekitar 60 persen menjadi 70-80 persen.
Kehadiran peserta Pertemuan Tahunan IMF-WB yang mencapai 34.223 orang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan menambah devisa yang masuk ke dalam negeri.
Menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dampak ekonomi secara langsung diperkirakan senilai Rp 5,9 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yaitu underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana dan tempat pembuangan akhir sampah Suwung serta biaya operasional.
Sementara itu, diharapkan para tamu dan delegasi akan "menyumbang" devisa triliunan rupiah untuk kebutuhan dan akomodasi mereka selama perhelatan yang diselenggarakan pada 8-14 Oktober 2018.
sumber https://republika.co.id/berita/ekono...-untuk-ktt-imf
Diubah oleh ikardus 08-10-2018 22:03
0
1.1K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan