komen sdh terwakili 2 gambar paling atas.
Quote:
Quote:
Mereka membawa 200 alat pemurnian air bisa menghasilkan 800 liter air bersih sehari. Alat ini dapai dipakai selama lima tahun.
Faisal Assegaf06 Oktober 2018 08:18

Alat pemurnian air mestinya diberikan untuk membantu para pengungsi di Palu, Sulawesi Tengah. (Albalad.co)
Imam salat maghrib baru saja mengucapkan salam kedua saat pesan suara WhatsApp diterima
Albalad.co kemarin, dari Gal Lousky, pendiri sekaligus CEO Israeli Flying Aid, lembaga nirlaba bidang kemanusiaan asal Israel.
"Faisal, teman saya dari tim beranggotakan lima orang sedang berada di Palu untuk memberi bantuan alat penyaring air bagi para pengungsi," katanya.
"Tapi seorang komandan di sana menyuruh mereka meninggalkan Palu dalam dua jam karena mereka dari lembaga nirlaba Yahudi. Tolong bantu mereka."
Tim itu berasal dari Cadena, lembaga nirlaba Yahudi untuk bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam berasal dari Meksiko.
Benjamin Laniado Kassin, Presiden Cadena, lantas menghubungi
Albalad.co dari Meksiko. Dia memberitahu timnya sudah dalam perjalanan meninggalkan Palu. Dia menyayangkan pengusiran itu karena timnya membawa 200 alat pemurnian air.
"Satu alat itu bisa menghasilkan air bersih 800 liter sehari dan dapat dipakai selama lima tahun," ujarnya. Dia menambahkan alat pemurnian itu sudah digunakan membnatu korban bencana alam di berbagai negara, termasuk Haiti dan Filipina.
Hingga kabar ini dilansir, Kepala Badan SAR Nasional Muhammad Syauqi belum bisa dimintai komentarnya.
https://albalad.co/kabar/2018A8511/l...sir-dari-palu/