- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ratna Hanya Berbohong, Polisi Sita Barang Sekoper Besar Termasuk ATM
TS
naniharyono2018
Ratna Hanya Berbohong, Polisi Sita Barang Sekoper Besar Termasuk ATM
Ratna Hanya Berbohong, Polisi Sita Barang Sekoper Besar Termasuk ATM
Jumat, 05 Oktober 2018 08:29 WITA
Ratna Sarumpaet saat ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta.
Penanganan polisi terhadap kabar bohong yang disampaikan Ratna Sarumpaet berlangsung cepat. Rumah aktivis berusia 70 tahun itu digeledah. Hasilnya, polisi menyita sejumlah barang berharga, satu koper besar.
Polisi tampak menyeret sebuah koper super besar berwarna hitam. Barang-barang itu diambil dari rumah Ratna di Jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri, Jakarta Selatan.
Pengacara Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin mengatakan, polisi menggeledah hampir seluruh sisi rumah. "Yang paling difokuskan kamar dari Ibu Ratna Sarumpaet," kata Insank.
Beberapa barang yang dibawa polisi antara lain laptop, beberapa kartu ATM, dan lain-lain yang menurut penyidik ada keterkaitan dengan perkara pidananya. Polisi juga membawa bukti transaksi atau nota alias bill.
Ratna Sarumpaet sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia juga langsung ditangkap saat hendak menuju Chile, Kamis (4/10/2018).
Menurut Insank, Ratna tidak menyampaikan kabar bohong itu secara langsung kepada publik. Meski demikian, dia menyerahkan seluruhnya kepada penyidik.
Insank tak mau berspekulasi siapa yang semestinya salah terkait hal tersebut. Sebab menurutnya, awalnya Ratna hanya menjawab pertanyaan keluarganya mengenai penyebab muka lebam.
"Itu bukan kapasitas kami. Biarkan polisi bekerja dulu. Kita tunggu bagaimana selanjutnya perkara ini," ujarnya.
Sebelumnya Ratna mengaku berbohong mengalami penganiayaan di Bandung. Ratna menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak. Dalam jumpa pers di rumahnya, Rabu (3/10/2018), Ratna menyatakan kebohongan berawal hanya untuk mencari alasan ke anak-anaknya. Sebenarnya, Ratna berkunjung ke rumah sakit untuk keperluan sedot lemak pada Jumat (21/10/2018).
Perkara kebohongan Ratna pun berlanjut pada pelaporan ke kepolisian. Ratna dan sejumlah orang dilaporkan terkait dugaan penyebaran hoax penganiayaan Ratna. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut mereka yang terlapor di antaranya Fadli Zon dan Dahnil Anzar Simanjuntak.
http://news.rakyatku.com/read/122047/2018/10/05/ratna-hanya-berbohong-polisi-sita-barang-sekoper-besar-termasuk-atm
Pengacara Heran Ratna Sarumpaet Dijerat Pasal UU ITE
Jumat, 5 Oktober 2018 | 19:21 WIB
Aktivis Ratna Sarumpaet (kanan) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.
VIVA – Pengacara aktivis Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin heran dengan polisi yang menggunakan Pasal 45 Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008. Pasal ini dikenakan dalam kasus dugaan penyebaran hoaks terkait penganiayaan yang menimpa Ratna.
Ia merasa pasal tersebut tak tepat dikenakan ke kliennya. Hal ini mengingat Ratna tidak menggunakan teknologi menyampaikan kebohongannya.
"Kalau menyampaikan iya, sarana undang-undang ITE tidak ada. Dia gunakan di mana? Kalau dia sampaikan pada pihak keluarga kan disampaikan secara langsung," kata Insank di Mapolda Metro Jaya, Jumat 5 Oktober 2018.
Ratna tak banyak bicara saat nampak terlihat awak media. Raut wajahnya sama saat pertama kali digiring ke Polda Metro pada Kamis 4 Oktober 2018 malam.
Dia hanya menunjukkan wajah datar. Ratna hanya menjawab kalau dia baik-baik saja. "Sehat," ucap Ratna singkat.
Ratna ditangkap polisi, Kamis 4 Oktober 2018 malam di Bandara Soekarno Hatta saat hendak bertolak ke Cile. Ratna ditangkap atas kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terkait penganiayaan terhadapnya.
Dia disangkakan dengan Pasal 14 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang Undang ITE. Atas kasus tersebut, Ratna terancam 10 tahun penjara.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...t-pasal-uu-ite
-------------------------------
Biarkan saja pak polisi menjalankan tugasnya.
Nggak usah di recoki segala!
Jumat, 05 Oktober 2018 08:29 WITA
Ratna Sarumpaet saat ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta.
Penanganan polisi terhadap kabar bohong yang disampaikan Ratna Sarumpaet berlangsung cepat. Rumah aktivis berusia 70 tahun itu digeledah. Hasilnya, polisi menyita sejumlah barang berharga, satu koper besar.
Polisi tampak menyeret sebuah koper super besar berwarna hitam. Barang-barang itu diambil dari rumah Ratna di Jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri, Jakarta Selatan.
Pengacara Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin mengatakan, polisi menggeledah hampir seluruh sisi rumah. "Yang paling difokuskan kamar dari Ibu Ratna Sarumpaet," kata Insank.
Beberapa barang yang dibawa polisi antara lain laptop, beberapa kartu ATM, dan lain-lain yang menurut penyidik ada keterkaitan dengan perkara pidananya. Polisi juga membawa bukti transaksi atau nota alias bill.
Ratna Sarumpaet sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia juga langsung ditangkap saat hendak menuju Chile, Kamis (4/10/2018).
Menurut Insank, Ratna tidak menyampaikan kabar bohong itu secara langsung kepada publik. Meski demikian, dia menyerahkan seluruhnya kepada penyidik.
Insank tak mau berspekulasi siapa yang semestinya salah terkait hal tersebut. Sebab menurutnya, awalnya Ratna hanya menjawab pertanyaan keluarganya mengenai penyebab muka lebam.
"Itu bukan kapasitas kami. Biarkan polisi bekerja dulu. Kita tunggu bagaimana selanjutnya perkara ini," ujarnya.
Sebelumnya Ratna mengaku berbohong mengalami penganiayaan di Bandung. Ratna menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak. Dalam jumpa pers di rumahnya, Rabu (3/10/2018), Ratna menyatakan kebohongan berawal hanya untuk mencari alasan ke anak-anaknya. Sebenarnya, Ratna berkunjung ke rumah sakit untuk keperluan sedot lemak pada Jumat (21/10/2018).
Perkara kebohongan Ratna pun berlanjut pada pelaporan ke kepolisian. Ratna dan sejumlah orang dilaporkan terkait dugaan penyebaran hoax penganiayaan Ratna. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut mereka yang terlapor di antaranya Fadli Zon dan Dahnil Anzar Simanjuntak.
http://news.rakyatku.com/read/122047/2018/10/05/ratna-hanya-berbohong-polisi-sita-barang-sekoper-besar-termasuk-atm
Pengacara Heran Ratna Sarumpaet Dijerat Pasal UU ITE
Jumat, 5 Oktober 2018 | 19:21 WIB
Aktivis Ratna Sarumpaet (kanan) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2018.
VIVA – Pengacara aktivis Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin heran dengan polisi yang menggunakan Pasal 45 Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008. Pasal ini dikenakan dalam kasus dugaan penyebaran hoaks terkait penganiayaan yang menimpa Ratna.
Ia merasa pasal tersebut tak tepat dikenakan ke kliennya. Hal ini mengingat Ratna tidak menggunakan teknologi menyampaikan kebohongannya.
"Kalau menyampaikan iya, sarana undang-undang ITE tidak ada. Dia gunakan di mana? Kalau dia sampaikan pada pihak keluarga kan disampaikan secara langsung," kata Insank di Mapolda Metro Jaya, Jumat 5 Oktober 2018.
Ratna tak banyak bicara saat nampak terlihat awak media. Raut wajahnya sama saat pertama kali digiring ke Polda Metro pada Kamis 4 Oktober 2018 malam.
Dia hanya menunjukkan wajah datar. Ratna hanya menjawab kalau dia baik-baik saja. "Sehat," ucap Ratna singkat.
Ratna ditangkap polisi, Kamis 4 Oktober 2018 malam di Bandara Soekarno Hatta saat hendak bertolak ke Cile. Ratna ditangkap atas kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terkait penganiayaan terhadapnya.
Dia disangkakan dengan Pasal 14 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang Undang ITE. Atas kasus tersebut, Ratna terancam 10 tahun penjara.
https://www.viva.co.id/berita/nasion...t-pasal-uu-ite
-------------------------------
Biarkan saja pak polisi menjalankan tugasnya.
Nggak usah di recoki segala!
-1
2.7K
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan