Rampok tetanggamu yang kebakaran. Agaknya idiom atau ungkapan yang pernah viral ini, dan pernah di viralkan tokoh terkemuka sedang terjadi di wilayah bencana. Fenomena
penjarahanyang terjadi sepertinya merupakan pemanfaatan situasi yang sedang susah.
Quote:
Namun, Bila kita yang tertimpa bencana seperti dalam cuplikan video, yang terlampir, Akankah kita masih memiliki pemikiran sesuai dengan idiom pembuka tadi ???. Tentu saja akan beda cerita jadinya.
Quote:
Dalam berbagai keadaan, tak semua orang bisa sadar diri, bahkan dalam kondisi darurat bencana sekalipun. Tak semua orang bisa menahan diri apalagi punya empati. Jika mental sudah menjadi mental rampok maka tak pernah peduli baik dan buruk lagi. Tak ada lagi empati dan pertimbangan. Semua disembunyikan dalam topeng sedang ditimpa bencana. Padahal si perampok mungkin bukanlah korban yang butuh bantuan.
Sumber gambar : Berita CNN Indonesia
Fenomena penjarahan yang terjadi di palu, merupakan pemanfaatan situasi darurat oleh segelintir orang yang mungkin tak pantas lagi disebut manusia. Dalam berita CNN tanggal 2 Oktober tahun 2018, hari ini, diberitakan sebanyak 45 orang dijadikan tersangka penjarahan. Ke 45 orang tersebut, ditangkap dari sekitar lima TKP yang berbeda.
Barang bukti seperti perangkat elektronik, mesin ATM, dispenser, mikrofon dan aneka barang yang tidak terkait dengan sembako atau kebutuhan pokok, disita sebagai bukti kriminal para pelaku. Para pelaku tersebut akan dikenakan pasal 363 KUHP, tentang pencurian dengan pemberatan. Mesti mendapat hukuman lebih berat, karena sudah tega sekali memanfaatkan situasi ditenggah kepanikan pemerintah hingga para korban bencana yang masih dirundung duka.
Pemakluman dari pemerintah dalam memperbolehkan korban mengambil makanan minimarket, nampak memang sebuah kebijakan yang mesti dikritik habis habisan. Kebijakan ini, mungkin adalah upaya membantu. Namun,ini merupakan sebuah kesalahan keputusan. Semoga tidak terulang dilain waktu dan semoga saja ujian bencana yang bertubi-tubi di negeri ini segera usai.
Selain pemanfaatan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan hilang rasa empatinya, kebijakan tersebut juga menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri. Bagi lawan politik, ini tentu makanan empuk. Kepanikan yang ada, dan kebijakan yang punya banyak celah penyalahgunaan, pasti akan menjadi santapan segar.
Apalagi bagi para politikus yang menggunakan strategi perang dengan pribahasa rampok tetanggamu yang kebakaran. Ini yang harus diingatkan kembali.
Terlepas dari rentetan kejadian dan semua pro kontra yang ada, termasuk pro dan kontra dalam tulisan kali ini, mari kita berdoa, Semoga Allah mengampuni kita. Semoga saudara kita yang ditimpa musibah di Palu, diberikan ketabahan untuk menghadapinya. Dan semoga mereka tetap diberikan kekuatan untuk tegar menghadapi cobaan.
Dan semoga pemerintah kita Indonesia, mampu melakukan penanganan dengan cepat, cermat serta akurat. Terlepas dari kebijakan yang sudah terjadi, yang menurut TS, merupakan sebuah bentuk kepanikan pemerintah, mari kita doakan saja semoga bencana ini segera berlalu.
Sumber :
Polisi Tetapkan 45 Orang Tersangka Penjarahan Gempa Palu
Dari semua tulisan terlampir yang sudah dibaca, tentunya ada banyak kata yang tak berkenan dihati para pembaca semuanya. Untuk itu, kepada semua pembaca yang sudah menyimak tulisan kali ini, TS memohon maaf yang sebesar besarnya kepada anda tuan dan nyonya semuanya.
:terimakasih