annisa2019Avatar border
TS
annisa2019
BNPB: 176 Tsunami Terjadi di Indonesia Sejak Tahun 1629 ...
BNPB: 176 Tsunami Terjadi di Indonesia Sejak Tahun 1629
Rabu, 3 Oktober 2018 18:56


Illustrasi tsunami

TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Sebagai negara yang sebagian besar wilayahnya lautan, Indonesia sudah diterjang tsunami sebanyak 176 kali, sejak tahun 1629 hingga 2018.

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa media di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur.

"Indonesia rawan tsunami dan bencana geologi, seperti gempa. Itu memiliki suatu siklus dan suatu saat pasti akan terjadi. Kalau dari tahun 1629, tercatat 126 tsunami yang terjadi," ujar Sutopo, Rabu (3/10/2018).

Sutopo bahkan mengatakan, pada tahun 1674 tsunami dengan ketinggian mencapai 100 meter, menerjang Ambon, Maluku dan mengakibatkan 2.243 orang meninggal dunia.

Selain itu, gempa 7,8 skala richter disertai tsunami dengan ketinggian 36 meter, menerjang Flores, Nusa Tenggara Timur dan menyebabkan 2.600 orang meninggal atau tewas.

"Kalau dilihat, Indoensia bagian timur, lebih banyak kejadian bencana gempa dan tsunami.

Artinya Indoensia bagian timur lebih rawan gempa dan tsunami," ujar Sutopo.

Selain itu, Sutopo menjelaskan bahwa wilayah Indonesia dilewati oleh tiga lempeng, yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng pasifik.

Pergerakan lempeng tersebutlah, yang menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa, dan tidak jarang turut disertai tsunami.
Maka dari itu, tidak heran bahwa sebenarnya jutaan masyarakat Indonesia terpapar tsunami, karena minimnya sosialisasi dan kesadaran terhadap bencana.

"Sosialisasi masih minim. Bertambah jumlah penduduk, akhirnya mereka menempati daerah rawan tsunami. Jutaan warga Indonesia rawan terpapar tsunami, mencapai 3,8 jiwa," ujar Sutopo.

http://jakarta.tribunnews.com/2018/1...ahun-1629#gref

Enam Bencana Tsunami Dahsyat yang Pernah Menghantam Indonesia
Rabu, 21 Juni 2017 01:33

TRIBUNJOGJA.com - Sebagai wilayah yang berada di kawasan Ring of Fire, Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam semisal erupsi gunung api, gempa bumi dan juga tsunami. Terbukti, sejarah mencatat Indonesia pernah dilanda sejumlah bencana dahsyat yang bahkan salah satunya diakui sebagai yang paling dahsyat di dunia. Berikut daftarnya ;

1. Tsunami Sumatera
Pada tanggal 25 November 1833, gempa bumi mengguncang wilayah Sumatera. Diperkirakan gempa yang terjadi di lepas pantai barat sumatera ini berkekuatan 8,8 hingga 9,2 skala richter. Gempa ini disebabkan pecahnya segmen palung Sumatera sepanjang 1.000 km di tenggara area yang mengalami hal yang sama pada Gempa bumi Samudra Hindia 2004.

Adapun gempa tersebut memicu terjadinya gelombang tsunami yang menerjang kawasan pesisir barat sumatera, terutama wilayah terdekat dari pusat gempa yakni Pariaman dan Bengkulu. Namun bencana ini tidak terdokumentasi dengan baik sehingga tidak diketahui dengan pasti dampak dan korbannya.Sebelumnya pada tahun 1797, juga terjadi gempa bumi berkekuatan 8,5 sampai 8,7 Skala Richter yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Sumatera Barat.

2. Tsunami Krakatau
Pada tanggal 26 Agustus 1883, Gunung Api Krakatau meletus dahsyat hingga meruntuhkan kantung magma. Reruntuhannya memicu terjadinya ombak besar hingga menjelma menjadi gelombang tsunami dahsyat. Bahkan, menurut laporan disebutkan bahwa gelombang tsunami ada yang mencapai ketinggian 40 meter. Gelombang tsunami ini juga terdeteksi hingga ke Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Kedahsyatan letusan krakatau juga tergambar dari laporan bahwa suara letusannya bahkan terdengar hingga radius 4,830 kilometer jauhnya. Peristiwa ini setidaknya menyebabkan korban jiwa sebanyak 36,417 orang. Bagaimana tidak, setelah letusan terjadi, Krakatau menyemburkan jutaan ton sulfur ke atmosfer hingga memicu terjadinya penurunan suhu global yang berlangsung selama lima tahun.

3. Tsunami Jawa Timur
Tangal 3 Juni 1994, terjadi gempa bumi 7,8 SR yang berpusat di samudera hindia hingga kemudian memicu terjadinya gelombang tsunami di pantai selatan Jawa Timur. Tsunami mengakibatkan kerusakan parah di kawasan pemukiman pesisir pantai terutama di Kabupaten Banyuwangi. Diperkirakan korban meninggal mencapai 215 jiwa.

4. Tsunami Aceh
Mungkin inilah tsunami terdahsyat yang pernah terekam dalam sejarah. 26 Desember 2004, gempa bumi berkekuatan 9,2 SR menggucang samudera hindia hingga memicu terjadinya gelombang tsunami yang mematikan. Setidaknya 230,210 orang meninggal dunia akibat kejadian ini.

5. Tsunami Pangandaran
Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang berpusat di 200 kilometer selatan Pantai Pangadaran mengguncang pada 17 Juli 2006. Gempa ini memicu gelombang tsunami dengan ketinggian bervariasi antara dua meter di Cilacap, hingga enam meter di Cimerak. Akibatnya 668 orang meninggal dunia, 65 hilang dan 9.299 lainnya luka-luka.

6. Tsunami Mentawai
Gempa Bumi Kepulauan Mentawai 2010 terjadi pada 25 Oktober 2010 dengan 7,7 MW terjadi di lepas pantai Sumatera. USGS awalnya melaporkan episentrum gempa Bumi terjadi pada kedalaman 330 km, tetapi kemudian direvisi bahwa kedalaman episentrum gempa berada pada kedalaman 142 km dan kemudian 206 km. USGS juga awalnya memperkirakan magnitudo gempa 7,5 skala richter sebelum merevisi menjadi 7,7 skala richter. Gempa ini dilaporkan memicu gelombang tsunami di Resor Selancar Macaronis di Kepulauan Mentawai, yang menghantam dua perahu sewaan. Akibatnya 286 orang dilaporkan tewas dan 252 orang lainnya dilaporkan hilang.
[/size]

http://jogja.tribunnews.com/2017/06/...ntam-indonesia

Quote:


Sepanjang 2017, BNPB Mencatat 2.175 Kejadian Bencana di Indonesia
05/12/2017, 17:20 WIB 


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/12/2017).(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal tahun hingga 4 Desember 2017, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat telah terjadi 2.175 kejadian bencana di Indonesia. Adapun, jumlah tersebut terdiri dari banjir (737 kejadian), puting beliung (651 kejadian), tanah longsor (577 kejadian), kebakaran hutan dan lahan (96 kejadian), banjir dan tanah longsor (67 kejadian), kekeringan (19 kejadian), gempa bumi (18 kejadian), gelombang pasang/abrasi (8 kejadian), serta letusan gunung api (2 kejadian). 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kejadian bencana di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut dia, sebanyak 95 persen kejadian bencana di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi. 

"Yaitu bencana yang dipengaruhi cuaca. (Seperti) longsor, kekeringan, puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, dan cuaca ekstrem," kata Sutopo dalam paparan di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/12/2017). (Baca juga: Dampak Siklon Tropis Cempaka, 41 Orang Meninggal dan Hilang) Dari kejadian tersebut, jumlah korban meninggal mencapai 335 orang, korban luka-luka sebanyak 969 orang, dan korban mengungsi dan menderita sebanyak 3,22 juta orang. 

Sementara itu, kerusakan yang dihasilkan yakni 31.746 rumah rusak, 347.813 unit terendam, ribuan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan peribadatan rusak. 

Darurat ekologis 

Sutopo mengatakan, belakangan marak terjadi bencana banjir dan longsor di berbagai daerah. Hujan dengan intensitas lebat, walaupun tidak dalam waktu lama saja sudah menyebabkan sebuah wilayah kebanjiran. "Kenapa? Ini karena sebenarnya kita sudah masuk yang namanya darurat ekologis," kata Sutopo. 

Darurat ekologis ini, menurut dia, terjadi utamanya akibat ulah manusia, seperti perusakan hutan, meluasnya daerah aliran sungai (DAS) kritis, serta rendahnya budaya sadar bencana masyarakat Indonesia. Sutopo mencontohkan, laju deforestasi atau perusakan hutan di Indonesia mencapai 750.000 hektar per tahun. Padahal, kemampuan pemerintah untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, maksimal hanya 250.000 hektar per tahun. 

"Otomatis ada defisit setengah hektar per tahun, di mana ini akumulasi. Sehingga ketika curah hujan, apalagi deras, terjadi longsor, banjir, dan lain-lain," tutur Sutopo. (Baca juga: BPBD Jabar: Ada 102 Kejadian Bencana Selama Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia) Di lain pihak, ada jutaan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Jumlah masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, zona sedang hingga merah, mencapai 63,7 juta jiwa. 

"Ini juga karena masalah tata ruang yang tidak mengindahkan daerah rawan bencana. Sehingga jutaan masyarakat justru tinggal di daerah rawan bencana," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/201...a-di-indonesia


Source: BNPB, 2018


SOURCE: https://bnpb.go.id/


SOURCE: http://dibi.bnpb.go.id/dibi/

------------------------------------

Kalau dilihat per provinsi ... ternyata Jawa Tengah itu daerah yang paling banyak terkena bencana alam. Boleh dibilang wilayah itu dikepung bencana alam. Dan Jawa tengah ini adalah asalnya pak Jokowi. Begitu pula dengan pendukungnya pak Jokowi di Pilpres 2019 yad, terbesar di Jawa itu berasal dari jawa tengahini, juga kantongnya PDIP di Jawa.

emoticon-No Hope
Diubah oleh annisa2019 06-10-2018 02:33
0
1.8K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan