- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dorong Penerimaan Pajak, Ekonom Sarankan Sasar YouTuber dan Selebgram


TS
venomwolf
Dorong Penerimaan Pajak, Ekonom Sarankan Sasar YouTuber dan Selebgram
JAKARTA, iNews.id - Realisasi penerimaan pajak selama bertahun-tahun tidak pernah mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tahun ini saja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memprediksikan realisasi penerimaan negara hanya 95 persen dari target.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, realisasi tahun ini justru akan di bawah tahun kemarin yang mencapai 91 persen. Pasalnya, target penerimaan pajak ini dinilai tidak realistis.
"Nope, akan ada shortfall pajak, tercapai 87-90 persen dari target. Target pajak yang sengaja overshoot alias ketinggian tidak realistis. Penerimaan pajak targetnya di 2018 naik 10 persen tapi ekonomi cuma tumbuh 5 persen. Jadi agak kurang nyambung," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Sabtu (10/6/2018).
Adapun target pajak tahun ini sebesar Rp1.424 triliun meningkat dari tahun 2017 yang sebesar Rp1.283 triliun dan Rp1.355 triliun pada APBN 2016. Apalagi di tengah kondisi makro ekonomi yang sedang bergejolak, target penerimaan ini justru membuat pengusaha takut.
"Akhirnya pengusaha menahan untuk beli barang modal tahan ekspansi. Pajak bukan menstimulus ekonomi justru kontraktif. Target yang tinggi bikin pengusaha takut," ucapnya.
Selain itu, administrasi perpajakan dinilai kurang mengikuti perkembangan bisnis berbasis digital yang tengah marak. Padahal, bisnis digital ini dapat menjadi peluang pemerintah untuk menggenjot penerimaan perpajakan.
"Bagaimana dengan transaksi pelapak e-commerce di media sosial? Dalam setahun transaksi e-commerce sudah lebih dari Rp75 triliun," kata dia.
Pemerintah juga dapat menyasar YouTuber maupun Selebgam untuk dijadikan sasaran pajak. Pasalnya, saat ini bisnis endorse tengah marak di kalangan artis-artis media sosial, tapi belum ada kebijakan pemerintah yang menyasar kalangan ini.
"Endorser di instagram atau youtuber yang mendapat bayaran miliaran apa sudah dikenakan pajak semua?"
DJP Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan pajak hingga 30 September 2018 mencapai Rp900,82 triliun. Dengan demikian telah mencapai 63,26 persen dari target APBN tahun 2018 sebesar Rp1.424 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan, jumlah tersebut naik 16,87 persen dibandingkan penerimaan pada periode yang sama tahun lalu. Adapun penerimaan pajak tahun sebelumnya hanya mencapai Rp770,80 triliun.
Sementara itu, jika tidak memperhitungkan penerimaan dari program tax amnesty (TA) Januari-Maret 2017, maka realisasi penerimaan pajak tumbuh hingga 18,72 persen.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://www.inews.id/finance/read/271397/dorong-penerimaan-pajak-ekonom-sarankan-sasar-youtuber-dan-selebgram

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, realisasi tahun ini justru akan di bawah tahun kemarin yang mencapai 91 persen. Pasalnya, target penerimaan pajak ini dinilai tidak realistis.
"Nope, akan ada shortfall pajak, tercapai 87-90 persen dari target. Target pajak yang sengaja overshoot alias ketinggian tidak realistis. Penerimaan pajak targetnya di 2018 naik 10 persen tapi ekonomi cuma tumbuh 5 persen. Jadi agak kurang nyambung," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Sabtu (10/6/2018).
Adapun target pajak tahun ini sebesar Rp1.424 triliun meningkat dari tahun 2017 yang sebesar Rp1.283 triliun dan Rp1.355 triliun pada APBN 2016. Apalagi di tengah kondisi makro ekonomi yang sedang bergejolak, target penerimaan ini justru membuat pengusaha takut.
"Akhirnya pengusaha menahan untuk beli barang modal tahan ekspansi. Pajak bukan menstimulus ekonomi justru kontraktif. Target yang tinggi bikin pengusaha takut," ucapnya.
Selain itu, administrasi perpajakan dinilai kurang mengikuti perkembangan bisnis berbasis digital yang tengah marak. Padahal, bisnis digital ini dapat menjadi peluang pemerintah untuk menggenjot penerimaan perpajakan.
"Bagaimana dengan transaksi pelapak e-commerce di media sosial? Dalam setahun transaksi e-commerce sudah lebih dari Rp75 triliun," kata dia.
Pemerintah juga dapat menyasar YouTuber maupun Selebgam untuk dijadikan sasaran pajak. Pasalnya, saat ini bisnis endorse tengah marak di kalangan artis-artis media sosial, tapi belum ada kebijakan pemerintah yang menyasar kalangan ini.
"Endorser di instagram atau youtuber yang mendapat bayaran miliaran apa sudah dikenakan pajak semua?"
DJP Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan pajak hingga 30 September 2018 mencapai Rp900,82 triliun. Dengan demikian telah mencapai 63,26 persen dari target APBN tahun 2018 sebesar Rp1.424 triliun.
Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan, jumlah tersebut naik 16,87 persen dibandingkan penerimaan pada periode yang sama tahun lalu. Adapun penerimaan pajak tahun sebelumnya hanya mencapai Rp770,80 triliun.
Sementara itu, jika tidak memperhitungkan penerimaan dari program tax amnesty (TA) Januari-Maret 2017, maka realisasi penerimaan pajak tumbuh hingga 18,72 persen.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://www.inews.id/finance/read/271397/dorong-penerimaan-pajak-ekonom-sarankan-sasar-youtuber-dan-selebgram

Spoiler for jokoblog:
Spoiler for jokoblog:
Spoiler for jokoblog:
-2
2.1K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan